8. Diary

119 53 109
                                    

Kemaren di chapter tujuh ada beberapa yang nemu typo, btw makasih yaa udah teliti, tolong di chapter ini juga tandai kalau ada typo nya sekian terima jadi kembaran starla😇

- Happy Reading-

Sebuah motor berwarna putih terpakir di depan panti asuhan kasih bunda. Secara bersamaan mereka turun dari motor itu, kemudian melepas hlem mereka masing-masing.

"Bener alamatnya la?" tanya Dea. Matanya menyipit melihat sekeliling.

"Iya lah, masa lo lupa sih." Starla mengandeng tangan Dea mereka pun berjalan bersamaan.

Starla mengetuk pintu.
"Assalammualaikum."

Langkah kaki terdengar berjalan dari dalam."Wa'alaikummussalam, mari masuk." Panggil saja ibu Dian pengasuh panti asuhan kasih bunda.

Setelah dipersilahkan masuk, mereka berdua pun kini sudah duduk di ruang tamu.

"Bagaimana kabar kalian? Terakhir kesini kalian masih SMP yaa, sekarang sudah SMA aja."

"Maunya sih gitu bu, kecil terus. Tapi kan, semakin berjalan nya waktu semakin bertambah usia kita."

"Alhamdullilah bu, kami sehat dan bahagia selalu bu."

Starla menyengol Dea dengan sikut nya. "Yang bener de."

Ibu Dian tersenyum hangat. "Enggak papa kok, kalian sekarang kelas berapa?"

"Udah kelas dua belas, sebentar lagi lulus bu. Doain yaa bu semoga kita berdua bisa kuliah di universitas impian kita. Oiya maaf bu, kita berdua tumben disuruh kesini ada apa ya bu?"

Ibu Dian menghela nafasnya panjang "Maaf ya kalo ibu selalu merepotkan kalian, ibu enggak sengaja menemukan ini di kamar Kinan." Ibu Dian memberikan sebuah buku usang berwarna hitam bertuliskan diary Kinan.

Kinan salah satu anak panti yang dititipan pada bu dian, 10 tahun yang lalu kedua orang tua kinan menitipkan anaknya kepada bu Dian, entah apa alasan kedua orang tua nya. Akhirnya kedua orang tua Kinan dengan berat hati meninggalkan anaknya sendirian di panti asuhan kasih bunda.

Kinan juga sahabat Starla dan Dea, mereka bersahabat semenjak mereka SMP. Kedua bocah itu akrab karena mempunyai hobi yang sama yaitu membaca novel sementara Dea ikut bersahabat karena Starla. Starla menganggap Kinan sebagai sahabat terbaik setelah Dea, namun kisah persahabat mereka harus berakhir ketika Kinan menjadi korban tabrak lari yang menyebabkan harus kehilangan nyawa nya.

"Diary? Ini maksud ibu beberapa hari yang lalu? Kinan sewaktu masih hidup juga sering cerita tentang kaka laki-laki nya, bu. Tapi sampe sekarang saya belum bisa menemukan dia bu." Starla menutup kembali buku diary Kinan.

Kedua tangan ibu Dian memegang tangan Starla mengepalnya. "Ibu harap kamu bisa membantu menemukan saudara lelaki Kinan, agar dia tidak salah paham." ujar bu Dian penuh harap.

Flashback on

"Kita harus bawa dia ke rumah sakit." ucap cowo berhoodie putih kepada temannya.

"Gue panggil ambulan dulu, kita enggak bisa sembarang bawa korban tabrak lari gitu aja."

"Kalo kita di tangkep polisi gimana? Gue takut aja mana tempat sepi begini."

Teman cowo berhoodie itu memunggut sebuah ponsel kemudian melihatnya. "Ini bisa jadi bukti kalo kita enggak salah."

Flashback off

"Jadi sebenarnya mereka enggak salah ya, bu?"

"Enggak la. Pelakunya sudah ditangkap, Nanti kalo kamu ketemu sama saudaranya kinan, rekaman suara ini bisa menjadi bukti. Kalo kedua anak motor itu sama sekali enggak salah justru mereka menolong kinan."

Garis FinishTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang