CHAPTER 5

16 10 0
                                    

"WINA AYO MASUK KE SINI," Tami ingin meraih tangan Wina tetapi Wina menjauh.

"Gue udah gak bisa gabung sama kalian, gue sebentar lagi akan terinfeksi," lirih Wina yang masih terduduk di depan pintu kelas yang setengah terbuka.

"Terinfeksi apa? tangan lo cuma luka karena digigit." ucap Tami diiringi tangisan yang makin kencang.

"Yang gigit gue bukan manusia, dia makhluk yang mirip zombie dan juga perasaan gue mulai gak enak, plis lo harus tetap hidup dan teman-teman semuanya juga, gue harap gue korban pertama dan terakhir yang tergigit diantara kita." Winara tak bisa menahan tangisnya.

"Kalian harus tetap hidup sampai akhir dan jangan pernah berpisah, kalian harus janji sama gue." Winara menatap semua teman-temannya yang berada di belakang Tami, dia tersenyum di iringi air mata yang tidak berhenti mengalir, ucapan Winara mengundang banyak rasa iba.

"Wina lo akan baik-baik aja, gue mohon ayo masuk ke kelas, kita obatin luka lo."
Tami masih berusaha untuk mengajak Winara.

Delisa dan Aluryza membelah kerumunan teman-temanya dan melihat Winara yang memegang lengannya, Delisa menutup mulutnya saat melihat belahan daging dari lengan Winara yang ada di lantai.

Delisa dan Aluryza saling memandang satu sama lain, saat mengalihkan pandangan mereka melihat Winara yang mengeluarkan darah di hidungnya. Delisa dan Aluryza mulai mundur.

"Semuanya mundur, jangan ada yang mendekati Wina." Aluryza mendorong teman-temannya yang kebingungan itu untuk memasuki kelas. Delisa dan Regal menarik Tami yang terduduk di depan Winara agar ikut masuk ke dalam kelasnya.

Mereka masih menyaksikan Winara yang kini sudah pingsan, dan tiba-tiba dia bergerak memunculkan suara patahan disetiap geraknya. Siswa 12.7 yang melihat hal tersebut sontak menutup mulut mereka. Perlahan Winara mulai berdiri dengan fisiknya yang sudah berubah menjadi zombie, dengan matanya yang memerah.

Winara langsung berlari menuju pintu kelas yang masih terbuka setengah, Regal sontak langsung menarik gagang pintu dan segera menutupnya, tetapi pintu tersebut macet dan tidak dapat tertutup membuat Winara yang berlari langsung menindih Regal. Siswa lainnya terutama siswa perempuan berteriak histeris melihat wajah Winara yang sangat menyeramkan. Regal menahan lengan Winara agar dia tak tergigit, dia sekuat tenaga berusaha mendorong Winara menjauh tetapi tenaganya kalah kuat oleh Winara.

Dino dan Tora menarik tubuh Winara agar melepaskan Regal dari tindihan tersebut, mereka lalu melempar tubuh Winara keluar dari kelas. Mafran dan Zerga langsung menarik tubuh Regal agar menjauh dari sana, sementara Tora dan Dino menarik pintu yang macet itu agar dapat tertutup.

Dan akhirnya pintu tersebut hampir tertutup sempurna tetapi tangan Winara terjepit diantara pintu tersebut.

Tora, Dino berusaha menutup pintunya, Delisa melihat sapu di samping pintu lantas mengambilnya dan langsung mendorong tangan Winara menggunakan ujung sapu tersebut agar tangan Winara keluar dan tidak terjepit lagi. Mafran yang melihatnya langsung membantu Delisa yang terlihat kesulitan, dan akhirnya mereka berhasil menutup total pintunya.

Mereka semua menghela nafas, Tora tetap menarik gagang pintunya yang tidak dapat terkunci karena pintu hanya bisa terkunci dari luar. Zombie yang berada diluar pintu masih saja mendobrak-dobrak pintunya.

"BANTUIN WOI LELAKI, MASA KALIAN LIATIN AJA!" Zeya berteriak saat melihat siswa lainnya yang hanya terdiam melihat Tora yang kesulitan. Dino pun bergegas untuk membantu Tora.

"Plis itu tadi apa?" Tanya Refa.

"Nyeremin banget Winara tadi, gue sampai trauma liatnya." Anin menutup wajahnya lantaran ingin menghilangkan bayang-bayang wajah Winara yang telah berubah.

FIGHT to SURVIVE (RIEL)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang