Bab 07

82 7 2
                                    

Sungho membuka matanya, dan melihat Riwoo yang tertidur di samping nya, mereka berdua tadi malam memilih untuk tidur di ruang TV karna tidak mungkin untuk tidur di kamar Sungho karna kasur nya terlalu kecil, mereka mengeluarkan kasur lipat dari gudang rumah Sungho, dan menonton banyak film bersama.

"Jam berapa sekarang?" Sungho melihat jam yang ada di handphone nya yang menunjukkan jam 05.33, sebenarnya dia masih ingin tidur tapi hari ini mereka harus ke sekolah dan Riwoo sama sekali tak membawa seragam, tidak mungkin juga Riwoo memakai seragam Sungho yang ada kegedean. Sungho lalu mengguncang tubuh Riwoo untuk membangunkannya

"Woo, Riwoo bangun..." Riwoo membuka matanya perlahan lalu menatap Sungho
"Hmm apa?"
"Bangun sekolah, kita juga ke kos lo dulu ngambil seragam lo, tunggu di sini gue mandi dulu" Sungho lalu pergi ke kamarnya untuk mandi, sedangkan Riwoo dia sedang mengumpulkan kesadarannya.

Mereka berdua pun sampai di kosan Riwoo, Sungho tadi juga sudah memberi tahu Taesan untuk jangan menjemputnya karena dia pergi pagi-pagi sekali ke rumah Riwoo untuk menemani pria itu. Selama Riwoo bersiap siap Sungho menyusuri kos itu, tak terlalu besar memang tapi cukup nyaman, Sungho lalu melipir ke dapur dan membuka kulkas siapa tau ada makanan, Sungho kan lapar karena tadi Jihyo belum bangun jadi dia belum sarapan, dia lalu mengambil satu kotak susu yang sudah di buka.

"Uh basi" Sungho lalu membuang susu basi itu ke tong sampah
"Ngenes banget sih hidup lo woo?" Saat Sungho hendak pergi dia melihat sebuah kertas yang tertempel di depan pintu kulkas

Lama tak bertemu Lee, kau cukup pandai bersembunyi tapi sekarang aku sudah menemukan mu, cepat atau lambat kau harus pulang

Tuan Lee

Sungho cukup terkejut saat membaca kertas itu
"Tuan Lee? apa ini dari ayah Riwoo? Tapi bagaimana dia bisa masuk ke sini?" Sungho terus memikirkan kertas itu tanpa sadar Riwoo ada di belakang nya
"Liat apa?" Sungho dengan cepat menyembunyikan kertas itu
"Bukan apa apa, lo udah siap?"
" Udah ayo berangkat"






Mereka sampai di sekolah dan saat mereka baru sampai ada seseorang yang memanggil mereka, dia Zhanghao anak club musik, tumben banget nyapa Sungho sama Riwoo padahal mereka gak akrab banget.

"Bagus deh kalian dateng gue dari tadi nyariin kalian tau gak" Zhanghao menarik nafas panjang
"Maaf kenapa ya lo nyari kita?" Sungho menarik Riwoo ke belakang nya karena pria itu tampak gugup
"Hah kenapa ya? OH ITU JAEHYUN SAMA TAESAN BERANTEM SAMPAI GULING GULINGAN DI LAPANGAN" ucap Zhanghao panik
"HAH APA?" Sungho segera menarik Riwoo ke lapangan dan meninggalkan Zhanghao
"Eh tunggu!"




Sesampainya mereka di lapangan mereka melihat Taesan yang sudah di tahan oleh Leehan dan Woonhak sedang Jaehyun dia sudah di tahan oleh tunggu mereka tak asing? Siapa ya? Sungho berusaha mengingat ketiga orang yang sedang menahan Jaehyun, namun Taesan kembali melayangkan pukulan tepat di wajah Jaehyun.

