4 hari berlalu, yim sedang mempersiapkan untuk acara pernikahannya nanti.
h-3 sebelum pernikahan.
yim sibuk dan begitu juga tutor, selama 4 hari kemarin yim berusaha mengambil hati orang tua tutor, walaupun saat awal pertemuan mendapatkan perkataan pedas tapi yim tidak menyerah begitu saja, demi untuk memenuhi keinginan tutor.
yim kini sudah tidak sekolah normal, dia kini melakukan hs (home schooling).
"p'tor, aku merasa gugup.. " ucap yim keringat dingin, yim sudah mulai terbiasa memanggil tutor 'phi' walau aslinya dia lebih tua beberapa bulan dari tutor, tapi sikap kedewasaan nya yang membuat yim seakan lebih muda dari tutor.
"wajar saja bila gugup, rileks saja yim" jawab tutor tenang sambil menggenggam tangan yim dengan erat,
yim kemudian mengajak tutor untuk berkeliling mall, dia merasa bosan menunggu di tempat penjahit baju, kini dia merasa senang dan menarik tutor kesana kemari untuk bermain menurutinya. Tutor hanya bisa pasrah dan merasa senang melihat yim tertawa.
"apa kau sudah puas?" tanya tutor melihat yim yang sedang tenang makan,
"tentu saja belum!! aku ingin melihat film romantis keluaran terbaruu di bioskop, jadi ayo menonton bersama!!," ajak yim bersemangat, tutor hanya bisa mengangguk dan tersenyum.
setelah makan yim memesan popcorn sedang kan tutor memesan tiket, saat sedang memesan popcorn yim melihat ada mark temannya
"markkk!!!" sapa yim sambil berlari kecil menuju ke arah mark,
mark menoleh dan terkejut dengan kebetulan yang tiba tiba,
"yimmmm" sapa mark heboh,
"eh? apa kalian sedang berkencann???" tanya yim menggoda, ohm hanya menggeleng pelan sambil tersenyum canggung.
"hanya sedang berjalan jalan bersama saja, tidak ada apa apa dan hanya menemani ohm kecil berbelanja" jawab mark sedikit gugup,
yim hanya tersenyum mengerti akan temannya yang kini salah tingkah,
Tutor melihat yim yang tidak berada di dekat nya pun menjadi panik, ia takut jika yim akan hilang atau terjadi sesuatu yang tidak mengenakkan,
yim masih belum sadar dan masih asyik mengobrol bersama mark dan juga ohm, hingga mark mengingat kan bahwa film pilihan nya akan segera mulai,
"kau menonton film ini juga yim?" tanya mark, di angguki yim,
tutor melihat yim yang sedang celingukan, dia melihat 2 orang pria juga yang sepertinya dia juga mengenalnya.
tutor menghampiri yim,
"yim." panggil tutor dengan nada yang datar,
"siapa dia yim? apa dia kekasih mu? wah pas sekali dengan tipe pria idaman mu" ucap mark ceplas ceplos dan membuat pipi yim merah padam karena menahan malu, sebenarnya memang iya tipe ideal nya seperti tutor yang kini di hadapan nya, tapi apa bisa langsung berbicara di depan orang nya langsung?
ohm menyikut mark untuk menyadarkan bahwa ucapan nya harus di rem sejak dini, tutor hanya tersenyum dan memeluk pinggang yim yang ramping,
"ah ya, ngomong ngomong kamu teman dekat namtan bukan?" tanya tutor kepada mark,
"ya, bagaimana kau bisa mengenal namtan? apa kalian juga dekat?" tanya mark balik,
"tidak juga, hanya rekan bisnis." jawab tutor di angguki mark,
kini mereka berempat masuk kedalam bioskop bersama, tiket nonton yang mereka pesan ternyata sama, mereka berempat akhirnya menonton film bersama.
tutor bingung dengan keadaan yim yang kini terus menangis karena pemeran wanita mendapat sebuah pengkhianatan dari sang kekasih, tutor hanya bereaksi biasa saja dan memberikan bahunya untuk menopang kepala yim, dia juga memberikan tisu untuk mengusap air mata yim yang terus mengalir.

KAMU SEDANG MEMBACA
dark blue [tutoryim]
Fiksi Remajaseorang ayah yang tega menjual anaknya kepada CEO muda demi bisa untuk melunasi hutang hutang dan hidup dengan mapan, CEO muda menunjukkan rasa ketidaksukaan terhadap target dan hanya terus menyiksa hingga seiring berjalan nya waktu berkembang merek...