Happy Reading!
────⋆⋅☆⋅⋆──Waktu santai bagi Mawar sebagai mahasiswa di sore hari pukul 5 dengan menikmati pemandangan sunset di balkon kamar menjadi terganggu gara-gara adik dari ibunya, sebut saja om Jay dengan enteng menyeret lengannya, mengajak Mawar untuk keluar dari kamar.
"Ihh om, kenapa sih?!" Mawar menggerutu kesal sedangkan Jay hanya tersenyum senang.
"Mau ajak kamu nemenin om belanja." Ucapnya dengan enteng sambil tersenyum jenaka.
Mawar yang awalnya kesal lalu menghela napas sambil menggeleng-gelengkan kepala, memukul ringan di lengan Jay.
"Astaga, om. Bilang kek dari tadi. Kirain ada apa. Kalo gitu, tunggu bentar. Aku ganti baju dulu."
Jay terkekeh dan mengangguk. Ia memutuskan untuk menunggu keponakan favoritnya itu dengan mendaratkan bokongnya di sofa setelah kembali ke ruang tamu. Tak lama kemudian, Mawar keluar dari kamar dan berjalan ringan menghampiri Jay yang sedang scrolling HP.
"Emangnya mau beli apa sih om malem-malem gini?"
Mawar bertanya dengan penasaran dan Jay tersenyum lebar sambil memasukkan ponselnya ke kantong jeans dan berdiri.
"Besok om ada meeting sama client pagi-pagi dan kebetulan sabun mandi dirumah abis."
Mawar mengangguk. "Oh, sama sih, kebetulan sabun dirumah juga habis."
"Yaudah, ayo berangkat."
Hingga menghabiskan waktu kurang dari 15 menit, mereka berdua telah sampai supermarket dan Jay memakirkan mobilnya dengan sempurna. Mawar melepas sabuk pengaman dan keluar dari mobil yang disusul Jay. Selama berbelanja mereka berdua terus mengobrol sambil Jay mendorong troli dan Mawar mengambil beberapa barang yang dibutuhkan. Terkadang mereka berdebat kecil saat memilih merk produk barang. Hingga saat troli mereka berdua penuh dan berjalan menuju kasir, Jay menghentikan langkahnya saat berada di depan rak yang berisi berbagai merk alat kontrasepsi dan lubricants. Tangan Jay meraih kesana untuk mengambil satu box kecil kondom dengan gambar stroberi dan sebuah botol lubricants. Mawar juga ikut menghentikan langkahnya dan tak bereaksi apapun dari raut wajahnya, yang artinya itu sudah menjadi kebiasaan om nya saat berbelanja.
"Berarti kondom bisa banget gak bikin cewek hamil ya?"
Mawar spontan bertanya seperti itu dan membuat Jay terkekeh sambil meletakkan benda itu tadi ke troli.
"Gak selalu. Kadang pake kondom tetep aja bikin cewek hamil."
Jawaban dari Jay yang terdengar santai membuat Mawar mengangguk paham. Sudah menjadi kebiasaan bahwa Jay selalu suka 'jajan', asumsinya. Selama ini, keluarga mereka hanya mengira bahwa Jay hanyalah pria dewasa yang saat ini masih fokus karir, belum memikirkan dunia percintaan sehingga mereka membiatkan Jay hidup dengan pilihannya sendiri selana masih bisa meneruskan perusahaan besar milik kakenya Mawar.
KAMU SEDANG MEMBACA
WET IMAGINATION || ENHYPEN HYUNG LINE
Fanfiction-ˏˋ⋆ ᴡ ᴇ ʟ ᴄ ᴏ ᴍ ᴇ ⋆ˊˎ- Thank you for finding this book and for reading my fiction. And this fiction can only be read by readers aged 18+ and please read the rules first before entering into a wet imagination.