Di sudut ruang sepi, hati teriris sunyi,
Bayang masa lalu, hadir kembali menghampiri.
Bukan cinta yang hilang, bukan kasih yang pergi,
Namun mimpi yang kandas, harapan yang mati.
Dulu berbinar mata, penuh semangat membara,
Kini redup sinarnya, terkubur dalam lara.
Bukan kekasih yang pergi, bukan cinta yang dusta,
Namun cita-cita kandas, terhempas badai prahara.
Air mata mengalir, membasahi pipi sayu,
Bukan karena cinta, bukan karena rindu.
Namun asa yang hilang, mimpi yang terbelenggu,
Dalam kegelapan malam, hati merintih sendu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dari Hati Turun ke Pena
Poetry"Dari Hati Turun ke Pena" Kumpulan puisi ini mengajak pembaca menyelami berbagai nuansa kehidupan, dari riak-riak cinta hingga renungan mendalam tentang eksistensi. "Dari Hati ke Pena" merangkai kata-kata menjadi lukisan perasaan, menghadirkan penga...