Alana terdiam di tempat, dia tak yakin harus berlari kencang walaupun sedang dicegat oleh 2 orang
Dari belakang, Klara sudah siap menyerangnya, dari depan, ada satu sosok yang menghalangi jalan Alana.
"...."
Semakin lama, Alana mendengar suara Klara semakin mendekat, dia menjadi lebih waspada, semakin Klara mendekat dia mulai menggeram
"GRAHH!"
"AWAS!"
Klara menyerang nya, namun tiba-tiba Alana diselamatkan, entah oleh siapa
"Hey, kau baik-baik saja?" Tanya orang itu
Alana membuka mata, ingin mencari tau siapa orang yang telah menyelamatkan diri nya
Orang itu memakai headset biru, berambut coklat, dari wajah nya sudah terpampang jelas siapa dia, bagi kalian. Raka.
"Iya, gua gapapa, btw lu siapa?" Jawaban sekaligus pertanyaan dari Alana
"Kok lu kayak aneh gitu penampilan nya" lanjut nya
"Oh, aku Raka, aku berasal dari SMA Pelita Raya, aku tiada di dunia kutukan ini karena harus mengorbankan nyawa ku demi teman ku"
"Aku mati di tangan guru ku sendiri" ucap nya
Alana terdiam, mati di tangan guru sendiri? Wow, itu sangat menyedihkan dan menyakitkan untuk di ketahui, apalagi dirasakan
"Berarti kau adalah....arwah?"
"Iya, bisa dibilang begitu"
"Raka, kenapa aku bisa ada disini? Bukannya aku ingin dibunuh oleh teman ku, ya?" Tanya Alana
"Kau memang ingin dibunuh, namun aku menyelamatkan mu agar kau tak terbunuh" jawab Raka
"Kau tau?, banyak korban disini arwahnya tidak tenang semua, bahkan kami saja tidak tenang..."
"Tidak tenang? Maksud mu kau tak tenang? Jadi..."
"Tenang saja, aku masih menjadi arwah penasaran, mungkin 2-3 hari aku akan menjadi roh jahat yang membunuh kalian tanpa ampun" ucap Raka, membuat Alana merinding
"Kenapa harus mengucapkan seperti itu?"
"Aku minta maaf kalau itu berlebihan, tapi saranku kau harus cepat keluar dari dunia ini atau kau akan mati ditangan para hantu" tekan Raka, Alana mengangguk
"Bagaimana cara keluar dari dunia 'keabadian Sachiko' ini?" Tanya Alana
"Keabadian Sachiko?" Batin Raka bingung
"Aku tak tau, kau cari orang yang mengetahui semua ini saja" ucap nya, lalu perlahan arwah Raka memudar dan hilang, Alana ditinggalkan begitu saja
"...."
"Orang yang tau? Siapa?..."
"Semua pikiran menumpuk di benak"
//Duk...duk...duk
Suara langkah kaki yang menghentak di lantai terdengar lantang
"Astaga cowo ini..."
Selina dan Jeje. Mereka masih bersama dan terus menjalani misi mereka, mencari teman-teman dan langsung pergi dari dunia ini
"Jeje, bisakah hentakan kaki mu dihilangkan? Itu membuat risih..." Ucap Selina
"Berisik!"
"Hhh....kenapa aku harus bertemu dengan dia"
Tiba-tiba Selina mengingat sesuatu tentang Jeje, dia mengingat kalau dia sempat pernah berbohong pada Melina tentang Jeje kalau Selina adalah saudara kandung Jeje, sungguh kejam karena itu membuat Melina menghilang dari dunia, namun ada bagus nya
KAMU SEDANG MEMBACA
Sekolah Terbengkalai〖 Season 2 〗
Horror【 DIRGANTARA 】 【 PELITA RAYA ? 】 ❗Warning❗ - No LGBT❗ - Typo atau kata-kata yang tak pantas (author tak sengaja mengetik kata-kata yang seharusnya tak di ketik) - Kata Kasar❗ - Mystery - ❗Slow Update❗