"AAAAAAAAAA!!" mereka berteriak saat melihat zombie ke arah mereka, Delisa refleks menarik tangan Aluryza dan berlari.
Delisa terus berlari tak tentu arah disepanjang jalan area kelas 10, tetapi tentu tidak semudah itu, di depan juga ada zombie yang berlari menuju ke arah mereka.
Delisa berhenti lalu memutar arah, dia melihat Aluryza yang masih diam "Lury sadar tetap fokus, jangan lengah."
Delisa melanjutkan larinya dengan Aluryza yang sudah fokus kembali. Mereka berlari ke arah kantin lagi karena sudah bingung mau ke arah kemana lagi, mereka menepis zombie yang menghalangi mereka dengan menggunakan gagang sapu dan pel yang mereka bawa.
Tiba-tiba di arah berlawanan terdapat zombie yang berlari ke arah mereka, Delisa yang tidak sempat menghindar langsung tertindih zombie, Aluryza ikut terjatuh karena tertimpa tubuh Delisa, untungnya Delisa menahan mulut zombie dengan gagang pel jadilah zombie tidak mudah untuk menggigit Delisa.
"Lury lo berdiri trus lari ya." Delisa masih berusaha untuk menahan zombie yang ada di depannya.
"Enggak, gue gak mungkin ninggalin lo sendirian." Aluryza tidak tau harus bagaimana, dia tidak bisa berfikir.
"Lury zombie-zombienya mendekat lo lari ke kelas selamatin diri." Delisa semakin lama semakin tidak sanggup menahannya, tenaga zombie itu tidak bisa diragukan.
Aluryza berdiri lalu memukul zombie itu agar menjauh dari Delisa, tetapi zombie tersebut tidak berpindah sama sekali.
"Zombie anjing, pergi gak lo dari temen gue." Aluryza memukul zombie tersebut dengan brutal.
"LURY LARI!" Aluryza menoleh ke arah samping kiri yang terdapat zombie berlari ke arahnya.
Seseorang dengan sigap menarik Aluryza agar terhindar dari terkaman zombie gila tersebut.
"Zerga?" yap mereka adalah Zerga, Mafran dan Michael.
Mafran berlari ke arah Delisa dengan membawa sekop milik tukang bangunan sekolah lalu memukul zombie yang masih ada di depan Delisa. Zombie tersebut lengah dan terlempar karena dorongan dari Mafran. Lalu dia meletakkan sekopnya dan berjongkok, dia menatap Delisa sekilas lalu menarik tangan Delisa untuk berdiri.
"Lo gapapa?" dia kembali menatap Delisa yang memancarkan ekspresi syok, dengan air mata yang mengalir deras di pipinya. Delisa mengangguk.
"Kita harus pergi dari sini," seru Michael yang baru saja menghampiri mereka.
"Ayo." Zerga menggenggam pergelangan tangan Aluryza lalu berlari menuju jalan di samping mesjid. Diikuti oleh Michael serta Mafran dan Delisa.
Zombie berdatangan ke arah mereka, Zerga langsung lompat masuk ke masjid dengan model terbuka tersebut, lalu menuntun Aluryza untuk ikut melompat.
Michael dan Mafran mengutamakan Delisa untuk ikut masuk lalu mereka juga ikut melompat masuk.Mereka menatap sekeliling dan ada sangat banyak zombie, tembok pembatas masjid tidak terlalu tinggi dan memungkinkan zombie bisa memanjat dari pembatas itu.
"Kita masuk ke ruangan penyimpanan."
Zerga mengerahkan teman-temannya untuk masuk dan untungnya ruangannya tidak terkunci.Dan disinilah mereka disebuah ruangan kecil dan berdebu.
Delisa menyeka air matanya berusaha tenang, "Thanks ya Maf udah nyelamatin gue."
Mafran mengalihkan pandanganya ke arah Delisa, "Kalian sebenarnya mau kemana?"
"Kami mau ngecek semua kelas apakah masih ada yang selamat atau tidak, lalu kami juga berencana untuk ke kantin untuk ambil beberapa makanan buat temen-temen," jawab Aluryza.
KAMU SEDANG MEMBACA
FIGHT to SURVIVE (RIEL)
RandomSemuanya berawal dari niat baik seorang guru Kimia di SMA Argantara yang berubah menjadi petaka dan berimbas ke seluruh kota, korban - korban berjatuhan, rasa takut dan sedih bercampur menjadi satu. Semua orang hidup dalam pelarian, bersembunyi dari...