Lee Heeseung || Anak Kos 1

810 20 0
                                    

Happy Reading!
────⋆⋅☆⋅⋆──

Di sore hari pas hari minggu biasanya anak-anak kampus pada ngumpul di tongkrongan, entah pada bahas game, tugas, sampai bahas cewek. Namun, kali ini, Ethan, sebagai cowok 22 tahun asal Jogja yang lagi ngerantau ke Bandung sebagai mahasiswa jurusan teknik sipil ITB, terpaksa absen nongkrong di warung mak Yani samping kos dengan alasan lagi bujuk ibu kos yang baru aja sampe dirumah, habis dari pasar.

"Ayolah bu, Ethan bisa lho mijetin ibu. Kalo Ethan bisa nunggak bayar kos, hehe.."

Sifat tengil Ethan membuat ibu kos hanya bisa menggeleng-gelengkan kepala dan menampol kepala Ethan tanpa merasa berdosa.

"Ada-ada aja kelakuan kamu, Ethan. Traktir cewek aja mampu, masa bayar kos aja gak bisa." Sindirian sang ibu kos sambil berkacak pinggang membuat Ethan hanya bisa nyengir sambil garuk kepalanya yang enggak gatal.

Jay, mahasiswa ITB juga yang baru aja nyampe kos terkekeh dan memandang geli tetangga kos yang satu ini sekaligus temannya.

"Tau nih bu. Hati-hati lho, bu, nanti kena rayuan Ethan."

Sang ibu kos hanya terkekeh menyetujui perkataan anak kos kesayangannya ini karena sering rajin bayar kos di awal bulan. Sedangkan Ethan hanya bisa menatap Jay kesal sebelum beralih ke ibu kos dengan wajah melasnya.

"Boleh ya, ibu kos paling cantik sedunia? Ethan janji deh abis bapak ngirim duit, Ethan langsung bayar."

Akhirnya usaha Ethan membuat ibu kos merespon dengan anggukan kepala, meskipun ibu kos tadi sempat menghela napas.

"Yaudah lah, awas kalo gak bayar, ibu kasih tuh kolor kamu ke Boni."

*Boni= monyet jantan peliharaan pak Parno, tetangganya ibu kos.

Ethan meringis mendengar perkataan ibu kos, mengingat kedapatan kolor Ethan yang dijemur berakhir dicolong dan dirobek sama monyet itu.

"Iya iya bu, janjiii." Ucap Ethan dengan gemas namun gak bisa menyembunyikan rasa senangnya.

Habis ibu kos masuk ke rumah, Ethan mengelus dadanya, rasanya lega akhirnya bisa nego lagi meskipun ada rasa bersalah.

"Nunggak bayar kos kok terus-terusan."

Sindiran seorang cewek yang sedang berdiri di belakang Ethan sambil menyilangkan lengannya berhasil membuat Ethan mendelik dan membalikkan badannya.

"Sok tau banget lo, bocil."

Rena, cewek SMA kelas 11 bertubuh kecil, hanya tinggi 148 cm mendengus kesal saat Ethan lagi-lagi memanggil dirinya bocil. Ia menatap Ethan melas, sudah gumoh mendengar sebutan itu untuk dirinya.

"Bisa gak sih sehari aja jangan panggil gue bocil. Gue punya nama kali."

"Oh, lho mau gue panggil cebol?"

Tanya Ethan dengan nada mengejek yang membuat Rena makin kesal. Ethan tertawa lalu dengan mudah tanpa effort mengusak rambut Rena. Seketika Rena langsung menepis tangan Heeseung.

"Apasih, jangan berantakin rambut gue!"

Ethan cuma terkekeh.

"Marah-marah cepet tua lho. Jangan ya dek ya...." Kata Ethan dengan logat jawanya yang disengaja.

Sebelum Rena berniat melemparkan sepatunya, Ethan sudah berlari kecil sambil cekikikan memasuki kamar kosnya yang terletak di lantai dua.

Rena menghela napas, mencoba mengatur napasnya dan merendam rasa amarahnya. Namun, Rena enggak bisa menolak dengan sifat jahil Ethan yang terkadang bikin Rena deg-degan dan pipinya memanas. Ia menggelengkan kepala, mencoba menepis perasaan itu, apalagi sekarang Rena sudah punya doi.

────⋆⋅☆⋅⋆──

Pas jam 20.30 di jam tangan Ethan, disaat itu juga dia baru saja markir motor matic nya dan mematikan mesin motor. Ethan melepas helm nya dan digantungkan di spion motor, membuat rambutnya menjadi sedikit berantakan.

Ethan mengambil kantong plastik yang diletakkan di jok motor dan menutupnya kembali sebelum berjalan dengan santai menuju rumah ibu kos. Ya, tadi Ethan sempat dimintai tolong oleh ibu kos buat belikan kue bandung.

Belum menyentuh pintu yang menghubungkan kos dengan rumah ibu kos, ada suara yang memanggil nama Ethan sehingga pria jakung itu terpaksa berbalik badan.

"Oh, kenapa, zra?" Tanya Ethan pada salah satu penghuni kos yang juga merupakan teman satu prodinya yang bernama Ezra.

"Tadi ibu kos ada mendadak ada acara jadinya lagi pergi sama bapak kos. Kata ibu kos, taruh aja kue bandung titipan ibu di meja makan. Rumahnya gak dikunci soalnya ada Rena di dalam."

Bibir Ethan membentuk O sambil mengangguk. "Oke-oke, thanks infonya."

Setelah membuka pintu, Ethan sudah melepas sepatunya melangkah masuk untuk berjalan menuju meja makan.

"Rena...."

Panggil Ethan namun si gadis itu tidak menyautnya, membuat alis Ethan terangkat, memasang ekspresi bingung. Alih-alih Rena tidak menampakkan batang hidungnya, Ethan justru mendengar suara samar-samar dari arah lantai dua. Kemudian tanpa berpikir panjang Ethan berjalan menaiki tangga setelah meletakkan plastik itu. Setiap langkah kaki naik ke anak tangga, suara itu terdengar jelas, seperti suara desahan wanita dan pria yang membuat Ethan begitu merinding plus jantungnya berdetak cepat.

Tibalah di lantai dua, Ethan baru menyadari bahwa suara samar itu memang suara desahan yang didominasi oleh wanita. Dan pendengaran Ethan cukup jelas bahwa suara desahan ini seperti suara Rena. Ethan juga terlihat sedikit bingung disaat ada suara erangan pria juga meskipun tidak selalu muncul. Rasa penasaran Ethan makin menjadi sehingga Ethan melangkah mengikuti suara itu, yang membawa dirinya ke kamar Rena.

Ethan bisa melihat bagaimana pintu kamar Rena terbuka sedikit, sehingga Ethan dengan hati-hati mengintip apa yang membuat suara itu timbul.

Di dalam kamar yang remang, hanya terdapat lampu tidur yang menyala, diatas kasur terdapat sejoli yang sedang berhubungan badan dengan gaya misionaris yang membuat Ethan seperti melihat langsung adegan porno. Disana ada Rena dan seorang pria yang Ethan duga adalah kekasihnya, saling mengeluarkan erangan saar tubuh mereka berirama.

Ethan bisa melihat bagaimana pria itu menegakkan tubuhnya tanpa menghentikan gerakan pinggulnya, menyodok Rena dengan gerakan yang menurut Ethan agak kaku. Ethan mencoba menahan hormonnya agar tidak meningkat ketika melihat pertama kali Rena tanpa berbusana dengan payudaranya yang menggoda itu memantul seiring tubuhnya digenjot.

'Bajingan....'

Umpat Ethan dalam hati sambil reflek menangkup tonjolannya yang sudah mengeras dibalik celana jeans nya itu. Ada hasrat ingin sekali Ethan menyingkirkan pria yang terlihat payah dalam sex itu dan memberikan Rena kenikmatan yang lebih dari itu, namun Ethan berusaha untuk menepis pikiran liar itu.

Ia memutuskan untun bersegera menuruni tangga dan berjalan menuju kamar kosnya, bergumam seraya mengumpat sambil kepalan tangannya menguat.

"Anjing, jadi pengen ngewe."


» [Next Part] «
0:00 ─〇───── 0:00
⇄ ◃◃ ⅠⅠ ▹▹ ↻



WET IMAGINATION || ENHYPEN HYUNG LINETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang