Caramel Honey (JaeJen)

1K 58 3
                                    

Selamat membaca, semoga suka.

Seme: Jung Jaehyun
Uke: Lee Jeno

Seme: Jung JaehyunUke: Lee Jeno

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

••••

Jeno's

Aku mempunyai sebuah kutukan dan kekuatan, namun aku menganggap kekuatan itu juga merupakan kutukanku.

Kutukanku adalah aku akan selalu berhadapan dengan orang yang suka mem-bully dan memeras.

Sekarang aku bersekolah di sekolah yang penuh dengan berandalan, para guru di sana pun mengacuhkan mereka yang sedang bertengkar dan fokus menjelaskan pelajaran walaupun tidak ada yang mendengarkan.

Yah, di sinilah aku. Terkadang jika mereka bosan bertengkar, maka mereka akan menjahili aku.

Kadang aku disuruh untuk pergi ke kantin untuk membeli sesuatu untuk mereka, kadang disuruh kerjain PR. Untung saja perlakuan mereka tidak semenyeramkan yang di film-film.

"Heh culun, beliin ciki sana." Mereka memberikannya aku sejumlah uang dengan kasar.

Aku sedikit mengernyit melihat nominal uang tersebut. "Tapi ini kurang untuk kalian berlima," ujarku agak gugup.

Brak!

Tentu saja aku kaget jika suara itu begitu kencang dan dekat. Mereka yang melakukannya lalu menatapku dengan nyalang.

"Lalu? Bukankah itu tugasmu?" Senyuman itu cukup mengerikan, aku dengan cepat mengangguk lalu pergi dari sana.

Jika kalian bertanya mengapa aku dibilang culun. Maka jawabannya adalah dari penampilanku.

Memakai kacamata dan rambut yang berbentuk mangkuk ke bawah adalah alasan utama aku dipanggil itu. Lalu aku yang terlalu takut untuk menghadapi mereka juga alasan yang lainnya.

Aku tidak masalah dengan sebutan itu, yang penting aku tidak terlibat di dalam mereka dan mereka tidak akan menganggu kacamataku.

Kacamataku itu yang terpenting, jika terlepas, maka sesuatu yang menyeramkan akan terjadi dan aku jelas tak mau itu.

Jeno's end

Jeno telah selesai membeli semua yang diminta oleh teman-temannya, ia juga membeli kaleng minuman karena pasti mereka akan memintanya. Jika ia lupa, pipinya yang akan menjadi sasaran mereka meluapkan kesalnya, seperti mencubit hingga memerah.

Terlalu banyak melamun dan terburu-buru, Jeno tak menyadari adanya orang di depan yang akan ia tabrak.

Bruk!

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 21 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Jeno Harem OneshootTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang