Lima

13 2 0
                                    

Halo All


Happy Reading 🤞





Bel istirahat sudah terdengar nyaring, namun Risa seorang diri sedang membawa tumpukan buku tebal untuk ia bawa ke perpustakaan. Ini perintah dari Bu ayu. Sebenarnya Risa kesulitan untuk membawanya, lihat saja dirinya sedang berhenti di lorong untuk membenarkan buku yang akan tergelincir.

"Sini gue bantuin".

Risa mendongak kearah sang empu, ada Rio yang sedang tersenyum.

"Makasih kak", Risa dan Rio berjalan beriringan dengan buku yang masing-masing ditangannya.

"Lagian kenapa Lo gak minta anterin sama teman lo", ujar Rio

"Teman gue di toilet", jawab Risa. Tadinya Riri akan membantu Risa, namun sialnya perut Riri mules dikarenakan makan sambal di pagi hari.

Setelah mengembalikan bukunya, Risa dan Rio berjalan beriringan kembali.

"Lo abis ini mau kemana?", tanya Rio

"Mau ke kantin, teman gue udah disana soalnya", jawab Risa

"Gue boleh gabung kan?", tanya Rio.

"Gabung? Boleh aja si", jawab Risa dengan ragu.

"Gue traktir Lo sama teman Lo deh, ayo". Risa dan Rio menjadi pusat perhatian seorang murid yang tak lain adalah Vian. Vian dkk sedang duduk di kursi dekat dengan Riri berada.

"Hai Ri, sorry lama", ucap Risa

Riri mengernyitkan dahinya saat melihat Risa datang bersama sang ketos.

"Oh ini tadi kak Rio bantuin gue, katanya si mau traktir kita", jelas Risa yang mengerti temannya kebingungan.

"Boleh kan gue gabung?", tanya Rio sekali lagi

"Gapapa kok kak, ini kan tempat umum", jawab Riri.

"Weh ngapain tuh ketos dekat-dekat sama si Risa", celetuk Haris

"Lo harus hati-hati sih Vin, jangan sampai si kata gue mah", sambung Putra

"Lo ngomong apaan sih, gue gak ngerti", sahut Haris

"Ck, jomblo diem!", ledek Putra

"Miror! Lo juga jomblo!", balas Haris

"Berisik Lo berdua!", bentak Vian. Entahlah hatinya sedang terbakar api cemburu.

Vian melihat Risa yang tertawa lepas bersama Rio. Bukan Vian saja yang merasakan itu, Putra pun sama. Ia jengkel melihat Riri yang bercanda dengan Rio. Sepertinya Putra harus cepat-cepat supaya Riri tidak berpaling ke laki-laki lain.

Tanpa di sadari Vian sudah menghampiri meja Risa

"Seru banget nih kayanya", ujarnya sembari mendudukkan diri di samping Risa. Ia sengaja duduk berdekatan dengan Risa sehingga tangannya menyentuh kulit tangan Risa.

Risa menggeser tubuhnya, ia menatap nyalang kearah cowok disampingnya.

"Ngapain sih Lo, ganggu aja", ketus Risa

"Kok kamu gitu si sama aku sayang, aku kan cemburu", tutur Vian

"Lo berdua-"

"Iya gue pacarnya Risa, jadi Lo jauh-jauh deh!", Vian menyela ucapan Rio

"Gak usah aneh-aneh, gue bukan pacar lo!", tegas Risa. Ia tak enak hati dengan kakak kelasnya yang sudah mentraktir dirinya.

"Ada apa si ini ribut-ribut". Putra dan Haris menghampiri mereka. Putra duduk di samping Riri, menatap tajam pada Riri namun hanya sekilas, lalu menatap arah depan kembali.

RISATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang