Angin malam membawa bisikan rinduku padamu,
Namun, tak mampu menyampaikannya secara utuh.
Kata-kata tertahan di ujung lidah,
Hanya air mata yang mengalir, mewakili perasaanku.
Di setiap hembusan angin, kuharap kau merasakannya,
Kerinduan yang membuncah, tak terbendung lagi.
Meski tak terucap, semoga hatimu dapat membaca,
Betapa aku merindukanmu, setiap saat dan setiap waktu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dari Hati Turun ke Pena
Poesia"Dari Hati Turun ke Pena" Kumpulan puisi ini mengajak pembaca menyelami berbagai nuansa kehidupan, dari riak-riak cinta hingga renungan mendalam tentang eksistensi. "Dari Hati ke Pena" merangkai kata-kata menjadi lukisan perasaan, menghadirkan penga...