06

28 5 3
                                    

Chapter 06 | Osaka



Malam hari di kota Osaka yang ramai. Dengan dekoran cantik dan kelap-kelip lampu yang membuat siapapun melihatnya terbuai.

Hiruk pikuk orang-orang yang berseliweran, tak membuat gadis kecil dengan tubuh yang tenggelam dalam mantel hitam kebesaran di tubuhnya itu terkesan.

"doushita no, Izuna?" Tanya pria 30 tahunan dengan topi putih hitamnya. Melihat gadis kecil di sampingnya terdiam tak tertarik dengan keramaian kota yang tengah mengadakan festival besar-besar itu.

"apa kamu tidak suka tempat ini?" tanya pria itu lagi.

Tidak suka?

Iya Izuna tidak suka. Gadis itu merasa asing dengan keramaian kota. Keramaian yang asing namun terasa hangat. Seolah menyuruhnya untuk mengingat hal penting yang dia lupakan. Perasaan memuakan yang membuatnya tidak nyaman berlama-lama ditempat ini.

"cobalah untuk berbaur. Kamu akan terbiasa dengan keramaian ini" ujar Muzan pada gadis bersurai hitam itu sambil berjalan meninggalkan gadis yang masih bergeming di tempat.

"apa aku harus berteman dengan makananku?" tanya gadis kecil itu dengan binar polos dimata emasnya. Kaki kecilnya berusaha untuk menyesuaikan langkah lebar pria bertopi disampingnya. "tidak perlu berteman, cukup berbaur dan dekati mereka lalu bunuh jika kamu sudah tidak membutuhkannya" ucap Muzan tersenyum sambil mengusap lembut surai hitam Izuna yang hanya sebatas pinggangnya itu.

"nahh sekarang mari kita cari pakaian yang cocok untukmu"

...

Gadis dengan surai hitam itu menghela nafas lelah. Netra emasnya menatap tak minat toko terakhir yang mereka kunjungi setelah berkeliling menyusuri setiap toko baju di penjuru festival.

Gadis itu berjalan dengan malas mengikuti langkah pria bertopi yang memasuki toko tersebut. Lengan kecilnya meraih pinggiran kemeja yang di kenakan Muzan. Menatap pria dengan surai hitam yang tengah berbincang dengan pelayan wanita mengenai pakaian untuk anak-anak.

"halo adik manis! kimono seperti apa yang kamu suka?" tanya kakak pelayan itu dengan ramah sambil sedikit menundukan tubuhnya untuk menyesuaikan dengan tinggi Izuna "aku tidak tahu" jawab Izuna menggeleng

"souka! Tidak apa-apa kami punya banyak kimono cantik yang cocok gadis manis sepertimu" ujar kakak pelayan itu lagi sambil mengarahkan kedua pelanggannya menuju rak yang berisikan kimono untuk anak-anak.

Izuna menyusuri rak yang berisikan kimono-kimono cantik yang tidak terlihat menarik sama sekali dimatanya itu. Semua motifnya terlihat sama entah warnanya terlalu mencolok atau motifnya yang terlalu ramai.

"nah bagaimana dengan kimono ini?" tanya kakak pelayan itu sambil menunjukan kimono berwarna pink dengan corak bunga mawar. Cantik, tapi Izuna tidak suka. "bagaimana dengan kimono yang lain, apa ada yang kamu suka?" tanya Muzan pada gadis kecil yang menggenggam pinggiran kemeja yang dikenakannya.

Gadis itu melihat sekelilingnya mencoba mencari kimono yang tidak terlalu mencolok. Perhatiannya jatuh pada kimono putih dengan motif bunga bluebell dipadukan dengan haori hitam.

"itu" ujar Izuna sambil mengarahkan telunjuknya ke arah kimono yang menggantung di rak lain tak jauh dari mereka. "are.. demo itu kimono untuk dewasa. Kami tidak punya ukuran untuk anak-anak" ujar kakak pelayan itu saat melihat arah yang ditunjuk Izuna adalah rak untuk dewasa.

Kimetsu No Yaiba | Blood Demon ArtTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang