Jeongyeon POV
"Kau boleh pulang. Biar Aku yang membereskannya nanti" Ucapku ke Somi.
"Baik, Tuan. Kalau begitu Saya pamit dahulu" Kata Somi.
"Ne, Hati-hati" Ucapku.
Setelah Somi pulang, Aku pun berjalan kearah Jihyo yang kini tengah asik melihat hasil-hasil karyaku yang masih terpajang di dinding.
Seharusnya malam ini semua foto ini diturunkan, namun karena kehadiran Jihyo secara mendadak maka kutunda terlebih dahulu hingga esok pagi.
Asal Kalian tahu, sejak tadi jantungku berdetak tidak beraturan. Rasanya ini lebih gugup jika dibandingkan saat bertemu dengan beberapa Artis atau pejabat yang datang berkunjung.
"Seperti biasa, hasil karyamu terlihat bagus" Pujinya.
"Ah, Te-Terima kasih atas pujiannya" jawabku gugup.
Jihyo pun berpindah ke foto lainnya dan tidak lama langkahnya terhenti saat matanya melihat salah satu karya andalan ku "Dari sekian banyak foto, entah mengapa Aku sangat menyukai yang ini" Ucapnya.
"Apa bisa Kau menjelaskan apa makna dari foto ini?" tanya nya.
"Ah, Itu. Tangan yang bergandengan ini melambangkan momen kehangatan dan dukungan yang mereka rasakan satu sama lain, meski mereka harus terpisah namun rasanya akan tetap ada di dalam hati Kita"
"Maka dengan foto ini, Aku ingin mengingatkan diriku sendiri bahwa meskipun terkadang kita hanya memiliki waktu singkat bersama seseorang. Hubungan itu dapat meninggalkan jejak yang mendalam dan berharga dalam hidup Kita" ucapku sambil menatap kearah Jihyo.
Jihyo pun sempat terdiam sesaat hingga akhirnya "Apa Kau sudah makan malam?" Tanya nya.
"Makan malam? Belum" jawabku.
"Kalau begitu Aku akan mentraktirmu. Sebagai ucapan selamat dariku. Bagaimana?" Katanya.
"Ani, biar Aku yang traktir. Karena kalau bukan karena mu, Aku mungkin tidak bisa membuat pameran seperti ini" kataku.
"Hmm, baiklah kalau begitu" katanya.
➖SKIP➖
Setelah menempuh beberapa menit menggunakan taksi. Sampailah Kami disalah satu restaurant yang hidden gem.
"Maaf Aku membawamu ke tempat seperti ini" kataku.
KAMU SEDANG MEMBACA
When I Was Your Mine [Complete]
Non-FictionYoo Jeongyeon (32), seorang fotografer yang sedang mengalami kesulitan dalam bisnisnya, mendapatkan kesempatan emas ketika sahabat baiknya semasa kuliah meminta bantuan untuk memotret foto preweddingnya. Jeongyeon merasa senang karena ini bisa menja...