Lee Heeseung || Anak Kos 4

711 17 0
                                    

Happy Reading!
────⋆⋅☆⋅⋆──

Ethan dengan tubuh telanjangnya terkapar di tempat tidurnya, tubuhnya yang terbentuk sempurna itu terkena cahaya lampu tidur disaat lampu utama dimatikan, menambah suasana intim yang sangat kental. Matanya menatap kagum dan bernafsu pada Rena yang berdiri di depannya, satu per satu pakaiannya terlepas dari tubuhnya. Mata Ethan melahap setiap inci kulit Rena, tatapannya tertuju pada lekukan pinggulnya, payudara yang membengkak, dan kemiringan bahunya yang lembut. Dia menjilat bibirnya, lidahnya menjulur keluar untuk membasahi bibirnya, saat Rena melepas bra hitamnya, memperlihatkan payudaranya. Bentuknya cukup bulat dan terlihat pas di tangan Ethan, seperti dua buah yang sudah matang dan siap untuk dipetik.

Bahkan Ethan melihat dengan jelas bagaimana puting susu Rena yang berwarna coklat muda itu menegang. Dia tidak bisa tidak merasakan gelombang hasrat, penisnya bergerak-gerak kecil dengan antisipasi.

"Tetek mu gede juga, cil," kata Ethan, suaranya pelan dan serak.

Rena terkikik, merasa dirinya menjadi sombong saat Ethan memujinya. Dia tidak bisa tidak merasakan kebanggaan, mengetahui bahwa dia memiliki kekuatan untuk membuat Ethan menjadi liar dengan hasrat. Hingga saat ini, Rena benar-benar telanjang, kulitnya disiram dengan cahaya keemasan yang lembut, seperti sebuah karya seni yang menjadi hidup. Dia mengangkangi tubuh Ethan, pahanya melebar saat dia duduk di atas pinggulnya. Tubuh mereka menyatu dalam pelukan, kulit mereka bersentuhan, jantung mereka berdetak kencang. Rena mencium bibir Ethan dengan dalam dan penuh gairah, lidahnya menyelidiki kedalaman mulutnya.

Saat mereka berciuman, ruangan di sekeliling mereka memudar, hanya menyisakan mereka berdua, tersesat dalam dunia kecil mereka yang penuh gairah dan hasrat. Udara terasa sangat tegang, satu-satunya suara yang terdengar adalah decapan bibir mereka. Tangan Ethan menjelajahi tubuh Rena dengan bebas, menjelajahi setiap lekukan dan kontur, jari-jarinya menelusuri garis-garis kulit Rena. Sementara itu, tangan Rena sibuk menjelajahi tubuh Ethan, jari-jarinya meraba-raba otot-ototnya, merasakan tenaga dan kekuatan yang ada di baliknya.

Ciuman mereka semakin intens, tubuh mereka bergerak bersama dalam ritme yang lambat dan sensual. Penis Ethan menekan paha Rena, keras dan mendesak.

Kemudian Ethan membalikkan tubuh Rena sehingga Ethan berada di atas Rena, menatap wajah cantik Rena dengan penuh kekaguman dan nafsu. Matanya membara penuh hasrat saat dia menatapnya, pupil matanya membesar karena kegembiraan. Salah satu tangan Ethan menangkup payudaranya, jari-jarinya melingkari payudara itu dengan lembut, membuat Rena mendesah nikmat. Payudaranya sangat pas dalam genggaman Ethan, seperti daging yang lembut dan kenyal yang membuatnya nyaman untuk dimainkan. Kulitnya halus dan lembut, dan Ethan tidak bisa menahan keinginan untuk menjelajahi setiap inci.

Jadi Ethan mulai meremas payudaranya, jari-jarinya meremas dagingnya seperti pijatan lembut. Kemudian jari-jarinya menggosok putingnya, mencubit dan memelintirnya, membuat Rena menggigil kenikmatan. Putingnya mengeras di bawah sentuhannya.

"Uhm... susumu, kek nya enak banget kalo dikenyot," kata Ethan, suaranya pelan dan serak.

Rena tertawa kecil sambil membelai rambut Ethan, jari-jarinya mengusap-usap rambut seperti sisir yang lembut. "Sok atuh. Dijamin bikin ketagihan," katanya, suaranya menggoda.

"Pasti," jawab Ethan, matanya tidak pernah lepas dari wajahnya.

Sebelumnya, Ethan menjulurkan lidahnya untuk menggoda puting susu Rena dengan menjentikkan dan kemudian menjilati dengan gerakan melingkar. Rena menggeliat geli sambil mengerang pelan, kakinya bergerak sedikit gelisah saat dia merasakan kewanitaannya menjadi semakin basah. Sensasi itu seperti ombak lembut yang menyapunya, semakin lama semakin kuat.

WET IMAGINATION || ENHYPEN HYUNG LINETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang