Chapter 07 | Dango & Kembang Api
•
•
•"ada banyak makanan enak yang dijual di sini! Kalau kamu lapar aku punya dango!" seru penuh semangat anak laki-laki yang mengenakan kimono merah marun dan bawahan hitam itu menatap Izuna dengan dengan mata bulatnya yang berbinar.
...
"dango?" tanya gadis itu mangalihkan perhatiannya pada anak laki-laki bersurai oren dengan gradasi merah yang membawa plastik kecil berisikan makanan manis berbentuk bulat ditangannya.
"umu! Aku membelinya untuk adikku. Tapi kalau kamu mau aku akan memberikannya." ujar anak lelaki itu sambil menyerahkan plastik kecil yang dia bawa. Izuna melirik kecil plastik itu sebelum kembali menatap kucing kecil dengan corak hitam putih yang dia gendong.
"tidak mau. Aku mau kucing ini. Kucing ini jauh lebih enak" tolak gadis bersurai hitam dengan kimono kebesaran itu. "kucingnya masih kecil! Tidak boleh dimakan!" seru anak lelaki di hadapannya masih dengan nada semangat dan senyum yang terlukis diwajah.
"bukankah itu bagus? Selagi kucing ini masih kecil dan lemah. Akan jauh lebih mudah memakannya" ujar Izuna sambil mengangkat tinggi kucing kecil itu dengan kedua tangannya. Anak lelaki dengan rambut oren dan gradasi merah itu menatap Izuna dengan senyum yang tidak pudar diwajahnya.
Mata bulat yang senada dengan warna rambutnya itu menatap Izuna yang masih mengangkat tinggi kucing kecil tersebut. Teringat akan ucapan ibunya saat itu "Hahaue bilang tidak boleh menyakiti yang lemah!" ujar anak lelaki itu dengan semangat
Izuna menyerngit bingung menatap anak lelaki didepannya "tidak boleh?, kenapa tidak boleh?" Anak lelaki itu terdiam mata bulatnya mengerjap ikut bingung sebelum kembali berseru tak lupa dengan nada semangatnya dengan senyum lebar yang masih terlukis diwajahnya "karena mereka lemah!"
"Hahaue bilang membantu yang lemah adalah kewajiban bagi mereka yang kuat!" ujar anak lelaki itu lagi dengan nada yang sama. "omong kosong, kalau begitu aku hanya akan mati kelaparan" ujar Izuna mendelik sebal pada anak laki laki dihadapannya."kenapa tidak makan masakan ibumu? Masakan ibumu pasti lebih enak dari pada kucing kecil itu" tanya anak lelaki itu tidak mengerti menatap Izuna dengan mata bulatnya yang kini tengah bermain dengan anak kucing di gendongan gadis bersurai hitam dihadapannya. "aku tidak punya ibu"
Jawaban enteng tanpa beban yang diucapkan gadis besurai hitam itu justru membuat anak lelaki tersebut terdiam cukup lama senyum lebar yang selalu terlukis diwajahnya pudar. Mata bulatnya menatap gadis kecil dengan kimono kebesaran yang masih sibuk bermain dengan kucing kecil seolah ucapan yang dia katakan tidak berarti apapun.
"kalau begitu, aku bisa membawakan banyak makanan yang kamu mau" ujar anak lelaki itu kembali tersenyum. Izuna mendongkak menatap mata bulat yang mengingatkannya pada burung hantu yang pernah dia makan di hutan. "yang aku mau?" tanya gadis itu memastikan
"umu! Yang kamu mau!"
Izuna memiringkan kepalanya mencoba menimbang-nimbang tawaran tersebut. Anak lelaki ini sepertinya tidak tahu makanan yang Izuna maksud. Dia juga sepertinya tidak tahu kalau Izuna adalah iblis. Makhluk yang sama seperti yang di buru paman pemabuk yang kata 'beliau' adalah Hashira Api. Apa Izuna harus memberi tahunya? Kalau Izuna memberitahu anak lelaki ini bagaimana reaksinya? Melihat dari penampilan mereka yang mirip Izuna yakin anak ini memiliki hubungan darah dengan paman pemabuk tadi.
Doushiyo? ahh sudahlah
Beliau juga menyuruh Izuna untuk berbaur dengan manusia. Maka Izuna akan melakukannya. Kalau ketahuan Izuna akan membunuhnya langsung.
"kyojuro! Sedang apa kamu disini?"
Sebuah seruan dari kejauhan membuat kedua anak itu menoleh kearah tempat kejadian yang terlihat kacau. Seorang pria dengan jubah putih bercorak api itu tengah menegak minuman sake yang dia bawa. "chichiue" panggil Kyojuro melihat ayahnya yang berjalan sempoyongan.
chichiue?
Izuna melirik anak lelaki didepannya yang di panggil dengan Kyojuro oleh paman pemabuk yang ternyata adalah ayah dari anak lelaki itu. Kyojuro yang hendak menghapiri ayahnya itu menoleh pada Izuna yang tengah menatapnya. Anak lelaki itu mendekat meraih lengan kecil Izuna memberikan plastik kecil yang berisikan dango pada Izuna.
"aku akan membawakan yang lain nanti!" seru Kyojuro dengan nada semangatnya sebelum berbalik menghampiri ayahnya.
"apa chichiue sudah selesai?" tanya Kyojuro kecil begitu sampai di hadapan ayahnya "dia kabur" jawab Shinjuro singkat seolah tak peduli dan kembali meminum sakenya. Kyojuro kecil menatap ayah dengan mata bulatnya bertanya dalam hati. Apa tidak apa-apa membiarkan iblis itu kabur?
Shinjiro hendak berbalik untuk pulang setelah menemukan anaknya. Gerakannya terhentik saat tak sengaja matanya menangkap sosok gadis kecil dengan netra emas yang tak asing tengah berdiri sambil memeluk anak kucing dengan plastik kecil ditangannya. Dahinya menyerngit mencoba mengingat dimana dia pernah melihat netra emas yang tidak asing itu?
Ahh tidak tahu!
Kepalanya pusing akibat terlalu banyak meminum sake ditambah bau darah iblis senapan yang memuakan membuat kepalanya semakin sakit. Pria paruh baya itu kembali melanjutkan jalannya yang sempoyongan dengan Kyojuro yang menuntunnya.
Gadis kecil bersurai hitam itu menatap kepergian kedua orang tersebut dari tempatnya berdiri.
Meow
Anak kucing dipelukannya memberontak mencoba melepaskan diri sebelum melompat meninggalkan gadis kecil itu sendirian ditempat yang seharus ramai oleh pengunjung. Namun justru kacau akibat kerusuhan yang terjadi beberapa saat lalu.
Gadis itu menunduk melihat plastik kecil yang berisikan makanan manis yang di berikan oleh Kyojuro padanya. Gadis itu mengambil satu tusuk dango yang berwarna pink, putih dan hijau itu. Menatap bulatan kenyal berwarna-warni itu sebelum memutuskan untuk memakan bulatan pink tersebut.
Disaat yang sama sebuah letusan kembang api membuat gadis itu mendongkak menatap langit yang dihiasi kembang api sangat cantik seperti dango yang dia pegang. Namun terasa begitu hambar.
•
•
•Hope you like it!
14/08/24|13:40
Fanfiction KNY•
•
•
Pedahal yang di cari uda didepan mata, yaa begitulaa kalo belum waktunya
Kalo memang jodoh nanti juga ada saatnyaaEhh kok bahasnya kesana\( ̄▽ ̄;)/
Byee ahh wopyuuu (σ≧▽≦)σ
KAMU SEDANG MEMBACA
Kimetsu No Yaiba | Blood Demon Art
ФанфикBahkan jika kamu terluka, kamu harus berdiri. Tidak peduli seberapa sakit. Ada sesuatu yang harus dilindungi - Kamado Tanjiro no Uta . . . . Hanya imajinasi penulis selama menonton anime kimetsu no yaiba Just a Fan Faction | Karya asli Koyoharu Got...