Sinar mentari pagi dengan lembut menyapa pucuk-pucuk pohon cemara yang menjulang tinggi. Butiran embun berkilauan di dedaunan, bagaikan cermin jiwa yang lara mencari makna. Alam raya seolah berbisik lirih, "Cinta sejati tak pernah pergi," dan di ranting jati tua, ukiran identitas terpahat abadi, tak lekang di hati.
Kicauan burung-burung merdu terdengar seperti nyanyian cinta yang menggema di udara, melintasi lembah dan bukit, mencari pasangan jiwa yang setia. Di antara akar-akar pohon raksasa, tersimpan rahasia kehidupan, di mana alam dan cinta berpadu, menenun kisah yang abadi tak terlupakan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dari Hati Turun ke Pena
Poetry"Dari Hati Turun ke Pena" Kumpulan puisi ini mengajak pembaca menyelami berbagai nuansa kehidupan, dari riak-riak cinta hingga renungan mendalam tentang eksistensi. "Dari Hati ke Pena" merangkai kata-kata menjadi lukisan perasaan, menghadirkan penga...