Bab 14

1K 178 8
                                    

Happy Reading

.

.

.

____**____

Suara burung berkicau di pagi hari mengusik dua insan yang tengah tettidur lelap, salah saru dari mereka bangun karena pantulan cahaya matahari.

"eunghhh"lenguhnya

Tersenyum, hal pertama yang ia lakukan pagi ini adalah tersenyum. Ia tersenyum kala melihat wajah tenang kekasihnya, wajah itu dapat meningkatkan moodnya.

Ia membelai pipi kekasih tercintanya dengan lembut, mencium kening dan bibirnya sekilas.

"terimakasih sudah kembali dan memberi warna disetiap hariku, menantikanmu bukanlah hal yang sia sia, semua lelah terbayarkan ketika kamu menepati janji untuk kembali dan hidup bersamaku selamanya, impian yang kita harapkan 18tahun lalu akan segera terwujud satu persatu, aku akan menjagamu dan tak kan membiarkan kamu pergi lagi aku berjanji"Gumam Becky pelan sambil menatap wajah sang kekasih

"Sayang bangun, kamu harus sekolah"Ucap Becky

"eunghhh jam berapa sekarang?"Tanya Freen dengan suara seraknya

"sebentar lagu pukul 7, ayo kita siap siap sekarang, aku juga ada meeting pagi ini"Ucap Becky

"kamu duluan sana mandi, tar aku mandi uda kamu"Ucap Freen

"jangan tidur lagi, nanti susah lagi bangunnya"Ucap Becky

"5 menit"Ucap Freen sambil menunjukkan jari jarinya, Becky terkekeh melihat tingkah sang kekasih

"baiklah, aku mandi dulu Cup..."Ucap Becky sambil mengecup bibir kekasihnya singkat dan langsung berjalan kearah kamar mandi

Skip

SMA tunas bangsa, murid murid memasuki gerbang dengan terburu buru, mobil Becky terparkir di depan gerbang lalu ia turun dari mobil dan embukakan pintu untuk wanita pujaannya.

"belajar yang rajin, aku ke kantor dulu yah"Ucap Becky

"iya Honey, hati hati"Ucap Freen

"i love you"Ucap Becky

"i love you more"Ucap Freen

Cup

Becky mengecup kening kekasihnya lalu masuk keembali kedalam mobil, ia melampaikan tangannya kearah kekasihnya lalu melajukan mobilnya.

Freen masuk ke dalam, menyusuri lorong sekolah, beberapa pasang mata mengintimidasi cukup membuatnya tak nyaman, bisikan bisikan buruk yang terlontar terdengar olehnya, tapi ia tetap tidak memperdulikan itu ia masih fokus melangkah hingga langkahnya terhenti kala melihat kerumunan di mading, Freen yang penasaran pun langsung menerobos kerumunan matanya membulat kala melihat foto dirinya dan Becky tengah berciuman terpampang di mading dan menjadi tontonan banyak orang, tangannya mengepal, dengan kasar ia mencabut foto itu dari mading.

"siapa yang memasang foto ini"Ucap Freen penuh penekanan

Tidak ada yang menjawabnya dan itu membuatnya muak, ia merobek robek foto itu lalu membuangnya kelangit hinggga berjatuhan kelantai dan menghujani orang orang yang ada disana.

"GUE TANYA SEKALI LAGI, SIAPA YANG MAJANG FOTO INI"Bentak Freen

"Gue, napa mau protes"Ucap Sherlyn menyeringai, tangan disilangkan di dada dan berjalan diikuti dua temannya

Freen menatap tajam kearah Sherlyn, ia benar benar muak dengan kelakuan Sherlyn, tangannya dikepal kuat, rahangnya mengeras, sorot matanya semakin menajam.

"lo pikir dengan lo kaya gitu gue bakal takut hah"Ucap Sherlyn tersenyum remeh

Freen hanya diam belum melakukan apapun, ia masih menahan emosinya agar tidak membuat masalah.

"cewek murahan kayak lo gak pantes ada di sekolah ini, lo cuma malu maluin sekol....."

Plak

Plak

Plak

Tamparan demi tamparan Freen layangkan pada pipi Sherlyn, emosinya benar benar berada di puncak, semua orang terkejut dan menutup mulutnya.

"Cuihhh lo gak pantes di panggil manusia, sifat lo beda jauh dari manusia yang ada dimuka bumi ini, dari anjing pun kek nya lebih burukan lo, sikap kemanusiaan yang hilang dan merugikan banyak orang, otak sempit gak guna, bisa nya cuma bully orang yang lemah, lo bego apa gimana hah? dengerin gue ye, manusia itu gak bakal selamanya lemah ada kalanya dia bangkit dari keterpurukannya dan satu lagi, jika kehidupan lo menyedihkan maka cobalah buat orang lain bahagia bukan malah nyengsarain orang lain"Ucap Freen

"Miskin gak tau diri, pake sok soan nasehatin gue, urusin kemiskinan yang abadi di hidup lo itu, ubah tuh kemiskinan"Ucap Sherlyn terus membandingkan kasta

Semua yang ada disana menertawakan Freen, Freen tersenyum smirk mendengarkan tawa dan cacian dari mereka.

"lo gak harus ngejual diri buat ngerubah nasib miskin lo itu"

"Hahahahahahaha"

"uda miskin gak tau diri lagi"

Bukannya marah, Freen malah membalas cacian mereka dengan senyum smirk nya.

"gue gak harus nunjukin ke kayaan gue sama manusia kayak kalian, jajan masih minta orang tua aja songongnya minta ampun, gue gak bakal mamerin kekayaan gue, takutnya kalian ngerasa tersaingi"Ucap Freen senyum remeh

"kalo miskin ya miskin aja gak usah ngaku ngaku kaya"Ucap Anggika

"Hhhh buat apa gue ngaku ngaku kalo nyatanya gue emang punya itu semua"Ucap Freen

"gaes dia kan jual diri jadi pasti lah udah gak miskin lagi sekarang karena mau apa apa tinggal minta sama sugar daddy nya"Ucap Sisi

"gue gak perlu tuh jual diri dan minta minta, semuanya bisa gue beli dengan uang gue termasuk harga diri lo"Ucap Freen menyeringai

"Kurang ajar"Ucap Sherlyn

"kenapa? gak terima?"Freen menyeringai

"dengerin gue baik baik, kalian semua jangan pernah ngurusin hidup gue lagi kalo kalian gak mau keluar dari sekolah ini"Ucap Freen

"emang lo siapa hah bisa ngeluarin kita dari sekolah ini"Ucap Sherlyn, Freen menyeringai

"Freen Sarocha Chankimha putri sulung keluarga Chankimha pemilik sekolah ini dan kalian pun tau itu"Ucap Freen tersenyum remeh"apa kalian gak pernah denger nama Chankimha sebelumnya? kenapa wajah kalian menjadi tegang, hey ayolah, gue cuma nyebutin namanya doang kenapa muka lo pada jadi pucet gitu"Ucap Freen santai

"jangan ngaku ngaku lo, anak sulungnya udah meninggal 18 tahun lalu"Ucap Sherlyn

"siapa yang ngaku kalo gue orangnya, gue cuma nyebutin nama lengkap dia doang, gak ada tuh gue nyebut kalo gue itu Freen Sarocha Chankimha"Ucap Freen

Ketegangan menyelimuti mereka, suasana yang tadinya riuh karena cacian yang dilontarkan untuk Freen kini menjadi bungkam, semuanya merasakan ketegangan yang amat mencekam, takut? ya mereka pasti merasa takut, Chankimha keluarga terkaya no 1, tapi keluarga itu tetap berpenampilan sederhana dan apa adanya kekayaan yang begitu berlimpah tidak membuat anak anaknya sombong, mereka hanya akan membeli apa yang mereka butuhkan bukan yang mereka inginkan.

Kekayaan itu kini bersatu dengan kekayaan Armstrong yang juga sama kaya nya, Becky mengurus keduanya karena Kevin juga belum mau ikut terjun ke dunia bisnis bersama sang Kakak, ia masih ingin menikmati masa mudanya tanpa harus lelah memikirkan bisnis dan Becky tidak mempermasalahkan itu.

"jangan pernah sombong dengan apa yang lo punya saat ini, ingat diatas langit masih ada langit"Ucap Freen sambil melangkah meninggalkan mereka yang masih dengan wajah tegangnya




Bersambung.....

Ocha!2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang