2.

200 18 20
                                    

Klara dan Alana sedang berada diperbatasan gedung awal dan 2, awalnya mereka berdua ketakutan karena ada banyak mayat yang bertebaran diluar pagar sana

Klara melihat pintu masuk ke gedung 2 terbuka lebar seolah membuka untuk sambutan mereka, lalu Klara mengajak Alana masuk kesana dan Alana menyetujuinya

Saat masuk, hawa negatif langsung muncul di sela bulu kuduk mereka, sangat dingin... Atau.... Merinding?

Dari tadi Alana terus memeluk tangan Klara agar mereka tak pisah, walaupun tak ada yang berani memisahkan dirinya sendiri, Saat mereka berjalan kearah tangga, sebuah ekspresi terkejut mereka terlihat jelas di wajah mereka

"Kla....itu..."

"Niko?"

Ya... Yang mereka lihat adalah Niko yang sudah tak bernyawa, lehernya yang berlubang akibat tertusuk kayu yang tajam, mereka tau karena kayu tajam itu sangat panjang hingga menusuk leher Niko sampai tembus, bahkan kepala nya hampir putus dengan badan nya

"Klara...aku ga mau disini lama-lama, maksudnya, Lihat Niko! Dia...!" Panik Alana, namun Klara menenangkannya dengan bicara kalau mereka akan baik-baik saja

Klara dan Alana melewati mayat Niko dan menaiki anak tangga satu per satu, dan sampailah mereka di lantai 2 dari gedung "2"

Mereka melihat sebuah kelas, dan berinisiatif untuk masuk kesana, Klara memegang gagang pintu itu lalu di tarik kebawah sembari di dorong, namun pintu itu tak terbuka

?

Klara mencoba menarik dan mendorong pintu itu, namun masih gagal

"Kayaknya pintu itu ke kunci?" Ucap Alana

"Iya deh, kita telusuri tempat lain aja yuk" ajak Klara, Alana mengangguk dan mereka berjalan bersama kembali.














Jeje akhirnya jalan sendirian, dengan perasaan kesal nya pada Kai, dia berjalan di lorong kecil dan melihat sesuatu di sebrang, apa itu?. Jeje mendekati nya dan melihat apa yang ada di depan nya, ekspresi di wajah nya langsung berubah drastis, yang tadi nya kesal menjadi terkejut

Mayat? Dengan badan dan kepala yang putus

Jeje tak mengenal itu mayat siapa, tentu nya bukan salah satu dari teman SMA nya, tapi...

"Halo?"

Jeje terlonjak dan langsung berbalik, dia melihat seseorang, arwah?

"Maaf ngangetin, kamu kenapa disini?" Tanya arwah itu

"... Lu siapa?" Tanya Jeje balik

Arwah itu terdiam, lalu angkat bicara sembari tersenyum, "kenalkan, nama aku Odo Satoru"

Ya...arwah yang Jeje temukan adalah arwah Odo, dan mayat yang ia temukan itu, mayat itu juga adalah Odo

"Oh..."

"Nama mu siapa?" Tanya Odo, Jeje tak menjawab

"Ga penting" jawab Jeje jutek

"Dih, sok dingin banget" batin Odo

"Jezra Putra Atmaja. Panggil Jeje" ucap orang didepan Odo itu

Odo tersenyum, "Jeje, ya"

"Hey, aku ingin bertanya, kenapa kamu bisa disini? Disini berbahaya loh" ucap Odo, Jeje hanya menatap nya dengan heran, bukan masalah ini bahaya atau apa, apa... Dia mulai gila? Bicara pada arwah? Yang benar saja

"Gara-gara temen, bukan temen lagi kek nya" jawab nya, Odo memiringkan kepala nya

"Ya...aku hanya mau bilang, selamat menikmati siksaan dan deritaan disini" ucap Odo, lalutubuh nya mulai memudar

"Sik- apa kata lu?" Saat Jeje mengatakan itu, dia belum sempat dapat jawabannya karena Odo sudah menghilang duluan

"Siksaan? Deritaan? Hah..."

