Michael, Zerga dan Aluryza kini berlari tanpa tau arah, yang penting mereka selamat dari terkaman zombie.
Michael memimpin jalan mereka dengan bantuan penerangan dari ponselnya, sekarang mereka berada di dekat area kelas 11 yang juga sudah penuh dengan zombie.
Mereka mundur dan langsung berlari ke arah WC untuk bersembunyi, dan untungnya WC tersebut aman dari zombie karena pintunya yang tertutup.
"Ziombienya banyak banget, gimana caranya kita balik ke kelas?" Zerga mengintip dan melihat diluar sangat banyak zombie menantikan mereka untuk keluar.
"Lisa sama Mafran kemana?" tanya Michael saat melihat ternyata mereka hanya bertiga disini.
"Tadi kita mencar pas ada zombie yang ke arah kita, mungkin mereka berdua udah ke kelas" jawab Aluryza yang sedang mengatur nafasnya.
"Padahal udah mau sampe banget kita tadi ke kelas, malah ada aja hambatannya" ujar Zerga menunduk putus asa.
"Jangan nyerah dulu Ga, kita masih bisa ke kelas, jarak dari sini menuju ke kelas gak jauh jauh amat kok, kita cuma mau ngelewatin tiga kelas" Michael memegang pundak Zerga.
Zerga menghela nafas lelah, benar-benar hari paling sial dan mengerikan.
***
Keadaan di kelas 12.7 saat ini sedang riuh, mereka memikirkan cara agar mereka semua dapat berkumpul kembali.
"Satu-satunya jalan keluar sih kita harus cari mereka." Regal mengambil keputusan secara sepihak.
"Bahaya Gal, yang ada malah makin terpencar kita." Zeya menolak keras bagi mereka yang ingin keluar.
"Terus kita harus diem aja di sini? Mereka gimana?" ujar Liqa.
"Ya makanya kita nyari solusi." Zeya meninggikan suaranya.
"Mau nyari solusi bagaimana? Sedangkan mau nyari keluar aja kita gak bisa, mau bantu dengan do'a?" Liqa ikut meninggikan suaranya.
Azura yang sudah muak memilih meninggalkan kerumunan riuh teman-temannya, dan berjalan menuju ke lima temannya.
"Keadaan dibelakang gimana Sa?" tanya Azura kepada Delisa.
"Udah parah banget, zombie dimana-mana, sekali gerak nimbulin suara siap-siap diterkam." Delisa menjawab dengan nada menyeramkan yang dibuat-buat.
Fanyla langsung bergidik ngeri dan berucap, "Paan sih Sa, nyeremin banget ih, amit-amit banget ketemu zombie."
"Ini sebenarnya gimana kejadian awalnya sih? kenapa kalian sampai nekat buat ke belakang?" tanya Nabyla.
Delisa mulai menceritakan awal mula dia dan Aluryza mendapatkan ide untuk mengambil makanan di kantin karena merasa kasihan kepada teman-temannya yang beberapa sakit perut karena lapar, lalu mereka nekat pergi di malam hari berbekalkan senjata yaitu gagang sapu dan pel akhirnya muncul problem yang hampir membuat Delisa tergigit, yang untungnya kedatangan tiga lelaki itu menyelamatkan nyawa Delisa.
"Syukur banget lo gak apa-apa Sa." Nabyla menepuk-nepuk baju Delisa yang kotor.
"Gak kebayang takutnya lo pada saat itu." Zandra menatap Delisa yang dimatanya tersimpan sebuah trauma.
"Lain kali kalo lo mau keluar ajak gue Sa, gak apa-apa gue nanti yang jadi korban yang penting kalian jangan bertindak sendirian" ujar Azura yang tumben-tumbenan ada rasa simpatinya.
"Lebay lo." Fanyla menggeplak kepala Azura.
"SAKIT BABIK!" Azura memegang kepalanya yang terasa sedikit ngilu.
KAMU SEDANG MEMBACA
FIGHT to SURVIVE (RIEL)
RandomSemuanya berawal dari niat baik seorang guru Kimia di SMA Argantara yang berubah menjadi petaka dan berimbas ke seluruh kota, korban - korban berjatuhan, rasa takut dan sedih bercampur menjadi satu. Semua orang hidup dalam pelarian, bersembunyi dari...