Enam

8 1 0
                                    


Halo All

Happy Reading





Tak terasa masa-masa kelas 11 sudah berakhir, setelah mengambil rapot dan mereka dinyatakan lanjut ke kelas 12 serentak. Setelah libur panjang, kini mereka masuk kembali sebagai kakak kelas 12.

Kekompakan di kelas IPA semakin bagus, bahkan kelas ini pernah mendapatkan piala sebagai tanda kelas paling oke dari pandangan guru.

Setelah masa orientasi kelas X, yang diadakan satu Minggu yang lalu. Kini pembelajaran dimulai, dan tentunya dengan status kelas yang sudah berubah.

"Eh katanya bakal ada siswa baru",

"Iya tau, tadi gue lihat anak nya barengan sama Vian",

"Atau jangan-jangan itu pacarnya Vian",

"Bukan kali, Vian kan bucin banget sama Risa",

"Tapi bisa jadi benar, Vian mungkin cape ngejar-ngejar Risa mulu",

Saat Risa akan memasuki kelas, para teman sekelasnya itu sedang berkerumun di depan kelas. Mereka sedang membicarakan murid baru yang akan masuk ke kelas ini.

Sampai detik ini Vian masih saja mengganggu Risa. Namun ada sedikit perbedaan, dimana dulu Risa sangat enggan berurusan dengan cowok tersebut, namun kini beberapa kali ia berurusan. Ia pernah dinner bareng, quality time seperti layaknya pacaran.

Namun hingga saat ini Risa selalu menolak Vian, saat cowok itu mengutarakan perasaan untuk yang kesekian kalinya.

"Pagi Risa", sapa Riri yang sudah duduk manis ditempatnya.

Fakta baru, Riri dan Putra sudah berpacaran. Terhitung sudah satu tahun hubungannya. Mereka sangat romantis,
tetapi Riri sama sekali tidak pernah mengabaikan Risa.

Riri masih mengutamakan Risa, padahal Risa selalu bilang jika ia tidak apa-apa ditinggal oleh Riri jika Riri ingin bergabung dengan putra dkk. Risa tidak ingin ikut bergabung, karena sudah tentu disana ada Vian, Ia tidak ingin cowok itu menaruh harapan yang besar kepadanya.

"Lo dengar katanya bakal ada murid baru?", tanya Risa yang sudah sampai di tempat duduk. Mereka masih duduk bersama.

"Iya tau, namanya Olivia. Aku dikasih tau sama Putra", jelas Riri

"Tapi nih ya, kamu jangan percaya sama omongan orang. Olivia bukan pacarnya Vian kok", jelas Riri

"Ya gue gak peduli sih", kata Risa

"Aduh Risa, kamu masih aja belum bisa menyadari kalau kamu itu-"

"Stop ya Ri, gue gak suka sama Vian!", tegasnya memotong ucapan Riri, karena ia tahu Riri akan berbicara bahwa dirinya menyukai Vian dan ini bukan pertama kalinya Riri berbicara seperti itu.

Risa terdiam, pikiran Risa menuju pada masalah keluarganya. Ia sedang memikirkan cara agar bisa tetap sekolah meski biaya yang dikeluarkan akan lebih banyak.

Kerja! Ya, Risa harus kerja. Ia akan mencari pekerjaan part time yang tidak akan mengganggu sekolahnya. Selama masih ada waktu sebelum ujian dimulai.

"Ri, nyokap Lo gak lagi buka loker gitu? Buat part time", tanya Risa

"Kamu mau kerja sa?", tanya Riri dan di angguki oleh sang empu

"Kamu tahu sendirikan di kantor mana bisa nerima orang yang belum punya ijazah. Kata bunda aku sih, harus lulusan S1 gitu. Ada si buat magang, tapi itu kan buat yang kuliah", jelas Riri

Hembusan nafas pun keluar dari hidung Risa.

"Eh tapi aku tau, teman aku waktu SD ada disini, dia merantau juga kerja di cafe. Nanti aku tanyain ya", usul Riri. Ia ingin membantu sahabatnya.

RISATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang