04||EQUANIMITY

91 64 12
                                    




"Ssh"

"Hishh lebay tau gak"Zoya meletakkan kapas bekas antiseptik kedalam tempat sampah.

"Ya ngapain lo lempar gue pake gelas segala.untung aja gak kena muka,walaupun yang kena jadi leher gue"Kafeel mengusap pelan lehernya yang sudah dibalut plester,mengamati rahang tegasnya yang lecet melalui cermin.Lalu netranya berpindah ke cewek ceroboh yang beberapa menit lalu melemparnya dengan gelas kaca.

"Ya itu..Zoya kira hantu,eh ternyata emang beneran hantuu"Zoya cekikikan sendiri sambil membereskan p3k.

"Lo bilang apa hm?"Kafeel mengangkat satu alis tegasnya.Kurang ajar sekali Zoya,pagi pagi sudah membuatnya lecet.

"Kak afeel kayak hantuu.wlee"Zoya memeletkan lidahnya lalu lari pergi menjauh dari dapur sambil membawa kotak p3k.

"Cih,cewek aneh"Sambil masih mengusap lehernya,Kafeel tiba tiba terkekeh pelan saat memikirkan hal yang baru saja menimpanya.
•••
"Hufftt"

"Lah kok Zoya malah lari sih?"Seperti orang kebingungan,Zoya malah berjalan kembali menuju dapur.

Kafeel masih duduk di kursi dapur.Dari sini dia melihat Zoya yang mulai mendekat kearah dapur lagi.Kafeel hanya melirik sekilas saat Zoya melewatinya.

"Tuan mau dimasakin apa?biar ndoro masakin"mata bulat Zoya menatap penuh ceria pada kafeel.

Kafeel menelisik Zoya dari atas sampai kebawah,menjadikan gadis berpakaian piyama merah muda itu sedikit heran."Bocil kayak lo mana bisa masak"jari tengah panjang Kafeel menyentil pelan kening Zoya.

"Ishh jangan remehin zoya ya!"Gadis mungil itu meletakan kedua tangannya di pinggang lalu mata bulatnya menatap lawan bicaranya dengan tajam.Bisa bisanya kemampuan Zoyanna diremehkan.

Kafeel terkekeh melihat Zoya sekarang,gayanya seperti emak emak yang ingin menggetok anaknya.

"Awas aja nanti minta nambah nasi!"Zoya misuh misuh sendiri sambil memulai aksi memasaknya.Lihat saja,Zoya akan memasak masakan legendaris miliknya.
•••
Di sebuah ruangan Kecil yang hanya memiliki satu lampu sebagai penerang.Ruangan yang hanya diisi oleh beberapa meja dan kursi.

Ruang dimana terdapat dua orang yang sedang bertukar informasi dengan serius.

"Dia kembali"dua kata yang terlontar dari mulut dengan bibir bawah terbelah milik seorang pria bertubuh cukup kekar itu.

Pria dihadapannya hanya diam saja.seperti sedang menelisik gelagatnya,mungkinkah pria ini berbohong?."Tunggu tanggal mainnya"Pria jangkung beralis tebal itu menghisap dalam dalam batang nikotin yang diapit kedua jarinya,lalu menghembuskan asapnya tepat di wajah lawan bicaranya.

______________________________________________

Pencet bintangnya yaww><

Tandain klo ada typo okayy??

See you next chapter ~~

Papayyy><


EQUANIMITY Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang