Seperti janji mereka kemarin, hari ini Sungho, Leehan, dan Taesan akan menemani Riwoo untuk pergi ke Rumah sakit untuk kontrol, selama perjalanan Riwoo terus bergumam yang tidak jelas dan sesekali tubuhnya bergetar, namun itu tidak berlangsung lama karena Taesan yang terus memberikan energi positif, lebih tepatnya teriakan, yang cukup mengganggu.
"GAK PAPA HYUNG, KITA ADA BUAT LO 24/7 HYUNG" Leehan yang duduk di samping Riwoo pun mengeplak kepala Taesan cukup keras.
"AW APA SIH HAN"
"DIEM! LO GAK NGEBANTU SAMA SEKALI" dan mereka pun adu mulut cukup lama, dan Riwoo terpaksa harus menenangkan mereka berduaSungho yang duduk di samping supir pun hanya geleng-geleng kepala
"Yang butuh kontrol Riwoo, apa lo beruda sih?" Ucapan Sungho itu pun sontak membuat mereka diam.Di rumah sakit Mereka bertiga menunggu di luar saat Riwoo sedang konsultasi dengan dokter. Riwoo keluar dari ruangan dokter, mereka tak berani menanyakan apa pun, mereka lalu membawa Riwoo ke kantin rumah sakit dan memesan beberapa makanan.
"Tadi kata dokter gue beruntung" ucapan Riwoo mengalihkan fokus ketiga pria itu
"Beruntung kenapa woo?"
"Iya beruntung, karena gue punya temen yang bisa terima gue apa adanya dan jadi support sistem gue, makasih ya Sungho, Taesan, Leehan"Riwoo lalu menyeka sedikit air matanya"Tapi Jaehyun hyung sama Woonhak kemana ya? Gue udah nelfon mereka tapi gak di angkat, gue ke rumah mereka juga sepi banget" Ucapan Taesan sontak membuat Sungho dan Leehan menghentikan makan mereka
"Mungkin mereka gak mau ketemu gue" Taesan sedikit panik saat Riwoo mulai menyalahkan dirinya.
"Gak! Gak hyung pasti bukan itu, mereka aja belum tau soal ini, mereka kayak hilang aja gitu makanya gue nanya" Taesan menjelaskan kepada Riwoo dengan cepat.Mereka lalu berkeliling kota atas permintaan Riwoo, seharian mereka hanya pergi ke tempat yang Riwoo suka. Hari sudah sore lalu mereka berempat sedang duduk di dekat halte bus sambil mengistirahatkan kaki mereka, mereka bertiga lelah, namun saat melihat Riwoo yang tersenyum bahagia rasa lelah itu hilang.
"Besok gue harus ngehajar Jehyun hyung sama Woonhak" Sungho menyemburkan kopi yang sedang dia minum, sedangkan Leehan tersedak donat yang Riwoo beli.
"Hah buat apa!" Sungho membersihkan kopi yang mengenai pakaiannya
"Ya gimana ya hyung, masa mereka gak ada waktu kayak gini, seharusnya kita tu berkumpul berenam kan kita temen" Taesan tampak sedikit kesal"Mending gak usah deh, mungkin mereka juga sibuk"ucap Leehan
"Sesibuk sibuk nya setidaknya bisa di telfon Han, ini gak! beneran hilang kek di telan bumi" Taesan semakin kesal
"Udah udah besok kita pikirin itu"ucap Sungho menengahi argumen mereka."Sungho lo liat mobil itu?" Riwoo menunjuk sebuah mobil van berwarna hitam yang ada di sebrang mereka
"Kenapa?"
"Mobil itu bawa narkotika"ucap Riwoo panik
"Lo tau dari mana hyung?" Tanya Taesan
"Bener hyung jangan asal nuduh" tambah Leehan
"Gue yakin liat jaket orang itu" Riwoo menunjuk orang yang berdiri di dekat mobil van itu, pria dengan jaket bergambar rakun di punggungnya
"Itu gambar jaket anak buah bokap gue" mobil itu lalu melaju bersamaan dengan Riwoo yang menghentikan sebuah taxi untuk mengikuti mobil itu, mereka berempat lalu mengikuti mobil itu dengan taxi.
"Lo yakin Woo?"
"100% yakin Ho" Riwoo sama sekali tak mengalihkan pandangannya dari mobil itu.Mobil itu lalu berhenti di sebuah gedung terbengkalai, taxi mereka pun berhenti tak jauh dari sana, Mereka lalu perlahan mendekat, Sungho sedari tadi juga terus memegang tangan Riwoo.
"Kita kenapa ngikutin mereka sih?" Pertanyaan Taesan sama sekali tak di gubris oleh mereka bertiga.
Seseorang lalu keluar dari mobil itu dan mengangkat beberapa box yang mereka duga sebagai narkotika.
KAMU SEDANG MEMBACA
Our Memories
FantasíaJarak yang ada membuat Sungho tak lagi berhubungan dengan teman temannya, dan itu membuat Sungho menyesal, dia menyesal telah pergi, dia menyesal karna meninggalkan para sahabatnya, ia menyesal karna gagal melindungi mereka. Tapi Sungho di beri kes...