"Syukurlah plastik belanjaannya belum diambil oleh seseorang." Kakek itu menunduk untuk mengambil plastik belanjaan yang tergeletak tidak jauh dari gang tempat mereka bersembunyi.
"Sejak kapan kau membawanya?"
"Aku sebenarnya baru saja berbelanja. Aku meletakkannya di sini saat aku ingin menyelamatkanmu."
Nam-kyu terlihat tidak acuh dan melanjutkan jalan mengikuti orang tua di sampingnya.
"Jadi... siapa namamu?" Pertanyaan tersebut dihadiahi tatapan sekilas Nam-kyu pada dirinya sebelum kembali menatap ke depan.
"Nam-kyu," jawabnya singkat.
Kakek itu terdiam sesaat sebelum meletakkan telapak tangannya ke atas kepala bocah tersebut.
"Namamu cantik." Senyum sumringah terukir di bibirnya.
"Dan kau bisa memanggilku kakek Han saja."
Nam-kyu tidak menanggapinya dan hanya menatap lurus ke depan. Setelah beberapa menit berjalan, akhirnya mereka sampai di komplek perumahan kumuh yang kecil dan sempit. Kakek Han menuju salah satu rumah lalu membukanya dengan kunci. Baru saja masuk, mereka sudah disambut oleh dua bocah laki-laki dan satu bocah perempuan yang berlari ke arah sang kakek.
"KAKEK!" Teriak bocah perempuan itu kepelukan kakek Han yang segera disambut dengan pelukan hangat.
"Kakek, kenapa kakek lama sekali?" Tanya salah satu bocah laki-laki.
"Siapa orang ini?" Tunjuk bocah laki-laki lainnya pada Nam-kyu.
"Oh, aku hampir lupa memperkenalkannya. Perkenalkan, dia Nam-kyu, dia akan tinggal di sini bersama kita. Dia sepertinya lebih tua dari kalian, jadi bersikap sopanlah. Nam-kyu, bocah laki-laki di depanmu ini kembar. Yang tertua namanya Han Jinwoo dan satunya lagi Han Woojin, mereka berumur 8 tahun. Sedangkan anak manis ini namanya Lee Danbi, dia baru berumur 5 tahun." Antusias kakek Han.
Nam-kyu mengernyit keheranan.
"Aku tidak terlalu peduli dengan mereka dan aku tidak pernah mengatakan akan tinggal di sini."
"Tapi kau harus tinggal di sini."
"Bagai--"
"Shttt... Jinwoo, apa kau mendengarnya? Namanya Nam-kyu. Aneh sekali bukan?"
"Benar. Aku tidak pernah mendengar nama sejelek itu dalam hidupku." Bisik mereka berdua yang masih bisa didengar.
"Hey kalian, mau mati, ya?"
Mendengar suara yang sangat dekat, mereka berbalik hanya untuk melihat seseorang yang berdiri di belakang keduanya dengan tatapan tajam.
GULP
Mereka menelan ludah kasar.
"Seram sekali." Batin keduanya sebelum berlari dan berteriak.
"AAAAA! IBLIS! KAKEK MEMBAWA PULANG IBLIS, HUAAA!!"
"KUMOHON JANGAN MENGEJARKU!"
"WOOJIN, TUNGGU AKU!"
"Apa? Aku tidak mengejar kalian."
"Astaga, melelahkan sekali." Kakek Han menghampiri si kembar yang sedang asyik berlari-lari ketakutan sebelum menarik telinga keduanya.
"Kakak..."
Nam-kyu mengalihkan pandangannya, mengabaikan orang-orang bodoh itu lalu menatap anak berumur lima tahun yang sedang memeluk boneka monyet yang sedari tadi dibawanya.
"AKHIRNYA AKU PUNYA KAKAK PEREMPUAN, YEAY!" Binar Danbi senang sebelum melompat ke gendongannya yang dengan sigap ditangkap oleh Nam-kyu.
"Jangan melakukan itu, kau bisa jatuh."
KAMU SEDANG MEMBACA
THE HUNTER [FEM! READER]
Fanfic❝Kita akan menaklukkan dunia bersama, kan?❞ ❝Ya, kita akan melakukannya.❞ Nam-kyu, seorang legenda dalam dunia bawah dari generasi 1 dengan julukan "Hunter". Sisa hidupnya dihabiskan untuk membalaskan dendamnya kepada Choi Dongsoo dan menghancurkan...