"KALIAN NGAPAIN SIH?!" Sungho memisahkan mereka terlihat Taesan Dan Jaehyun yang acak-acakan, Riwoo segera menghampiri Jaehyun dan berusaha menariknya dari ketiga orang tadi namun Jaehyun malah mendorongnya sampai terjatuh.
"Akh!"
"Bajingan" Taesan kembali melayangkan satu pukulan pada Jaehyun namun berhasil di hentikan oleh Sungho
"UDAH! UDAH! TAESAN UDAH!" Sungho dan Leehan menahan Taesan agar tidak menyerang Jaehyun lagi,dan Jaehyun dia masih berdiri dengan ketiga orang tadi, sedangkan Woonhak membawa Riwoo pergi karena sepertinya Riwoo ketakutan.

"Bisa jelasin ke gue apa yang terjadi?" Sungho menatap Taesan dan Jaehyun bergantian namun mereka berdua tetap diam, Sungho menatap Leehan berusaha mencari jawaban.
"Jadi gini, pagi tadi Taesan cerita tentang apa yang di alami Riwoo hyung, Woonhak fine fine aja, tapi Jaehyun hyung malah ngehina Riwoo hyung pakek kata kata kasar" Sungho mendengarkan dengan seksama
"Dia itu sampah, gak nyangka gue selama ini temenan sama lo" ucap Taesan masih penuh emosi.
"Bentar yeppi, emang lo mau temenan sama orang gila kayak dia? Gue sih enggak ya dan gue juga tau lo cuman kasian kan?" Jaehyun berbicara seolah tanpa beban, dia seperti sedang membicarakan orang lain, padahal itu sahabatnya.

"Gue setuju dia seharusnya di kirim ke rumah sakit jiwa, dia itu gak waras!" Sungho menoleh ketiga orang di belakang Jaehyun mereka bertiga tampak tidak asing, euh siapa ya? Oh mereka

"Gyuvin, Ricky, Gunwook ternyata kalian" Sungho menatap mereka kesal
"Lo tu emang bajingan bangsat" Taesan kembali menyerang Jaehyun namun kali ini Gyuvin dan Gunwook juga membantu Jaehyun, begitu pula Leehan yang juga langsung menghajar mereka.












Mereka semua akhirnya berakhir di ruang BK, orang tua mereka akan di panggil itu membuat Sungho keringat dingin masalahnya orang tuanya sedang bekerja di luar kota dan yang ada hanya Jihyo dan dia yakin Jihyo akan memarahinya habis habisan.

Masing masing wali dari mereka sudah datang, Gyuvin dengan ibunya, Gunwook dengan bundanya, Ricky dengan mommy nya, Jihyo juga sudah datang dan dapat di lihat tatapan membunuh dari Jihyo yang di tujukan untuk Sungho, mamanya Taesan, namun yang membingungkan Leehan malah memanggil kenalannya yang menjual ikan hias sebagai walinya karena tidak mau merepotkan Nenek Kim.

"Lo kenapa manggil bang Sunoo?" Bisik Taesan
"Gak ada yang lain"
"Mati gue" mereka bertiga merapal doa agar tidak di beri hukuman yang berat

"Ekhem Jaehyun mana wali kamu" ucap guru BK itu, namun Jaehyun tak menjawab dan seolah-olah tak peduli
"Myung Jaehyun mana wali mu" Sungho berdiri dari duduknya
"Buk Jaehyun itu anak tunggal, ibunya sudah meninggal ayahnya sedang bekerja di luar kota dan dia tak punya saudara lain" ucap Sungho lalu di angguki oleh guru itu
"Sok baik" gumam Jaehyun
"Diem lo"
"Udah San"
"Baik begini ibuk ibuk"
"Maaf saya laki-laki buk" ucap Sunoo mengangkat tangannya dan membuat Leehan cekikikan di belakang
"Iya baik, jadi begini anak anak kita ini sudah melanggar salah satu peraturan sekolah yaitu"
"GAK USAH BASA BASI BUK, BILANG KE SAYA ADIK SAYA NGAPAIN, NGEBULLY, NGEMALAK, BOLOS PELAJARAN? BILANG KE SAYA BUK" Sungho menatap Jihyo terkejut sebegitu buruk kah dirinya di mata Jihyo? Jihyo di tarik duduk oleh mama Taesan lalu belio menyuruh Kedua anak muda itu tenang soalnya Sunoo sedari tadi tak bisa fokus.

