6 - starting steps

25 11 11
                                    


✰✰✰✰✰✰

Dalam alam bawah sadarnya, remang remang menghantui sekeliling pemuda yang berdiri di antara cahaya dan bayangan

Zeyn dalam kondisi yang membuat akalnya harus berpikir kritis, berulangkali.

Terdengar suara hembusan nafas yang memenuhi dimensi itu, tak tahu mengapa tapi Zeyn seketika merinding

Vince pun melanjutkan ucapannya, "Iya, Aku adalah anak tunggal, artinya aku lah satu-satunya pewaris tahta kerajaan. Ayahku sangat keras dan protektif terhadapku. Karena kutukan itu dia bahkan tidak peduli lagi denganku, aku hanya seperti wadah baginya, jika saja aku bukan anaknya mungkin aku sudah disingkirkan dari dulu."

"Lalu bagaimana dengan kejadian di hutan itu? Kau bilang itu ulah ayahmu" pungkas Zeyn

"... sebenarnya aku juga tidak yakin itu ulah ayahku, aku hanya berpikir bahwa dia benci dan muak padaku makanya dia melakukan hal itu."

"Hah... pemikiranmu itu dangkal sekali. Sekarang aku tanya padamu, apa kau sudah menikah?"

"..belum"

"Itu artinya kau belum punya anak ya.” Zeyn menghela nafas panjang “Orang berkata bahwa pengalaman adalah guru terbaik. Dari pengalaman lah muncul pengetahuan, aku juga belum menikah dan punya anak, jadi aku tidak tahu apa yang dirasakan seorang ayah tentang anaknya”

Pemuda itu melanjutkan, “tapi aku yakin ayahmu punya kepedulian yang besar terhadapmu, dia keras padamu karena ingin kau jadi seseorang yang kuat, apalagi kau adalah seorang calon raja.”

“Bagaimana kau tau, kau bahkan belum jadi seorang ayah”

“….Ayahku meninggal saat aku masih remaja, dia selalu membentakku saat aku berbuat salah. Awalnya aku sangat membencinya, tapi ketika aku terpuruk, dia lah orang yang paling pertama berada di depanku.”

“Aku pikir, dia membentakku karena benci kepadaku, setelah aku cari tau dia memang orang yang sedikit keras. Dia tidak ingin aku tumbuh menjadi anak yang manja dan lemah seperti dirimu!”

“Hey!” sorak Vince

Zeyn tertawa kemudian ia melanjutkan, “..Seorang ayah itu, akan membangun jembatan untuk anaknya, namun dia tidak akan menggandeng anaknya untuk melewati jembatan yang ia buat. “Kau harus berjalan sendiri! Walau kau tergelincir di tengah jembatan itu, kau harus cari cara agar kau tidak terjatuh ke jurang. Karena ayah tidak akan selalu berada di dekatmu.” Itu yang selalu ayahku katakan padaku, tapi ini bukanlah tentang jembatan”

“Aku mengerti,” gumam Vince, “Jadi setiap orang mempunyai cara untuk menunjukkan kasih sayang mereka, walau tidak semua anak mengerti.”

“Benar! Ah akhirnya kau paham juga. Oh ya! Kapan aku bisa bangun? Rasanya pegal sekali di dalam sini” Zeyn merasa dirinya mulai tidak nyaman, ia memutuskan untuk segera mengakhiri percakapan ghaib ini

“Kau bisa membuka matamu sekarang”

“Hm, buka bagaimana? dari tadi mataku sudah terbuka ini”

“Dasar konyol, setelah aku pergi kau bisa membuka matamu dengan tubuhku, lakukanlah, aku mengizinkanmu menggunakan tubuhku”

Zeyn mengangguk paham, namun ia tetap berdecih pelan “hmh, walau tak kau izinkan aku akan tetap berada disini”

Zeyn mulai menutup matanya dengan perlahan kemudian Vince menghilang secara samar.

----------

“hah!” Zeyn tersentak saat ia kembali membuka matanya dan mendapati dirinya tengah terbaring dikamarnya, tampak seorang pemuda yang tertidur di kursi dan menyenderkan kepalanya di samping Zeyn.

“Tonji..,” Zeyn bergumam memanggil pemuda tersebut, ia adalah tonji sang pengawal setia pangeran muda itu

Tonji terbangun seketika, matanya langsung memandang ke seluruh tubuh Vince. “Pangeran! Kau sudah sadar pangeran?!”

Zeyn segera mengangkat tubuhnya untuk mengambil posisi duduk, Zeyn memegangi kepalanya yang masih terasa pusing. “Sudah berapa lama aku pingsan?” Tanya Zeyn pada Tonji

“Sekarang pukul 3 pagi, kau pingsan di jam 10 pagi. Artinya kurang lebih 17 jam pangeran. Ini lebih cepat dari dugaanku, waktu itu kau pingsan selama 5 hari” Ujar Tonji menjelaskan

“Oh jadi kau ingin aku pingsan lagi selama 5 hari?”

Tonji menghela nafas sambil tertunduk, rahangnya mengeras andai saja dia punya kekuasaan untuk melakukan sesuatu pada pangeran tersebut, ia pasti akan mengguncang guncang kepala Vince saat ini juga

"Berbaringlah pangeran, aku akan memanggil tabib sekarang" ujar Tonji meminta sang pangeran mengikuti perkataannya

Zeyn menolak, ia merasa dirinya baik baik saja dan tidak perlu diperiksa
"Aku baik baik saja, kau tidak perlu membangunkan orang orang di jam segini"

"Oh ya, malam nanti ayo kita bertemu dengan seorang wanita yang telah mengutuk pangeran ini" pinta Zeyn bergantian pada Tonji

"Kenapa kau ingin menemui mereka pangeran?"

Zeyn mengerutkan keningnya dan menoleh ke arah Tonji, "akan aku kutuk kembali mereka itu" ujar Zeyn hingga membuat Tonji tercengang

"..pangeran.."

Zeyn tertawa simpul ditengah tengah ia merasakan sakit dikepalanya, "aku bercanda, aku ingin berbicara dengan mereka, aku pasti bisa melakukannya!"

✩‧₊˚༺ THE MAZE OF LIFE ༻*ੈ✩

Zeyn berdiri di ambang keberanian, hatinya berkobar oleh api semangat yang tak tertahankan. Dalam keheningan malam yang membalut bumi, ia meyakinkan dirinya, seolah-olah setiap napas yang diambil adalah mantra penguat jiwa.

Di hadapannya, terbentang bayangan wanita dengan tatapan yang pernah menjerat Vince dalam kutukan, namun Zeyn tak goyah. Ia tahu, kata-kata yang akan keluar dari bibirnya bukan hanya sekadar suara, melainkan gema tekad yang menggema dari lubuk hatinya yang terdalam. Setiap langkah yang diambilnya mendekatkan dirinya pada keberanian, membangun tembok keyakinan yang kokoh.

Dalam hatinya, Zeyn berbisik kepada bintang-bintang, meminta kekuatan untuk berbicara tanpa gentar. Dan ketika ia berdiri di depan wanita itu, dengan mata yang bersinar penuh keyakinan, Zeyn tahu bahwa kutukan apa pun tak akan mampu membungkam semangat yang membara dalam dirinya.

"T-tapi, wanita ini sangat seram.."

Continued...

Thursday, August 8 2024
Sweet regards, Minhey

Vote and coment as a sign of support, thanks dear!✰

THE MAZE OF LIFE [Arazzka Zeyn Sambara]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang