-
-
Saat petang, Tonji mengantarkan Zeyn untuk pergi menemui wanita yang pernah berurusan dengan pangeran Vince beberapa tahun silam
Zeyn menolak saran dari Tonji untuk mengikutkan beberapa pengawal lainnya, alasannya cukup tidak masuk akal, "aku tidak suka keramaian"
"Lagi pula, hal itu dapat mengejutkan wanita itu nanti, dia bakal berpikir bahwa kita datang untuk melamarnya, hehe"
Wajah Tonji jadi masam, selama seharian penuh Tonji selalu memegangi pelipisnya. Tidak tahu hal kerandoman apa saja yang di suguhkan oleh pangeran dihadapannya ini
Perjalanan yang cukup jauh membuat mereka tiba di desa wanita itu saat hari sudah gelap. Zeyn tidak sabar ingin segera bertemu wanita tersebut namun ia tetap dihantui rasa tegang
------
Sebuah gubuk tua kini terlihat berada tepat dihadapan Zeyn dan Tonji, gubuk sederhana itu tampak jauh dari pemukiman penduduk
Kedua orang tersebut mendekati gubuk itu dan mengetuk pintu yang ada dihadapan mereka
Seorang wanita tua keluar tak lama setelah kedua orang itu mengetuk pintunya. Dengan rambut abu abu panjang menjuntai hingga ke lututnya, kuku jari yang begitu panjang serta tubuhnya yang sedikit membungkuk membuat Zeyn beranggapan bahwa wanita ini bukanlah orang biasa
"Wanita ini pasti...nenek yang sudah sangat tua! Halo nenek apa kabarmu!? Apa kau ingat padaku? Aku adalah pangeran Vince! Orang yang pernah kau kutuk dulu" Apa? Apa kalian berharap aku berkata seperti itu pada wanita tua ini? Jangan mimpi. Aku konyol pada tempatnya, huh
Tidak teman teman, ini bukan saatnya bercanda. Wanita ini, wanita ini sangat menakutkan. Dari mana aku harus memulainya?
"Ada apa kalian mencariku" ujar wanita tua itu dengan terbata bata, Tonji segera menurunkan topinya dan membungkuk hormat pada wanita tersebut
"Salam, kami dari anggota kerajaan" setelah itu Tonji melirik ke arah pemuda yang sedang clingak clinguk memandangi sekelilingnya, Tonji segera menyenggol lengan pangeran itu dengan pelan
Zeyn pun tersentak lalu kemudian ia ikut memberi hormat pada wanita tua dihadapannya tersebut
Sejauh ini, wanita itu hanya heran dan kebingungan karena mungkin ia lupa dengan hal yang telah ia perbuat
Zeyn datang dengan niat ingin meminta wanita tersebut menarik kembali kutukannya pada Vince. Tonji membantu menjelaskan tentang kejadian waktu itu, sedikit demi sedikit wanita itu mulai mengingatnya, ia kemudian mengangkat kepalanya, mendongakkan kearah kedua pemuda dihadapannya tersebut
Seketika itu juga raut wajahnya mulai memberontak, ia terlihat kesal dan marah. Tangannya mulai terangkat dan jarinya menunjuk kearah Vince
"K-kau..!" Ucap wanita tua itu dengan suara seraknya, Vince alias Zeyn langsung membungkus jari wanita tua itu dalam genggaman kedua tangannya. Wanita itu terkejut dengan tindakan Zeyn , matanya melotot melihat Zeyn dan berusaha menarik tangannya namun Zeyn semakin mencengkramnya dengan erat
"Aku tak pernah memohon kepada seorang wanita kecuali Ibuku. Nona Ruwi, Aku tahu letak kesalahanku..," ujar Zeyn kepada wanita yang sebelumnya telah diberi tahu namanya oleh Tonji saat diperjalanan
"...Namun, kutukan ini tidaklah benar. Aku adalah seorang pangeran yang nantinya akan memimpin negeri ini, keahlianku adalah memanah, bagaimana bisa kau mengutukku seperti itu?. Tolong tarik kembali kutukanmu padaku Nona Ruwi, haruskah aku berlutut dihadapanmu sekarang ini?" Lanjut Zeyn
Wanita itu menarik tangannya kembali dari genggaman pangeran tersebut, ia kemudian masuk kedalam rumahnya dan menutup pintu rapat rapat.
"Hey Tonji, apakah rayuanku kurang? Kenapa dia meninggalkan kita diluar yang gelap dan dingin seperti ini"
"Sepertinya air matamu itu terlihat sangat palsu pangeran, wanita ini langsung tahu tipu muslihatmu" ucap Tonji dengan ketus
"Tipu muslihat jambangmu, aku serius tau!" Balas Zeyn kembali dengan kesal. Ia pun mengetuk kembali pintu tua itu dan berharap wanita itu kembali membukakan pintu untuk keduanya
"Nona Ruwi! Nona Ruwi! Apakah anda mempercayai takdir? Aku- Aku tidak bermaksud ingin mengajarimu tentang kehidupan, dan menyalahkan segala sesuatu yang terjadi pada suamimu...," ujar Zeyn sambil terus mengetuk pintu wanita bernama Ruwi itu. "...semua yang bernyawa pasti mati, takdir seseorang bisa diubah kecuali kematian. Sungguh, tidak ada satu haripun hariku menyenangkan setelah melakukan hal berdosa pada suamimu. Setiap malam aku dihantui rasa bersalah, aku pikir Sang Pencipta menghukumku dengan memberikan kematian orang lain ditanganku sendiri, aku sungguh terpuruk." Lama hening tapi tidak juga ada reaksi dari balik pintu itu, Zeyn membuang nafasnya dengan putus asa
"Maaf jika kami lancang kepadamu Nona Ruwi, seharusnya kami tidak datang malam-malam begini, besok pagi kami akan datang kembali, kembali dan kembali seterusnya sampai aku mendapat maaf darimu."
Dari dalam rumah, wanita tua itu hanya duduk diam sambil mendengarkan ucapan pangeran tersebut dari luar. Nona Ruwi adalah seorang janda yang telah ditinggal mati suaminya 5 tahun lalu, dengan umurnya yang menginjak usia 80 tahun ia tinggal berdua dengan cucu satu satunya digubuk tua tersebut
Zeyn yang putus asa pun pergi meninggalkan tempat itu, tapi dia berjanji akan kembali lagi besok dan seterusnya sampai ia mendapatkan maaf dari wanita tua itu.
Sesaat setelah mereka melangkah, wanita tua itu kembali membuka pintunya. Zeyn dan Tonji segera menoleh kebelakang saat mendengar suara pintu terbuka
Kemudian keduanya saling memandang satu sama lain sambil tersenyum, sepertinya akan ada perubahan yang terjadi.
✩‧₊˚༺ THE MAZE OF LIFE ༻*ੈ✩
Bisa kali ya kita kaitkan dengan cucu Nona Ruwi🤭
Belum ada kisah romance nih, gimana menurut yeorobun semua? Gas atau gak nih? Tolong tulis pendapat kalian di koment ya beib😍🙏
Oh ya sekalian vote juga ehehe thankyou🫶
Kalo udah yuk lanjuttt👇🧡
KAMU SEDANG MEMBACA
THE MAZE OF LIFE [Arazzka Zeyn Sambara]
FantasyDemi kembali kedunia nya yang asli, seorang pria harus bertarung di dunia berbeda, menjadi orang lain di dunia yang lain, pria bernama Zeyn harus mencapai misi misi tertentu, akankah Zeyn berhasil menyelesaikan ketujuh misi atau ia akan terjebak sel...