"Dasar kalangan bawah" ucap mommy Ricky dan membuat Jihyo mendelik tak suka
"Maksudnya apa ya buk?"
"Tau nih orang saya laki-laki kok jadi kalangan bawah? Akh... apa sih Han?" Sunoo meringis saat Leehan memukul kepalanya sedangkan Taesan dan Sungho sedang berusaha menahan suara tawa mereka. Sedangkan ketiga biang onar + Jaehyun duduk diam  bersebrangan dengan mereka.

"Mohon dengarkan saya sebentar" fokus kembali pada guru BK itu
"Jadi anak kita ini sudah bertengkar di sekolah dan itu mengganggu kenyamanan warga sekolah saya hanya akan memberikan peringatan pertama jika mereka terus melakukan ini maka mereka akan di hukum, terlebih untuk Gyuvin, Ricky, dan Gunwook karena ini bukanlah yang pertama kalinya" jelas guru BK itu
"Loh kok gitu sih buk, pasti nih ya anak anak mereka itu yang mulai pertengkaran lebih dulu kenapa anak kita juga di hukum?" Ucap ibu Gyuvin

"Bener buk kalangan bawah kayak mereka memang suka membuat masalah seperti ini, anak kami tidak bersalah" mommy Ricky menatap kubu Sungho dengan sengit.
"Taesan ini masalah awalnya apa ya?" Tanya mama Taesan
"Jadi gini ma Taesan temenan berenam, Taesan, Leehan, Sungho hyung, Woonhak, Riwoo hyung, sama satu bajingan ini" Taesan menunjuk Jaehyun yang masih diam di tempatnya.
"Salah satu dari kami punya Anxiety dan Taesan, Leehan dan Sungho hyung udah nemenin dia ke dokter, waktu Taesan cerita ke Woonhak dia oke oke aja, cuman kaget dan udah, tapi bajingan ini" Taesan menarik nafas dalam-dalam
"TAPI BAJINGAN INI MALAH NGEHINA TEMEN TAESAN DENGAN KATA KATA YANG GAK SEHARUSNYA DIA KELUARIN DARI MULUTNYA" Leehan kembali menenangkan Taesan dan Sungho terus melihat gerak gerik Jaehyun yang mencurigakan

"Nah kan ketahuan anak kami tidak bersalah buk? Anak anak kalangan bawah ini saja yang memang AKH..." Jihyo menarik rambut mommy Ricky
"Eh dari tadi gue sabar ya, umur doang tua tapi mulutnya gak bisa di jaga" orang orang yang ada di sana berusaha melepaskan genggaman Jihyo namun gagal

"DASAR KALANGAN BAWAH LEPASIN GAK!"
"LEPASIN NYOKAP GUE"
"YUK LEPAS YUK KAK YA KASIHAN ENTAR RAMBUT PALSUNYA COPOT " Sunoo dan ibuk ibuk yang lain berusaha melerai namun tak semudah itu.

"Ini gimana?" Leehan menatap rambut mommy Ricky yang sudah tidak berbentuk akibat tarikan Jihyo yang tak kunjung lepas
"Biarin aja biarin karma instan itu, SEMANGAT JIHYO NUNA"
"Ini sih nunggu petir dulu baru lepas" bukannya membantu mereka bertiga justru hanya menonton adegan panas itu, dan Jaehyun dia sudah pergi saat Jihyo baru saja menjambak mommy Ricky.

"LEEEPPAAAASSSS"
















































Thankyou for reading







Our MemoriesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang