Bel pulang sudah berbunyi, Aldo dan yang lain sudah pulang dari sekolahnya. Saat ini mereka semua sedang berada di markas Armament, kecuali Ferrel yang sedang bersama Flora.
Aldo sedari tadi hanya diam, hal itu pun membuat semuanya kebingungan apa yang sedang ia fikirkan.
"Ada masalah, Do?" tanya Zean.
"Gak, gua cuman kepikiran sama Berlian. Gak tau kenapa, gua ngerasa bakal ada hal buruk terjadi menimpa kita" jawab Aldo.
"Kalo gitu, kita harus tau banyak soal Berlian, dan harus jaga jaga" balas Lolo.
"Ya, tadi itu udah gua omongin disekolah. Jadi, gua mohon sama lu semua, waspada!" tegas Aldo, lalu semuanya mengangguk.
Aldo lalu bangkit dari duduknya, ia pun pergi meninggalkan markas.
"Mau kemana lu?"
"Nyari angin"
.....
Disisi lain, saat ini Ashel, Marsha, Indah dan Kathrin sedang berada dijalan menuju rumah Marsha. Mereka semua sehabis berbelanja disuatu supermarket, setelah sudah mereka pun menuju rumah Marsha untuk bersantai dan menikmati hasil belanjaan mereka.
Mereka semua tidak menaiki kendaraan apapun, lebih tepatnya mereka semua berjalan bersama sama.
Dijalan, tiba tiba saja ada dua preman yang menghadang mereka berempat. Sontak hal itupun membuat Ashel dan yang lain panik ketakutan.
"Minggir!" usir Ashel memberanikan diri.
"Serahin dulu duit lu semua, baru boleh lewat" balas salah satu preman itu.
"Anjing, pergi lu!" kesal Marsha, lalu melempar sebuah batu ke arah preman itu.
Kedua preman itu pun emosi, salah satu dari mereka langsung mencekik leher Marsha. Marsha yang tercekik itu pun tak bisa berbuat apa apa selain mencoba memberontakan dirinya, namun apa daya, Marsha hanya seorang perempuan sedangkan preman itu laki laki yang bertubuh cukup besar. Ashel dan yang lain semakin panik, mereka pun mencoba untuk membantu Marsha, namun salah satu preman itu lagi menhadang mereka semua untuk membantu Marsha.
Ashel dan yang lain semakin dibuat panik, berteriak pun juga tidak ada hasilnya, karena tempat itu cukup sepi walaupun masih siang.
Disisi lain, Marsha terus menahan sakit dibagian lehernya. Diwaktu yang bersamaan, tiba tiba saja ada suara motor yang datang mendekat ke arah mereka semua.
"Lepasin dia" ucap orang itu santai yang masih menaiki motornya.
Orang itu tak sendiri, ia berdua dengan seorang perempuan. Mereka berdua memakai helm fulface.
"Siapa lu?" tanya salah satu preman itu.
Laki laki yang berada diatas motor itu pun turun dari motornya, lalu melepas helmnya.
Marsha terkejut melihat laki laki itu saat melepas helmnya, "Greezel?!"
Ya, laki laki itu adalah Greezel, adik laki laki Christian.
Greezel tidak mengubris, ia justru langsung melemparkan serangnya tepat diwajah preman itu, sehingga cekikannya terlepas dari leher Marsha. Marsha mengatur nafasnya, diwaktu yang bersamaan ada yang datang mengampiri dirinya. Orang itu adalah perempuan yang tadi di bonceng oleh Greezel.
Lagi lagi, Marsha dibuat terkejut, "Nachia?!" kaget Marsha yang ternyata adalah Nachia, adik perempuan Christian.
Greezel Ammar & Nachia Putri Ammar — Adik dari Christian. Greezel dan Nachia adalah kembar, mereka berdua hanya berbeda 1 tahun Christian. Greezel dan Nachia kelas 2 SMA, mereka bersekolah di SMA Jayawijaya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Armament Destroyers
Teen FictionNama gang motor sangat amat buruk ditempat ini, di cap sebagai brandalan sudah hal biasa bagi gang motor. Kali ini, ada sekumpulan anggota gang motor yang mempunyai nama 'Armamant Destroyers'. Armament Destroyers mempunyai 8 petinggi, salah satunya...