6. Menikah

156 71 110
                                    

-Happy Reading-

Starla bersama keluarga nya di bandara sekarang, sedang menunggu salah satu anggota keluarga mereka yang baru saja pulang dari kairo, mesir.

Starla duduk di bangku yang berada di bandara tersebut gadis itu masih fokus dengan benda pipih di tangan nya dia sedang menscroll aplikasi tik-tik. Sementara hasan bersama kedua orang tua nya memilih berdiri tidak sabar dengan kedatangan anak pertama nya itu.

"Laper banget gue, beli makan boleh juga." guman starla kepada dirinya sendiri. Dia pun memutuskan untuk beranjak dari duduk nya, dia pun mulai berjalan mencari makanan yang bisa menganjal perutnya.

Saat dirinya berjalan dengan santai sepasang mata nya melihat seseorang yang dia kenalin dari kejauhan.

"Ini gue engga salah, liat kan?" Gadis itu mengucek-ngucek matanya berkali-kali memastikan seseorang yang dia lihat di sebrang sana. Karena terlalu fokus dengan pandangan nya, tanpa dia sadari dirinya menabrak seseorang.

Brugh

"Maaf. Lo enggak papa?" tanya starla.

"Kalo jalan pake mata!"

Starla mendongakan kepala nya melihat Lelaki yang berada di depan nya. Terlihat seperti seumuran dengan dirinya.

"Gue jalan pake kaki bukan pake mata. Bodoamat lah, kan gue udah minta maaf."

Lelaki itu menoyor kepala starla "Dasar bocah tengil. Anak Kecil jangan banyak gaya." Setelah itu dia pergi begitu saja.

"Heh, kecil-kecil gini gue imut yaa. Daripada lo tinggi begitu udah kaya pohon bambu di belakang rumah gue. Awas ya kalo ketemu lagi." ujar starla sembari berdecak pinggang.

^.^

Masjid Ar-Rahman menjadi tempat yang dipilih haris untuk menjadikan safa seutuhnya miliknya. Masjid ar-rahman sendiri tidak jauh dari pesantren Al-Ikhlas milik abi hilman.

Starla memperhatikan wajah calon kaka ipar nya sedari tadi. Penampilan ustazah safa sangat anggung bak putri dari Kerajaan dengan balutan gamis putih khusus untuk pernikahan dan juga jilbab putih segi empat yang menutup dada tak lupa pula sebuah mahkota di atas kepalanya membuat tampilanya semakin mempesona hari ini.

"Ustazah cantik banget, kaya onnie-onnie korea." puji starla dengan jujur.

"Masya allah nya mana?" tegur umi hanum dengan nada bicara yang lembut.

"Masya allah. Lupa umi..." starla tersenyum memperlihatan gigi gingsulnya.

"Kalo memuji ciptaan allah, biasakan pake masya allah."

"Siap umi." Starla memberi hormat kepada umi hanum seraya terseyum memperlihatkan gigi gingsul nya.

"Kamu, lucu ya." Kirana mencubit pelan pipi starla, karena gemas dengan tingkah gadis itu.

"Tante bisa aja, dari lahir udah lucu tante." starla salah tingkah sendiri karena perkataan kirana.

"Mulai sekarang panggil bunda aja ya, kan kamu sudah jadi adiknya safa." pinta kirana bunda dari ustazah safa.

Starla menganguk mengerti. "Iya, bunda." ucap gadis itu malu-malu.

Keadaan di masjid Ar-Rahman seketika menjadi hening ketika terdengar suara mikrofon dari ruang utama. Dimana seorang laki-laki muda menjabat tangan laki-laki yang lebih tua dari dirinya.

"Ankahtuka wajawwatuka mahtubataka, Assafa Zahwarani binti Zharif Mushab Abdullah. Bil haril bi'adawati sholah, wa milyuunu rubiyyatin wa Al-surah al-mulk bil ahaalan."

Garis FinishTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang