9. mulai dekat

31 14 1
                                    

'Dia terlalu sempurna bagiku yang banyak kekurangan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

'Dia terlalu sempurna bagiku yang banyak kekurangan.'

-Emily zara Azalea

🌕🌕🌕

Di pagi hari yang cerah ini, seorang gadis yang berlari menuju ke kelasnya karena takut telat dan pastinya akan di hukum oleh gurunya.

Ya, hari ini Emily bangun kesiangan karena semalam gadis tersebut sedang nonton drakor, belum lagi dirinya mendapatkan omelan dari sang ibu dan ledekan dari sang kakak membuat dirinya ingin perkata kasar dan membuang wanita tersebut ke jurang karena beraninya wanita tersebut meledeki dirinya.

Bruk

Seketika tubuh Emily terjatuh ke bawah karena seseorang yang berdiri di tengah-tengah koridor membuat gadis tersebut kesal dengan seseorang yang bikin dia terjatuh seperti ini.

Saat dirinya terburu-buru, seseorang menghalangi dirinya.

"Astaghfirullah, suka banget halangi jalan gue," Ketus gadis tersebut dan langsung berdiri dan langsung mengelus pantatnya yang terkena dengan lantai.

Sedangkan laki-laki tersebut langsung menoleh dan tersenyum dengan lebar melihat siapa yang menabrak dirinya sampai jatuh, sedangkan gadis tersebut kaget ternyata yang berdiri di depan koridor itu adalah Daffa.

Emily yang awalnya ingin marah-marah kepada Laki-laki yang udah menghalanginya, dia malah mengurangi semuanya dan langsung berdiri.

"Astaghfirullah, lu jatuh lagi?" Tanya Daffa yang basa basi membuat gadis tersebut makin kesal dengan pertanyaan yang sedikit ambigu

Rasanya ingin dia marah-marah kepada laki-laki tersebut, lagian udah tau dirinya jatuh dan kenapa dia malah bertanya seperti itu kepada dirinya?

" Anj- astaghfirullah, udah tau gue terjatuh, kenapa masih bertanya Daffa?" Kesalnya membuat laki-laki tersebut terkekeh mendengar ocehan dari gadis yang ada di depannya.

"Hehehehe, maaf, ya! Btw mana yang sakit?" Tanya Daffa yang mendekat membuat gadis tersebut terdiam dan tidak tahu harus bagaimana lagi
Hatinya mulai tidak aman dan jantung berdetak lebih kencang saat melihat Daffa terlalu dekat dengan dirinya.

Kring

Suara bel pun bunyi membuat seluruh siswa dan siswi langsung bergegas untuk ke kelas mereka masing-masing.

Belum sempat menjawab pertanyaan dari laki-laki tersebut, seketika bel masuk pun bunyi dan membuat gadis tersebut lega karena bel masuk menyematkan dirinya.

"Gue masuk dulu, ya! Udah bel masuk," Pamit Emily dan langsung lari dari sana membuat laki-laki tersebut kembali terkekeh melihat tingkah laku dari dirinya.

Apakah dia salah tingkah?

Sedangkan Daffa cuman geleng kepala melihat tingkah laku gadis tersebut dan memilih pergi ke kelasnya yang ada di sampingnya.

Alfariz (End) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang