"Bapak sangat merasa bersalah kepada kalian karena bapak tidak mampu untuk menyelamatkan sebagian besar siswa yang sudah terjangkit, jadi bapak mohon untuk kalian yang masih bertahan, tolong jangan keluar dari tempat persembunyian kalian, bapak akan segera mengirimkan bantuan agar kita semua bisa selamat. Sekali lagi bapak tegaskan, jangan ada yang keluar dari zona teraman kalian, terimakasih dan tetap semangat." Kepala Sekolah mengakhiri ucapannya.
Beberapa guru yang ada di dalam ruangan kebingungan dengan pengumuman dari Kepala Sekolah, beberapa di antaranya saling pandang yang menyiratkan pertanyaan.
Suara pengumuman dari ruang guru tersebut mengundang para siswa - siswi maupun para guru yang telah menjadi zombie mendatangi sumber suara tersebut dan juga beberapa zombie mulai berlarian ke arah ruang guru. Karena tidak sempat menahan para zombie, akhirnya zombie - zombie itu berhasil masuk dan mulai menyerang para guru dan beberapa siswa mau pun siswi yang ada di dalam.
"LARI! SEMUANYA LARI!" teriak pak Sean si guru matematika yang merupakan suami bu Myna. Ia melupakan putranya yang ada dibelakang pintu sedang memainkan dispenser air.
Beberapa yang tergigit dalam sekejap berubah menjadi zombie, Kepala Sekolah yang berdiri di balik microfon dengan panik bersembunyi dibawah meja yang tertutup oleh taplak meja. Beberapa guru yang melihat itu ikut melakukan hal yang sama.
Zaki yang merupakan anak dari pak Sean dan bu Myna yang masih berusia 5 tahun tak henti - hetinya menangis melihat kekacauan tersebut, anak itu menangis sambil memanggil - manggil nama ayah dan ibunya. Ia baru tersadar akan kekacauan itu saat pintu terbuka dengan kasar dan membuatnya terdorong.
"Mama, papa." Panggil Zaki dengan tangisnya, tubuhnya gemetaran melihat banyak teman - teman ibu dan ayahnya yang berluruman darah dan tubuh di tubuh mereka ada luka gigitan di beberapa bagian.
Salah satu guru yang bernama ibu Siah si guru bahasa Indonesia yang telah terinfeksi menghadang jalan Zaki.
"Bu Ciah? Mama cama papa Caki mana?" Tanya Zaki polos tanpa tahu apa yang terjadi.
Dalam sepersekian detik ibu Siah menarik Zaki dan langsung menggigit lengan mungil bocah itu, Zaki lantas menjerit kesakitan yang membuat beberapa zombie datang menghampiri.
Sedangkan pak Sean yang sejak tadi sibuk membantu beberapan teman guru untuk berlindung berteriak histeris kala melihat Zaki yang sudah di gerogoti oleh beberapa Zombie. "Bodoh!" batin Pak Sean, ia hendak berlari untuk menyelamatkan sang putra, namun ditahan oleh pak Ismail si guru olahraga.
"PAK SEAN, JANGAN GEGABAH!".
"Anak saya, a-a- anak saya. Saya.....saya mau nyelamatin anak saya, ZAKI! TUNGGU PAPA NAK! PAPA AKAN MENYELAMATKANMU!" teriak pak Sean yang awalnya terbata - bata namun berteriak histeris di akhir. Ia berontak untuk melepaskan cekalan dari pak Ismail yang menariknya masuk ke pintu yang menghubungkan ruang guru dengan ruang tata usaha.
****
Bu Myna saat ini terduduk bersandar di balik pintu ruang penyimpanan laboratorium, pintu itu tak henti - tentinya di gedor oleh para Zombie. Dengan tangan gemetar bu Myna mengambil sisa ramuan yang ada di dalam gelas ukur, ia sama sekali tidak menyangka bahwa niat baiknya akan membawa petaka seperti ini.
"Bagaimana ini?" gumam bu Myna putus asa.
****
Seorang siswi nampak bersembunyi dibawah salah satu meja kantin, dengan tangan yang membekap mulutnya agar suara tangisnya tak menarik perhatian zombie.
Tadinya ia dan beberapa temannya hendak ke kantin untuk membeli beberapa camilan, namun semuanya gagal saat ia melihat beberap siswa dan siswi berlari terbirit - birit dari arah lab kimia ke arah kantin, dengan wujud yang menyeramkan.
KAMU SEDANG MEMBACA
FIGHT to SURVIVE (RIEL)
RandomSemuanya berawal dari niat baik seorang guru Kimia di SMA Argantara yang berubah menjadi petaka dan berimbas ke seluruh kota, korban - korban berjatuhan, rasa takut dan sedih bercampur menjadi satu. Semua orang hidup dalam pelarian, bersembunyi dari...