pagi ini, tutor pergi bekerja dan meninggalkan yim di rumah sendiri bersama sang pembantu rumahnya.
"ughh, badanku benar benar sakit seperti mati rasa.." keluh yim sambil memegang badannya sendiri yang sedang sakit akibat aktivitas semalam.
yim berada di apartemen itu sendiri, hanya ada dia dan pembantu tutor di situ. Yim bingung dan khawatir akan temannya, dia takut temannya akan khawatir mencarinya.
yim turun dari lantai atas menuju dapur dan mencari seseorang.
"Biiii, bolehkan aku meminta bantuan??" tanya yim kepada seorang wanita tua yang sedang berada di dapur.
"oh boleh tuan, ada apa ya?" jawab wanita itu.
"aku boleh pinjam ponsel bibi?? aku butuh untuk menghubungi seseorang." jawab yim memohon.
"aduh, maaf tuan.. bukannya tidak boleh nih ya.. tapi.. tuan tutor melarang saya untuk tidak memberikan kebebasan tuan yim kepada dunia luar." jawab nya dengan jelas.
"aku bersumpah tidak akan kabur, aku hanya perlu memastikan saja bi, kumohon... eungg.." yim memohon kepada wanita tua itu.
"boleh ya bi.. pleaseee" bujuk yim.
bibinya tidak tahan dengan tingkah kelucuan ini, dan akhirnya memberikan sebuah ponsel kepada yim, dengan syarat tidak bilang kepada tutor jika dia meminjamkan ponsel untuk yim.
yim menyetujuinya, dia pergi menelpon seseorang.
'halo? siapa ini?' tanya orang di balik telepon.
'eh James, ini aku yim' jawab yim.
'yimmmmm, kamu kemana sajaaaa???? aku tadi kerumah mu tauuu, tapi aku malah di usir oleh ayahmu.' tanya James sekaligus keluhannya.
'maaf ya James, maaf atas perlakuan orang tuakuu, oh iya aku sedang tidak berada di rumah dari kemarin." jelas yim.
'ah santai saja yim, oh begitu ya.. tapi kamu besok Senin berangkat kan?' tanya James memastikan.
'...' tidak ada jawaban dari yim.
'yim?' James kembali memastikan.
'ah ya aku berangkat kok!! tenang saja yaaa' ucap yim bersemangat,
kemudian telepon berakhir.
"ini bi, terimakasih" ucap yim lesu.
"iya sama sama tuan, tuan kenapa lesu begitu? tadi saya lihat tuan mengobrol dengan bersemangat, kenapa sekarang terlihat lesu?" tanya sang bibi melihat nada bicara yim dan juga wajah yim yang tidak bersemangat.
"bi, kira kira dia akan mengizinkan ku berangkat sekolah seperti biasa tidak ya?" tanya yim ragu, 'dia' itu adalah tutor.
"waduh, bibi kurang tau kalo itu" jawab bibi.
yim kembali ke kamar dan mematung bingung bagaimana dia meminta izin kepada tutor.
.
.
.
.
malam pun tiba,
yim sedang berada di ruang tv, waktu menunjukkan pukul 7 malam, yim hanya seorang diri karena bibi sudah kembali ke rumah nya.
suara pintu terbuka, langkah kaki terdengar.
yim melirik siapa yang datang, dan ternyata adalah tutor, dia segera menghampiri tutor.
KAMU SEDANG MEMBACA
dark blue [tutoryim]
Roman pour Adolescentsseorang ayah yang tega menjual anaknya kepada CEO muda demi bisa untuk melunasi hutang hutang dan hidup dengan mapan, CEO muda menunjukkan rasa ketidaksukaan terhadap target dan hanya terus menyiksa hingga seiring berjalan nya waktu berkembang merek...