Senyummu, mentari pagi yang menghangatkan,
Menyibak mendung kelabu, menerangi relung hati yang kelam.
Lekuk bibirmu, lukisan indah tak terlukiskan,
Menggetarkan jiwa, membangkitkan harapan.
Senyummu, pelangi setelah hujan badai,
Menyejukkan dahaga, menghapus jejak air mata.
Kehangatanmu, merangkul jiwa yang terluka,
Menyembuhkan luka, menghadirkan bahagia.
Senyummu, melodi indah yang mengalun merdu,
Menyentuh sanubari, menenangkan jiwa yang resah.
Ketenanganmu, oase di tengah gurun kehidupan,
Menyegarkan dahaga, memberi kekuatan.
Senyummu, anugerah terindah dari Tuhan,
Menyinari dunia, menghadirkan cinta dan kedamaian.
Teruslah tersenyum, wahai bidadari hati,
Senyummu adalah harta, yang tak ternilai harganya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dari Hati Turun ke Pena
Poetry"Dari Hati Turun ke Pena" Kumpulan puisi ini mengajak pembaca menyelami berbagai nuansa kehidupan, dari riak-riak cinta hingga renungan mendalam tentang eksistensi. "Dari Hati ke Pena" merangkai kata-kata menjadi lukisan perasaan, menghadirkan penga...