Basket (ChenNo)

1K 52 3
                                    

Selamat membaca, semoga suka.

Seme: Zhong Chenle
Uke: Lee Jeno

Seme: Zhong Chenle Uke: Lee Jeno

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

••••

Jeno itu suka olahraga. Semua praktik olahraga yang ada di sekolah selalu mendapat nilai terbaik karena Jeno memang menyukainya.

Kecuali basket.

Jeno sangat tidak suka dengan basket ditambah dia tidak berbakat di bidang sana. Jeno benar-benar tidak menyukai olahraga basket.

Tapi di sinilah dia. Di lapangan sekolah dengan matahari yang perlahan mulai naik karena Jeno mendapat pelajaran olahraga pada jam pertama hingga jam ketiga.

Dari berganti pakaian Jeno sudah murung, karena sang guru mengatakan akan praktik basket, membuat semangat Jeno yang membara langsung padam seketika.

"Jelek amat tuh muka, senyum dong, senyum."

Jeno mendelik kesal ke arah Jaemin yang malah keliatan lebih jelek lagi karena wajah konyolnya itu, namun karena itu Jeno sedikit tertawa.

"Nah gitu, cantik banget anakku," puji Jaemin dibalas cubitan kecil yang membuat Jaemin memekik sakit.

"Ganteng."

"Iye, si paling ganteng." Jaemin mendengus kesal sambil mengusap lengannya yang dicubit itu.

Dasar Jeno, tidak pernah mau mengakui kalau dia itu sangat cantik bukan sangat tampan.

Jeno memandang teman-temannya yang sudah dan akan mengambil nilai basket dengan dipantau oleh sang guru di sudut lapangan.

Lay up dan shooting. Jeno tak paham dan tak mau paham, Jeno kesal sekali, kenapa basket itu harus ada di dunia ini?

Jeno memandang malas ke arah temannya yang akan melakukan gerakan lay up dengan begitu handal. Kenapa orang-orang jago sekali bermain basket?

"Ayo selanjutnya!" teriak sang guru agar siswanya dapat mendengar.

Satu anak mulai maju sambil mendribble bola dengan sedikit berlari. Kalo ini Jeno memperhatikannya dengan begitu serius, karena anak ini terlihat begitu handal seperti pemain profesional.

Ketika anak itu sampai di lingkaran tiga point, ia mulai mengambil basket dengan kedua tangannya dan menahannya di sana lalu melakukan tiga langkah besar sampai dekat ring dan melompat dengan basket di tangan kanannya lalu mendarat dengan indahnya.

Dari sekian banyak olahraga, kenapa gebetannya harus begitu menyukai basket dan sangat berbakat di bidangnya? Jeno sungguh kesal dengan fakta yang baru saja ia lihat barusan. Mereka sangat berbanding terbalik.

"Nilai sempurna untuk Zhong Chenle!"

Tepuk tangan meriah para siswi lakukan karena mereka begitu terpesona akan keahlian Chenle. Chenle pun hanya bisa tersenyum rendah hati membuat Jeno rasa-rasanya semakin suka saja dengannya.

Jeno Harem OneshootTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang