"Maka terimalah konsekuensinya anak muda. Hm...tempat yang kau tinggali bersama keluargamu itu adalah tempat kutinggal. Sejak tahun 913 aku telah memulai perjalananku sebagai seorang pengelana dan pertapa. Untuk itu, aku senang kau bisa melihatku" Ucap kakek tua tersebut pada pemuda itu
"Berarti hanya aku yang bisa melihatmu?" Tanya Zeyn
"Benar"
"Baiklah kalau begitu, bagaimana caraku kembali sekarang? Aku ingin pulang ke duniaku, tolong bantu aku agar bisa kembali ke duniaku kakek" ujar Zeyn memohon kepada sang kakek tua tersebut
"Kau tidak akan bisa pulang" ucapan pak tua itu sontak membuat Zeyn terkejut
"He, hey...Tidak mungkin, ini tidak masuk akal, maksudku, walaupun hubunganku dengan orang orang disana sedang bermasalah, tapi setidaknya itu lebih baik daripada didunia ini"
Ujar Zeyn yang sedikit panik saat itu"Selama kau belum menjalankan misi, kau tidak akan pernah bisa kembali ke duniamu"
"Misi? Misi apa?" Tanya Zeyn penasaran
Hitoshi mengangkat telunjuknya menunjuk ke arah Zeyn "Kau lihat tubuh yang kau masuki itu? Dia adalah orang yang membutuhkan bantuan mu"
"Apa!? Memangnya aku poli- " ucapannya terhenti karena ia baru ingat bahwa dia benar seorang polisi
"Yah aku memang seorang polisi sih, tapi wah kondisinya berbeda sekarang! Baiklah anggap saja aku polisi lintas semesta. Lalu bagaimana dengan tubuhku?" Tambah Zeyn
"Tubuhmu berada dalam dimensi yang tidak akan kau duga, dan tidak dapat diterima oleh akal sehatmu" Hitoshi menguap ditengah tengah pembicaraan mereka
"Ck, lagi pula akal ku tidak sehat sekarang. Oh lihat, bahkan kau menguap sekarang, apa kau benar sang legenda? Aku meragukanmu"
Hitoshi menatap kearah tongkatnya dan berencana ingin mendaratkan kembali tongkat itu dikepala pemuda dihadapannya. "Dasar payah, aku mengantuk, sudah dulu ya. Sampai jumpa"
"Eh, kakek! Tunggu! Setidaknya beritahu aku apa masalah pemuda ini!"
Permohonan yang sia sia, Zeyn tidak mendapatkan bocoran tentang masalah yang dihadapi Vince, hingga terpaksa ia harus mencari tahu sendiri masalah itu
Saat sedang berpikir keras, Zeyn ingat dia punya seseorang yang selalu berada didekat pangeran tersebut. "Benar! Pengawal itu!"
Zeyn berlari keluar mencari sang pengawal, tapi Zeyn ragu karena dia tidak tahu nama pengawal yang sedari mengikuti dirinya
"Ah untuk apa aku cemas, saat aku keluar dia pasti langsung mendatangiku bak sebuah magnet." Ujarnya dengan sombong, pria itu kemudian berdiri didepan pintu luar kamarnya dan berdiri tegap sembari menunggu seseorang datang menghampiri nya
Ternyata
"Lho, kok dia tidak darang?" Sudah 10 menit Zeyn berdiri namun tak seorangpun mendekati pria tersebut, sampai ia memanggil seseorang yang berjaga di seberang tempat ia berdiri
"Hey kamu! Sini"
Pengawal lain datang memenuhi panggilan pemuda tersebut, Zeyn yang merasa dikhianati langsung bertanya kemana pengawal yang selalu mengikuti dirinya
"Dimana pengawal yang selalu disampingku itu?"
"Maaf pangeran, ini hari Sabtu" ujar pengawal muda tersebut pada Zeyn. Zeyn kemudian mengerutkan keningnya karena bingung dan kesal
"Lalu mengapa kalau ini hari Sabtu?"
Kini, Pengawal muda itu yang bergantian mengerutkan keningnya karena bingung. "Kau sendiri yang telah memberi perintah kepada seluruh pengawal utama untuk berlatih panah air setiap hari Sabtu, pangeran"
"Panah air?" Pria itu menatap ke sembarang arah dengan perasaan bingung karena ia tidak pernah mendengar istilah latihan tersebut
_
Zeyn kemudian meminta pengawal tadi mengantarnya ke tempat dimana para pengawal utama itu berlatih.
Suara angin yang bertiup dengan lembut, suara air yang mengalir dari sungai hingga kicauan burung yang terdengar merdu membuat pikiran Zeyn terasa seperti sedang disihir didunia lain
Tidak, dia memang sedang disihir didunia lain.
Puluhan pengawal berbadan kekar sedang menunjukkan bakat seni memanah mereka didalam air
Zeyn menoleh ke arah pengawal dibelakangnya, "Kau boleh pergi"
"Baik pangeran"
___
Diseberang sungai terdapat beberapa orang lainnya sedang menunggangi kuda sambil memegang pedang, tombak, busur dan lainnya yang merupakan senjata tradisional kuno
"Wah, biasanya aku melihat ini di film film, kini aku berada seperti di negeri dongeng" gumam Zeyn seorang diri karena terpukau dengan keahlian para kesatria itu.
Menyadari seorang pangeran berdiri di tepi sungai menatap para kesatria itu berlatih, pemuda yang disebut sebut sebagai pengawal pribadi pangeran itu langsung mendekatinya.
"Kau disini pangeran?"
Zeyn menyempurnakan pandangannya menatap sekujur busur panah yang dipegang oleh pemuda itu, tampak busur yang begitu indah dengan ukiran yang sangat mendetail.
Melihat sang pangeran menatap benda tersebut begitu lama, membuat pengawal itu sontak menyembunyikan busurnya dibelakang punggungnya.
"Maafkan aku pangeran, aku benar benar lupa." Pengawal itu tampak tertunduk menyesal
"Lupa apa? Memangnya ada apa?"
Zeyn melihat ke arah semua pemuda yang sedang berlatih namun tiba tiba diam dan semuanya ikut menyembunyikan busur mereka
✨☄️
Hai hai, hari ini sesuai janji Minhey up lagi yaa. Ditunggu part selanjutnya di hari kamis ini! Jangan lupa vote yah, thankyou🤍👐
KAMU SEDANG MEMBACA
THE MAZE OF LIFE [Arazzka Zeyn Sambara]
FantasyDemi kembali kedunia nya yang asli, seorang pria harus bertarung di dunia berbeda, menjadi orang lain di dunia yang lain, pria bernama Zeyn harus mencapai misi misi tertentu, akankah Zeyn berhasil menyelesaikan ketujuh misi atau ia akan terjebak sel...