Vellia kini sedang membersihkan apartemen yang ia tinggaliSetelah selesai mengepel satu kotak lantai terakhir ia menghela nafas lega "akhirnya selesai tinggal masak" gumam vellia
Saat membuka pintu kulkas menatap bahan makanan yang tinggal ayam saja "bahannya abis mau minta tapi takut"
"Aduh gimana ini "
"Ada apa?"
Pyarr
Suara seseorang mengejutkan vellia membuat vellia reflek menyenggol gelas
"Lo gapapa?" Tanya Vendra memastikan
"Eh gapapa maaf ven" ucapku setelah itu berjongkok saat ingin membersihkan tanganku ditahan Vendra
"Lo mau ngapain?" Tanya Vendra
"Ini aku mau bersihin" ucap vellia
"lo duduk aja" ucap Vendra
"Eh enggak aku aja yang jatuhin kan aku"
"Duduk" perintah Vendra dengan datar
Vellia menunduk dan berjalan di meja makan lalu vellia duduk menatap Vendra yang sibuk membersihkan pecahan kaca gelas
Sangking fokusnya ke Vendra vellia tidak sadar jika Vendra sudah selesai.vendra mendekati vellia yang duduk dimeja makan
"Lo udah makan?" Tanya Vendra yang tidak dijawab vellia Vendra mengerutkan dahinya
"Vel" vellia yang sadar pun langsung kaget
"Iya kenapa ven" tanya vellia sambil berdiri
"Lo udah makan?"
"Hmmm itu tadi aku mau masak tapi ga ada bahannya.ada sih ayam tapi bumbu nya ga ada" ucap vellia yang takut
Vendra menghela nafasnya "kalo ada kebutuhan rumah apa yang perlu dibeli Lo tinggal bilang aja ke gue"
"Aku takut kamu marah"
"Lo itu udah tanggung jawab gue jadi kebutuhan Lo itu gue yang nyanggupi"
"Iya"
...........
Pagi hari pun tiba.sinar matahari yang masih malu malu keluar itu masuk ke celah jendela kamar di sepasang suami istri
Vellia membuka matanya dan mengerjakan matanya ia merasakan nafas hangat di sekitar lehernya ia menatap kesamping, menatap seorang pria tampan yang tidur memeluknya dan menyembunyikan kepalanya diceruk leher vellia
Vellia memindah pelan pelan tangan Vendra yang melingkar diperutnya.vendra merasa terganggu ia menggeliat dan mengeratkan pelukannya semakin menggelamkan wajahnya di ceruk leher vellia menghirup aroma tubuh vellia
"Ven aku mau masak buat sarapan"
"Eegghh 5 menit lagi" gumam Vendra yang masih menutup matanya
Vellia terdiam ia tidak terbiasa dengan ini rasa jantungnya berdetak kencang setelah beberapa menit vellia menormalkan jantungnya ia kembali membangunkan Vendra
"Vendra ayo bangun aku takut telat" ucap vellia menggoyangkan lengan Vendra yang masih melilit di pinggang vellia dengan erat
Vendra hanya bergunam ia melepas pelukannya dan beralih memeluk guling yang disampingnya
Vellia bernafas lega dan dia bangun dari tidurnya lalu menuju kamar mandi untuk mandi
Vellia keluar dari kamar mandi dengan wajah lebih segar dan seragam sekolah yang rapi, ia menatap Vendra yang masih tidur memeluk bantal guling yang dibuat batas kemaren dan akhirnya bantal guling itu menjadi tergeser sampai membuat Vendra memeluk vellia entah sadar atau tidak sadar
KAMU SEDANG MEMBACA
AVENDRA {ON GOING}
Teen FictionAVENDRA GEOTAMA SANJAYA ketua geng montor dari black demon.dimana avendra yg kerap dipanggil vendra yg memiliki sifat kejam bak iblis,dingin sangat dingin.tapi gimana kalo orang sekaku Vendra memiliki anak diumur 18 dan dia harus menikahi wanita yan...