36. AKHIR DARI PARA PETINGGI [END]

916 84 27
                                    


Satu minggu dua hari telah berlalu setelah peperangan besar antara Armament Destroyers melawan Deerther. Pagi ini, sekolah Spada sedang merayakan hari kelulusan. Seluruh kelas 3 di SMA Spada berombong rombong untuk merayakannya, begitupun dengan Aldo dan teman temannya.

"HAHAHAHA WOYY TAII, JANGAN LARI LU BANGKEE" teriak salah satu siswa yang sedang merayakan kelulusannya.

Sementara itu, disisi lain Aldo dan Gito sedang berada dipinggir lapangan.

"Gak ikut seneng seneng?" tanya Gito.

"Apa emang lagi gak seneng?" lanjut Gito.

Aldo tersenyum, "Seneng lah, gila" jawabnya.

"Siapa yang gak seneng kalo lulus sekolah" ucap Aldo berhenti.

"Tapi, lebih seneng lagi kalo kita ngerayainnya full team bareng yang lain" lanjutnya.

Diwaktu yang bersamaan, Ashel, Marsha, Indah, Kathrin dan Flora pun datang.

"Setuju, Do" timpal Kathrin tiba tiba.

"Zean masuk penjara, Onel dikeluarin, Ferrel meninggal. Sedih banget rasanya masuk bareng tapi lulus gak bareng" lanjut Kathrin membuat semuanya terdiam.

Aldo menarik nafasnya, "Tapii yaa, kita paksain diri kita yu buat seneng seneng. Zean, Onel sama Ferrel kayaknya gak mau deh ngeliat kita sedih sedihan begini" balas Aldo.

"Bener. Abis itu kita ke markas Armament, karena Onel sama Ollan udah nunggu kita di sana" timpal Indah.

Semuanya tersenyum lalu mengangguk. Diwaktu yang bersamaan, salah satu anggota Armament yang juga bersekolah di SMA Spada pun datang menghampiri mereka.

"Jangan diem diem bae, nih Pilox. Ayok kita coret coretan" ucap orang itu melemparkan Pilox masing masing satu kepada Aldo dan yang lain.

Mereka semua tersenyum, sedetik kemudian mereka pun langsung ikut bergabung bersama siswa/i yang lain untuk merayakan hari kelulusan.

"HAHAHA MARI KITA RAYAKAN HARI KEMENANGAN KITA DISEKOLAHH!!" teriak Aldo bersemangat.

*****

Beberapa jam telah berlalu, di markas Armament Onel dan Ollan sedang melakukan latihan bela diri. Mereka sudah melakukan itu sejak dua jam yang lalu. Karena kelelahan, akhirnya mereka berdua pun istirahat dan merebahkan tubuhnya.

"Huftt.. cape, anjing" ucap Onel kelelahan.

Ollan tertawa, "Hahaha, samaa" balasnya.

Onel bangun, posisinya saat ini duduk.

"Kuat juga ye lu, Lan. Gak heran Aldo ngejadiin lu Kapten Unit Perang" puji Onel.

"Biasa aja" balas Ollan terkekeh.

"Gua jadi inget masa lalu, dari dulu lu sama Zean itu kalo ribut selalu seri, gak pernah ada yang menang" ucap Onel.

"Di Armament kan banyak yang setara, Nel" balas Ollan.

"Gua, Zean sama Lolo setara. Aldo sama Christian beda tipis, Christian masih di atas menurut gua. Terus, lu sama Ferrel juga sama kayak gua Zean" lanjut Ollan.

"Iya bener lu, cuman Gito yang gada setara sama dia. Ya bisa dibilang, dia diatas gua sama Ferrel, tapi masih dibawah lu, Zean sama Lolo" balas Onel.

"Tapi hua gak heran si kalo lu, Lolo sama Christian kuat. Lu bertiga aja dulu sebelum masuk Armament udah pada jadi jagoan pasar didaerah masing masing, padahal masih SMP" lanjut Onel.

Ollan tersenyum, lalu ia pun duduk. "Gua benci ngakuinnya, tapi gua kangen masa masa hampir tiap hari latihan bareng Christian sama Lolo" balas Ollan memasang wajah sedih.

Armament DestroyersTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang