WARNING!!
Mohon kebijakan para pembaca sekalian bahwa ini hanyalah fiksi dan seluruh tindak kejahatan tak bisa dibenarkan. Tidak untuk ditiru.
.
.
⚠️SEMUA INI FIKTIF GUYS HANYA HIPOTESA SEMATA⚠️
INGAT!! TIDAK 100% BENAR YA GUYS. JIKA INGIN MEMAHAMI LEBIH DALAM KALIAN BISA BELAJAR ATAU GOOGLING SAJA
..
.
INGAT SAYANGKU, INI HANYA FIKTIF UNTUK DINIKMATI DAN TAK USAH DISERIUSIN EAAAK
..
.
YANG GA KUAT BISA SKIP👉👈🥹
..
.
DIMITRI POV
"Kau sudah bangun?"
Isha, gadis mungil itu membuka matanya perlahan sembari mengusap kepala belakangnya yang nampaknya nyeri.
Aku sengaja memukul leher belakangnya tadi karena dia terus menggeliat dan berontak, membuatku kesusahan untuk membawanya.
Wajahnya sempat memucat panik dan saat dia melihat wajahku, raut mukanya menjadi sedikit lega. Melihat ekspresinya yang melembut saat melihatku entah kenapa membuatku tak nyaman.
"S-sir! Astaga, anda dimana saja?!"
Pekiknya padaku sebelum dia sadar telah meninggikan suaranya pada bossnya dan kembali memelankan suaranya. Ekspresinya nampak bersalah padaku setelahnya. Tampak sangat manis.
"Ini dimana?"
Lanjut Isha tak berhenti meskipun pertanyaan sebelumnya tak ku jawab, dia mulai mengamati seluruh ruangan.
"Kamar"
Aku membawanya di salah satu kamar yang paling sering kupakai. Letaknya tak terlalu jauh dari teater tempat lelang diadakan.
Isha selalu penuh dengan kejutan. Saat aku kembali ke ballroom untuk menyusulnya, aku kehilangan dirinya hingga aku mulai gila saat tak menemukan sosok kecil itu sebelum akhirnya mataku menangkap sosoknya yang berjalan kebingungan menuju ruangan itu. Tapi itu juga keberuntunganku sebab aku tak harus memutar otak untuk menarik Isha dari kerumunan manusia itu.
"Sir, kita ketinggalan acara lelang, saya rasa kita harus segera kembali ke sana-"
"Tidak usah, biarkan saja. Aku masih ada urusan. Kau tetap disini dan harus mengikutiku"
Aku melirik sorot mata coklatnya yang penuh dengan tanda tanya. Seakan dia sangat kesulitan menerima semua informasi dan pasti otak kecilnya sekarang berputar cepat memikirkan kemungkinan-kemungkinan yang menarik.
"Sir, A-apakah anda pernah kesini?"
"Kenapa kau berkata begitu?"
Aku berjalan menuju pojok kamar untuk mengambil barang yang telah kupersiapkan.
"Anda membawaku ke ruangan yang tak disebutkan di Gala dan membawa saya disini terlihat seperti anda memiliki aksesnya "
Jawabnya penuh dengan kehati-hatian dan mata coklat itu terus mengikuti gerak-gerikku.
KAMU SEDANG MEMBACA
Above The Contracts (21+)
ChickLitA story about a villain who got his woman. SINOPSIS Karena kesalahan One night Stand di Chicago malam itu, kini Dimitri memaksa Isha menyetujui kontrak berisi perjanjian untuk menjadi teman tidurnya dalam setahun. Bagi Isha itu merupakan suatu dile...