Hari ini hati imam sedang merasa sangat bahagia, bagaimana tidak tepat pagi ini dia sudah kembali ke negara tempat dia meninggalkan separuh hatinya, jerman. Dan disinilah dia kembali untuk menjemput kekasih hatinya. Insya Allah akan menjadi kekasih hati Allah juga kelak nantinya. Walau imam sendiri tidak yakin dia bisa mengajak gadis itu mengikuti agamanya. Tapi yang dia yakini sekarang, dia tahu jika dia tak mampu hidup sendiri tanpa sosok gadis itu disampingnya.
Imam sadar kebahagian ini bukanlah kebahagiaan yang hakiki. Namun biarkanlah dia merasakan kebahagian semu ini walau sesaat. Karena pengertian bahagia menurut imam adalah bagaimana dia bisa selalu berada disisi gadis itu.
Astagfirullah al'adzim..
Disebutnya istigfar berkali-kali. Dosa selalu mengikuti langkah kakinya jika bertemu dengan perempuan yang bukan halalnya. Tapi biarlah egonya menang untuk kali ini. Suatu saat dia yakin cinta gadis itu akan sepenuhnya milik Allah nantinya.
Tanpa perlu konfirmasi dimana keberadaan ell -sapaan dekat sellma-, imam segera meminta supir yang menjemputnya dibandara tadi untuk ketempat yang dituju.
Mobil yang ditumpangi imam bergerak menuju daerah munchen. Jalanan kota dijerman sangat berbeda dengan jalanan di kota jakarta. Tapi menurut imam, jakarta tetap kota terindah. Karena disanalah ada keluarganya, ada mami, papi dan sabrin.
"hatte zu packen (sudah sampai pak).." teguran supirnya berhasil menghentikan lamunan imam. Dipandanginya, sebuah gedung berlantai 3 yang saat ini sebagai tempat ell berkerja.
Tepat imam turun dari mobilnya, beberapa pasang mata wanita menelitinya dari atas hingga bawah. Imam memang tampak memukau pagi ini. Dia memakai setelan jas hitam dengan cutting yang sangat pas ditubuhnya.
Tetapi imam tidak peduli dengan pandangan orang lain. Yang dia pikirkan saat ini hanya satu gadis, dialah ell..
"Imam...." seru ell. Mereka tak sengaja bertemu di lobi kantor ini. Ell sudah tidak heran dengan wajah tampan imam. Tetapi bukan karena ketampanannya ell menyukai imam. Tapi karena ada sesuatu hal yang beda didalam diri imam kepadanya.
"Hi..." sapa imam basa-basi. Dia sungguh canggung dengan pertemuan kembali mereka.
"Why you not said if you want come back. I will pick up you.." ell tidak mampu menutupi kebahagiaannya. Inilah waktu yang dia tunggu-tunggu, sosok imam dihadapannya saat ini.
"Ell, i want said something to you. Can you follow me? we need to talk about us..."
Ell tampak berpikir sebentar, namun tak lama dia menyanggupi permintaan imam. Dia mengajak imam untuk sekedar minum kopi di cafe tempat disamping kantornya ini.
"what you want to say?" Ell menatap kedua mata hitam imam. Akan tetapi imam sampai saat ini belum bisa mengeluarkan suaranya. Dia masih tak yakin apa yang dia inginkan saat ini adalah yang terbaik atau tidak.
"Marry me, ell.."
Ell terbatuk mendengar kalimat sakti itu keluar dari mulut imam. Memang perkataan ini yang ell ingin dengar, tapi tidak dengan cara seperti ini. Ell ingin seperti pasangan kekasih lain yang bisa merajut cinta terlebih dahulu baru mereka menikah. Tetapi lihatlah imam saat ini, dia tanpa ekspresi meminta ell menikah dengannya."What? Imam are you sick?"
"No, please. Listen to me. I know you'll be surprised. But you know, in my religion there is no relationship without lawful status" Lirih imam.
Ell menggigit bibirnya, dia bimbang jika disudutkan seperti ini. Dia sangat tahu bahwa dirinya dan imam berbeda. Di lingkungan keluarganya pun banyak hubungan seperti dirinya dan imam. Ya, seperti yang kita ketahui bahwa di negara eropa, jerman lah yang merupakan negara dengan komunitas muslim terbesar kedua setelah prancis. Jadi tak heran jika banyak pernikahan beda agama dinegara itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Al Mahabbah
SpiritüelJika aku tak lagi mampu menguasai diriku atau tak lagi mampu berpikir untuk membedakan sesuatu akibat cinta, maka keadaan ini dinamakan walih, lalu selanjutnya adalah MAHABBAH.. _Imam Abdul Hamid_ Keinginan hatiku mencapai tingkat kehendak untuk me...