Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
━━━━━━━━━━━━━━━ ꒰ selamat membaca ! ꒱
"youuu belooongg with meee!"
sesekali melirik ke sebelahnya—berharap saka yang lagi nyetir ga mual denger dia nyanyi begini. tapi balik lagi she's doesn't care.
el senang banget makan malam hari ini di luar sekalian juga mereka belanja bulanan. semua yang di beli kemarin udah mulai habis. emang sih mereka ga se-rutin itu tiap bulan harus belanja. produk-produk kebersihan tipikal yang awet karena apartemen selalu bersih jarang kotor bahkan ada ataupun ga ada roléx, dan berkat el juga yang jarang mandi—tipe cewe yang ga boros baju. kalo saka dia udah menyesuaikan diri, dan dia juga yang membuat peraturan dan syukurnya ga ada yang keberatan soal urusan domestik. untuk ini mereka cocok.
el mengulum bibir, sesekali matanya ia arahkan ke layar panduan maps. belum ada tanda-tanda bakal nyampe sih. sebelum pergi mereka briefing kali ini mereka bakal ke pusat perbelanjaan yang mana satu dari beberapa pilihan. dan keputusan jatuh di pusat perbelanjaan yang jauh dari kawasan apartemen—yang dekat begete dengan kampus. alasannya udah jelas. untuk menghindari sesuatu yang sepatutnya mereka hindari. gapapa agak jauh yang penting secure! masih parnoan gitu mereka.
saka fokus nyetir ga banyak ngomong juga dari tadi. kayaknya cowo itu pun ga sadar dengan rambutnya yang ga biasanya ga rapi. acak-acakan kayak habis melewati hari yang sulit. mungkin kerjaannya hari ini berat ya.
dalam keheningan itu el menyibukkan diri dengan mencatat barang-barang apa aja yang bakal mereka, beli biar efisien. pas belanja terakhir kali riweuh nya itu masih bisa teringat, betapa hectic nya 3 jam lebih cuma keliling karena ga tau apa aja yang pingin dibeli belum lagi drama el kesasar dan saka ngilang ga tau kemana. udah tau dua-duanya buta arah di situasi dalam supermarket pula jadilah mereka saling nyari satu sama lain. itu keterlaluan banget kondisinya. nah, kali ini ga tau bakal gimana.
singkatnya, mereka sampai terus masuk langsung mengambil troli dan mulai dari deretan rak terdepan—section bahan-bahan sembako like beras, gula, minyak makan, dll.
saka yang mendorong troli mengikuti kemana perginya el yang ga lepas dari buku kecil yang ada di tangannya. kalo melihat buku, saka jadi teringat buku catatan di rumah udah menipis nanti deh pas lewat di section dictionary dia ambil buku yang baru.
dia mengalihkan pandangannya—tersadar kalo hampir dari tadi fokusnya terkunci ke punggung el, creepy bener gue. benaknya.
saka melihat banyak makanan ringan yang bisa dia stock buat di rumah karena beberapa hari ini dia sering liat el nenteng cemilan dari luar. mungkin anaknya emang suka ngemil cuma makanan begitu kan kurang sehat. dia pun mengambil beberapa bungkus vegetables cracker—ga masalah harganya mahal asalkan lemaknya ga tinggi.
saka heran kenapa el melenggang santai ngelewatin rak bagian suplemen dan vitamin. "beli ini juga?" tanya wanita itu.
"ini yang paling penting daripada snack bar diet yang lo beli itu, lo harus sehat bukan harus kurus, liat badan lo, kerempeng,"