CHAPTER 10 ll KEJANGGALAN ❗

45 4 1
                                    

🏴🏴🏴

Noah menyeret zefan membawanya ke sebuah gudang karena di pinta oleh Jack. Sementara itu, Jack masih menunggu kedatangan Noah di depan pintu yang menjulang tinggi, sesekali pria itu bersiul hingga menggema satu ruangan.

Drrrrtttt.....

Jack mengangkat telepon tersebut "ada apa?" Tanya Jack dengan suara berat, pria itu mengeluarkan smirk sembari mengangguk saat mendapatkan telepon dari orang asing.

"baiklah, jika kau ingin bertemu dengan ku, ku tunggu kedatangan mu," ujar Jack mematikan telepon tersebut setelah mengucapkan Kalimatnya tadi.

Erick yang berada di belakangnya, ia memberanikan diri untuk menghampiri Jack, pria itu sangat penasaran siapa yang menelpon Jack tadi?

"Tuan, maaf jika lanca-"

"Aberforth," potong Jack menoleh ke arah Erick.

Erick mengangguk paham dengan perkataannya, ia melangkah mundur sembari membungkukkan tubuhnya. selang beberapa menit, Noah akhirnya datang sembari membawa jasad zefan yang sangat mengenaskan, bahkan Jack menutup kedua matanya saat melihat leher pria bertopeng itu terpotong.

"Noah, letakan dia di kursi," titah Jack, Noah yang mendengar hal tersebut melepaskan zefan lalu menatap tajam ke arah Jack.

"Kau saja! Aku lelah!" Ujar Noah pergi begitu saja membuat Jack terbelalak saat mendengar perkataannya, Eric dan kal bergegas membawa jasad zefan untuk di teliti.

"Waw, dia sangat berani!" Gerutunya menatap kepergian Noah.

ooOoo

Terlihat valena sedang duduk di atas kasur sembari menatap gelang yang berada di lengannya, wanita itu tersenyum manis mengingat kebersamaan dengan Noah, ia menjadi salah tingkah hingga berguling-guling ke sana kemari di atas kasur.

"Mengapa dia begitu manis!" Ujarnya seraya mengacak-acak rambutnya sendiri.

Valena bangkit dari tidurnya ia berjalan keluar dari kamar untuk menemui Noah, wanita itu berjalan dengan langkah bahagia seakan sedang jatuh cinta. Tetapi, bodohnya ia sedang di bidik oleh senapan dari jauh oleh anak buah aberforth.

Erlo menahan pelatuk senapannya, karena ia tak sengaja melihat seorang pria yang tengah menatapnya sembari membawa sebuah Kampak di lengannya.

Erlo menelan Salivanya dengan kasar ia memindahkan bidikannya ke arah Noah, yang tengah berdiri di atas balkon Dengan wajah yang mengerikan.

Erlo menelan Salivanya dengan kasar ia memindahkan bidikannya ke arah Noah, yang tengah berdiri di atas balkon Dengan wajah yang mengerikan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
BODYGUARD FOR VALENA ll ON GOING Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang