CHAPTER 13

12 9 0
                                    

Aluryza tersenyum mendengar ucapan Zerga dan di dalam hatinya juga ikut berharap semoga semua ini hanya mimpi buruknya saja.

***

"Menurut kalian siapa yang ngelempar batu ke kelas kita?" tanya Zeya memulai diskusi.

Semua siswa-siswi 12.7 duduk melingkar di tengah-tengah, semua meja dan kursi ditepikan. Jendela yang kacanya pecah ditutup dengan meja dan kursi yang ditumpuk.

"Lisa, lo liat gak kelas mana aja yang siswanya ada yang selamat?" tanya Regal pada Delisa yang duduk di antara Nabyla dan Azura.

"12.4 dan 10.6 siswanya banyak yang selamat, selebihnya gue gak tau" jawab Delisa sekenanya.

"Gue yakin, ini pasti ulahnya si kelas jenius. Seratus persen yakin gue" sahut Refa menggebu-gebu.

"Betul, setuju gue. Emangnya siapa lagi yang dendam ama kelas kita selain kelas mereka" timpal Cia ikut menggebu.

Abee dan Kinan mengangguk setuju, memang benar kelas 12.7 dan 12.4 punya hubungan yang cukup buruk. Terkadang mereka akan saling menyindir secara halus, namun tak semuanya berhubungan buruk dengan siswa-siswi 12.4. Beberapa siswa-siswi 12.7 masih berhubungan baik dengan siswa-siswi 12.4.

"Mending kita jangan mikirin itu dulu, kita pikirin gimana cara nyelamatin Michael, Lury dan Zerga dulu" ujar Mafran mengingatkan semua pada tiga teman mereka yang masih terjebak di luar sana.

"Kalian mikir gak sih, belum tentu juga mereka masih selamat, bisa jadi mereka udah berubah jadi zombie" celetuk Ara yang disetujui oleh Selin dan Tami.

Delisa yang mendengar itu langsung naik pitam, "Lo tau apa? Mereka semua masih selamat, gak ada yang mati. Lo gak tau apa-apa, jadi jangan ngomong sembarangan! Gue yakin Lury dan yang lain masih selamat dan sekarang lagi sembunyi di tempat yang aman!" bentak Delisa dengan air mata yang mengalir menyusuri pipinya.

"Yang Ara bilang gak salah, dengan keadaan yang sekacau itu di luar sana apa mereka bener-bener masih selamat? Kalian yakin?" timpal Selin.

"Lo diem aja, lo harusnya bersyukur karena Lisa dan Lury punya pikiran buat nyariin lo makanan tanpa mikirin keselamatan diri sendiri" balas Azura dengan nada tinggi, ia tak terima saat salah satu sahabatnya dikatakan seperti itu.

"Udah-udah, Selin dan Ara lo berdua gak seharusnya ngomong gitu" lerai Regal, "Kita harus yakin kalo Michael, Lury dan Zerga itu masih selamat" ucapnya menambahi.

Mereka kemudian membubarkan diri, begitu pun Delisa, Azura, Zandra, Nabyla dan Fanyla yang kini ikut bergabung bersama mereka. Tepat saat Delisa melewati Ara, Selin dan Tami, ia berdesis tajam.

"Lo gak tau apa-apa" desis Delisa tajam lalu pergi.

Keadaan menjadi hening setelahnya, Azura dan Nabyla yang menenangkan Delisa yang merasa bersalah atas Aluryza, Kinan yang saat ini menyendarkan tubuhnya ke Zeya. Lalu ada Aina, Cia, Elytha dan Abee yang sesekali saling menatap satu sama lain.

"Kita tunggu sampe pagi aja, setelah itu kita mikirin gimana cara nyari mereka bertiga" ucap Zeya final.

"Lisa sama Mafran juga pasti butuh istirahat" ujarnya menambahi.

Semua mengangguk setuju, kemudian mereka merebahkan tubuh lelah mereka dilantai. Kini mereka tak lagi peduli apakah lantai itu bersih atau tidak, rasa lelah telah menguasai jiwa dan raga mereka.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 24 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

FIGHT to SURVIVE (RIEL)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang