Happy Reading
.
.
.
____**____
Disebuah rumah sederhana tampak wanita paruh baya berusia sekitar 45 tahunan tengah memarahi seorang gadis. Gadis itu hanya menunduk, wajahnya terlihat sangat ketakutan, ia tidak berani menangis karena jika ia menangis wanita paruh baya itu akan semakin memarahinya, gadis itu hanya bisa menunduk dan merasakan sakit di hatinya.
"Apa apaan kamu hah, lihat baju shela jadi bolong gara gara kamu tidak becus nyetrika, emangnya kamu bisa mengganti baju ini hah!"Bentak wanita paruh baya itu
Gadis itu meremas ujung bajunya, ia bebar benar merasakan takut yang amat dalam, ini bukan kali pertamanya ia di bentak seperti itu, ia sering diperlakukan tidak baik oleh keluarga itu.
"maafin Freenkha Bi, Freenkha tidak sengaja membuat baju Shela rusak, Hiks... maafin Freen"Ucap gadis itu menangis karena sudah tak tahan menahan rasa sakitnya itu
"Saya sudah bilang, kamu jangan menangis karena saya tidak akan peduli dengan tangisanmu itu"Ucap Bibi
"jangan drama deh lo, liat gara gara lo, gue jadi gak bisa jalan jalan karena baju yang mau gue pake, lo rusakin"Ucap Shela anak Bibi itu
"Ma-maaf Shel, aku gak sengaja, aku bakal ganti baju kamu, aku janji"Ucap Freenkha
"halah bacot doang lo, lo aja masih numpang di rumah gue mana bisa lo ganti baju itu"Ucap Shela meninggikan suaranya
"aku bakal nyari kerja buat ganti baju kamu"Ucap Freenkha
"terserah gue gak peduli yang jelas lo harus ganti baju gue ini,,!!"Bentak Shela
"sudahlah sayang, jangan bicara lagi padanya, lebih baik kita istirahat aja"Ucap Bibi
"iya Mah"Ucap Shela
"dan kamu, saya peringatkan kamu, jangan sekali sekali membuat kesalahan lagi jika tidak, kamu akan tau akibatnya"Ucap Bibi menunjuk wajah Freenkha
Shela dan Mama nya pun langsung meninggalkan Freenkha sendiri, gadis itu terduduk lemas di lantai, dia menangis sambil memegangi dadanya.
Freenkha gadis cantik, lemah lembut, mandiri, wanita kuat, gadis itu berusia 17 tahun, dia masih sekolah tetapi ia harus memikul beban berat di masa remajanya, orang tuanya meninggal karena kecelakaan saat usia Freenkha 6 tahun.
Gadis itu kini tinggal bersama keluarga Bibi nya, tetapi ia tidak pernah diperlakukan layaknya keponakan pada umum nya, ia seperti dianggap pembantu di rumah itu, dia selalu berharap ada pangeran yang datang dan membebaskannya dari penderitaan ini.
Disisi lain
Disebuah perusahaan tampak seorang Ceo yang tengah memarahi karyawannya.
Brak
"Kalian disini bekerja dan di gaji, saya menggaji kalian dengan uang yang tidak sedikit, tapi apa? kalian benar benar bodoh, membuat laporan seperti ini saja tidak becus, saya tidak mau tau, cepat perbaiki sekarang juga!"Bentak Ceo itu
"B-baik Bos"Ucap karyawan itu gugup
"sekarang keluar dari ruanganku!"Ucap Ceo itu penuh penekanan
Karyawan itu pun langsung keluar dari ruangan Ceo itu. Ceo itu langsung duduk dan menyenderkan punggunya ke kepala kursi, ia memijit pelipisnya lalu ia memandang bingkai foto yang ada di mejanya itu, ia mengusap foto itu dengan sangat lembut.