Jeje hanya menghela nafas, dia melihat mayat Odo dengan ekspresi yang datar

"Kek kuyang"















"Aaakkhh!!"

Anya berteriak histeris, Karis hanya melihat itu dengan shock, namun sosok yang berada didepan Anya telah hilang saat Anya berteriak

"Udah, ga ada apa-apa" ucap Karis menenangkan Anya

"Ngeri anjir" ucap Anya

Karis dan Anya langsung menjaga jarak, seharusnya mereka saling membenci, tapi...

"Sudahlah, lanjut telusuri tempat ini saja" ucap Karis, Anya menyetujuinya dan mereka berjalan bergantian didepan dan dibelakang, saat hendak ingin turun tangga, mereka melihat seorang gadis, berambut coklat, tak memiliki tangan (di bagian tangan nya terdapat banyak darah yang mengucur ke bawah)

"Anjir..."

Anya melangkah ke belakang, dia mundur beberapa langkah hingga Karis yang ada di depan

//Krek...

Suara decitan kayu yang Anya langkahi berbunyi, itu membuat sosok gadis itu perlahan berbalik, Karis dan Anya panik, mereka berkeringat, saat gadis itu berbalik, tampil lah sebuah wajah yang amat mengerikan...

Mulutnya dipenuhi darah, tangan nya buntung, tak memiliki bola mata, hidungnya hilang, entah kemana, dari mata nya mengalirkan darah yang banyak

Karis dan Anya tak sadarkan diri dan ambruk di lantai, mereka baru saja melihat seseorang, yang amat mengerikan, sosok itu memudar menjadi debu dan hilang, sementara tubuh Karis dan Anya terus tiduran di lantai, dengan tak sadarkan diri




















//Clek...

Titisan air mata jatuh ke lantai, Medi masih belum ikhlas kehilangan teman nya sendiri

"Adrian..."

Medi terus menundukkan kepala nya dan mengalirkan air mata dari mata nya

"Woy"

Suara itu mengagetkan Medi, dia mengangkat kepala nya dan melihat... Arwah?

"Sedih banget hidupnya, kenapa ga ikut ke alam atas?"

Medi kebingungan, "siapa kau?"

"Bhima"

"Bhima? Kau dari mana?" Tanya Medi, nama itu asing di telinga nya

"Yah...gua asal SMA Pelita Raya yang mati disini, gara-gara mantra kutukan" ucap Arwah itu yakni adalah Bhima

"SMA Pelita Raya?"

"Ya, gua mati di tangan guru gua sendiri" ucap Bhima, Medi kembali menundukkan kepala nya, Bhima melihat ke arah Mayat, mayat Adrian

"Temen mu?" Tanya Bhima, Medi tak menjawab, dia hanya menangis tak bersuara

Bhima menunjukkan sebuah senyuman, "Temen gua juga mati disini kok, mereka mati lebih sadis, dilempar, dicolok mata nya, dan dibuat tubuh itu putus berkeping-keping"

"Sadar! Lu tuh cowo! Masa cowo lemah" ucap Bhima, Medi mengangkat kepala nya, lalu dia mulai berdiri

"Masih ada temen gua yang selamat" monolog Medi

"Eh Bhi-"

Saat Medi ingin bertanya pada Bhima, namun orang yang Medi cari menghilang, kemana? Sepertinya sudah pergi, tak mungkin arwah bisa menampakkan diri nya sangat lama, Medi menghela nafas, dia melihat mayat Adrian

Dia menghampiri mayat Adrian dan memegang kepala mayat itu, Medi melihat ke depan

//DENG

Sebuah kepala muncul tepat di wajah Medi, kepala itu melotot ke arah nya, tak ada bola mata, dan hanya ada darah mengalir dari lubang mata nya

















*To be continued...

Rilis: 29-7-2024
Update: -----------

950 word

*note

Maaf kalo aneh + gajelas, Author lagi di sekolah :(

Sekolah Terbengkalai〖 Season 2 〗Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang