08

19 5 0
                                    

Chapter 08 | Shinazugawa Sanemi



1 years later

Fajar telah menyingsing, matahari terbit memperlihatkan dirinya tanpa ragu. Cahaya hangatnya yang lembut membasuh wajah penuh luka seorang pemuda dengan surai putihnya.

Pemuda itu adalah Shinazugawa Sanemi. Yang saat ini menjadi satu-satunya pasukan pembunuh iblis yang menggunakan pernafasan angin. Sanemi menatap datar iblis yang perlahan berubah menjadi abu akibat sinar matahari. Suara gagak kasugai yang terus berseru akan kemenangannya mengalahkan iblis bulan bawah pertama.

Ubume.

Itu adalah nama iblis yang dia lawan semalaman penuh. Salah satu iblis bulan yang memiliki ikatan dekat dengan Muzan. Sang raja iblis.

Sanemi menunduk menatap datar tangannya yang menggenggam erat nichirinnya. Tidak ada rasa puas atau pun senang dalam dirinya meski telah berhasil membunuh iblis bulan bawah satu.

Tidak. Tidak saat dirinya kembali teringat akan mendiang rekannya Kumeno Masachika yang gugur saat melawan iblis bulan bawah enam setahun lalu. Sanemi tidak akan puas sebelum dia menghabisi iblis bulan bawah enam dan Muzan.

Sanemi telah berjanji pada tulang yang telah menjadi abu itu. Dia berjanji akan membalas hal keji yang telah di lakukan iblis bulan bawah enam terhadap Masachika. Memotong tiap anggota tubuh iblis itu seperti yang iblis itu lakukan pada Masachika.

...

Beberapa hari setelah penyembuhan luka akibat pertarungannya dengan Ubume. Sanemi di undang ke markas utama Kisatsutai untuk mengahadiri pertemuan dengan Oyakata-sama sebagai Hashira Angin.

Pemuda itu melihat sekitarnya menganalisis rekan-rekan Hashiranya. Tatapannya jatuh kepada pria dengan haori belang yang berdiri jauh dari mereka dengan raut wajah suram. Sebelum tatapannya beralih pada pria dengan tubuh tinggi yang mengatupkan tangannya Sanemi dapat merasakan aura yang kuat dari pria itu "Shinazugawa Sanemi, aku mendengar kamu berhasil mengalahkan iblis bulan bawah satu. Namu amidabutsu"

"langkah yang flamboyan untuk menjadi seorang Hashira" balas seorang pria dengan beberapa perhiasan yang mencolok itu. Sanemi menyerngit menatap pria itu kesal dia kesal melihat penampilan pria itu yang terlalu mencolok.

"Shinazugawa-san bagaimana dengan luka mu? Apa sudah lebih baik?" tanya seorang perempuan bersurai panjang dengan haori kupu-kupu itu. Satu-satunya Hashira yang Sanemi kenali dia adalah Kocho Kanae. Pemilik rumah kupu-kupu tempat dimana para pembasmi iblis yang terluka di obati.

"Oyakata-sama telah tiba"

Sebuah intrupsi seorang gadis dengan rambut pendek putih membuat keempat Hashira itu segera mengambil tempat berlutut didepan halaman rumah milik Oyakata-sama yang merupakan markas utama Kisatsutai.

Sanemi berdiri terpaku menatap seorang pria muda yang umurnya tidak jauh berbeda darinya. Ini adalah pertama kalinya bagi Sanemi bertemu dengan Oyakata-sama. Orang itu jauh berbeda dari yang Sanemi selama ini bayangkan. Terlalu muda dengan luka aneh di wajahnya. Terlebih senyumannya.

Entah mengapa Sanemi merasa begitu marah. Dia marah karena ada banyak orang yang menderita di luar sana akibat serangan iblis. Tapi pria ini, Oyakata-sama masih bisa menampilkan senyuman yang menenangkan seolah semua itu tidak ada artinya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 29 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Kimetsu No Yaiba | Blood Demon ArtTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang