Cap 5.Alena

3 2 0
                                    

Orang jahat tidak perlu menapakkan wajah jahatnya.Terkadang wajah lugu pun bisa menyembunyikan sebuah kejahatan.Antara sampul dan cerita itu terkadang tidak selalu indah.Kita perlu membaca semua isinya agar kita tahu bagaimana karakter tokohnya.

    
                                🖤🖤🖤🤍

Perempuan itu masih memasang raut wajah yang masam,apa yang terjadi di pagi tadi membuatnya kesal.Ia berjalan begitu cepat meninggalkan para bodyguard yang mengiringi nya jauh di belakang.

"Pokoknya gue harus bisa dapatin Kak Farhan! Bagiamana pun gue harus bisa masuk ke geng motor itu!untuk mencari tahu siapa dalang yang menyebabkan kakak gue sampai koma seperti ini.Hufftt.!" Helaan nafas itu begitu kasar,kekesalan dan dendam sepertinya terpancar jelas di dalam tubuh gadis itu.Hatinya ingin meledak ketika mengingat kejadian yang membuat hidup keluarganya berubah.Semua tak lepas dari ulah para berandalan jalanan itu.

Flashback..

"Happy birthday Alaena sayang.!"Ucapan itu menggema dimana-mana di sebuah ruangan yang tengah di kerumuni banyak orang dan anggota keluarga tentunya.

Ulang Tahun Alena yang ke 16.Spanduk itu tertulis jelas disana.Kue dengan tinggi 1 meter pun ikut menghiasi acara meriah itu.Ucapan demi ucapan ia terima.Namun,sorot mata gadis itu seperti mencari sesuatu di sekeliling nya.

"Kenapa kakak belum datang Mah.!" Tanyanya dengan sedikit memperlihatkan sebuah kekhawatiran.

"Mama belum tahu sayang!Mama sudah menyuruh Suga untuk segera menjemput saudara mu itu!."Ujarnya mencoba menenangkan.

"Arsyan....!" Teriak suara itu menggema di ruangan,membuat semua pandangan yang terfokus ke Alena gadis yang berdiri di tengah-tengah sana ,beralih ke sumber suara.

Nampak disana raut muka yang kacau,dengan baju compang-camping yang sudah tidak bisa dikatakan rapi lagi.Hari dimana seharusnya adalah momen bahagia nya kini menjadi momen yang tidak akan pernah ia lupakan seumur hidup.Malam yang ramai namun membuat hatinya sepi tak beraturan.Suara rintihan hujan kian tak terdengar hanya suara Isak tangis yang menggema disana.

"Ar..Tuan muda mengalami kecelakaan Tuan,nyonya!"Ujarnya terbata-bata sembari berusaha sedikit menahan isaknya.Semua terdiam air mata jatuh tak beraturan dari kedua mata indah gadis itu.Menatap laki-laki didepannya dengan rasa tak percaya akan apa yang barusan terlontar dari mulutnya.

"Enggak!!!Lo bercanda kan?Enggak mungkin Kak Arsyan kecelakaan!!!kenapa bisa ?Lo di tugaskan untuk menjemput kakak gue!!Kenapa Lo ada disini!!".Teriaknya.

Ia pasrah ,melihat keadaan Alena yang sudah shok berat bahkan ia tak merasakan kalau tamparan itu sudah mendarat di pipinya .Semua menatapnya dengan rasa tak percaya.Semua sudah berubah.Tatapan yang dulu hangat kini berubah menjadi tatapan yang dingin dan seakan menjadi tatapan dendam .

Ia jatuh tersungkur di antara meja yang ada disana.Menumpahkan berbagai banyak minuman yang tersaji.

"Apa yang terjadi putra saya.!"Tanya laki-laki parubaya yang terlihat merangkul kedua permata indahnya.Alsan dan Alena.

"Tuan muda ..berusaha menghindari segerombolan geng motor yang tengah melaju kencang,hingga mobil tuan muda yang di kendarai bersama Gery terpelanting ke pembatas jalan."Ujarnya memberi tahu keadaan yang terjadi sesuai dengan laporan dari pihak rumah sakit dan saksi yang mengantar kedua raga itu ke rumah sakit.

Kedua permata indah itu terjauh dan tak sadarkan diri lagi tepat di pelukan Arthan.Kepala keluarga besar keluarga ini..

Flashback off.

Dirinya duduk termenung di sebuah taman yang tak jauh disana,menyeka air mata yang jatuh dari kelopak indahnya.Sampai saat ini dia belum menemukan jawaban atas apa kejadian yang menimpa kakaknya itu.

Angin berhembus begitu tenang ,namun hatinya kian berisik otaknya tak lagi bisa jernih hanya dendam dan dendam yang terlintas.Dia sendirian menatap langit biru sembari terus berharap .Menatap sekeliling dengan penuh keyakinan.Saat ini tujuan nya hanya satu mencari tahu siapa dalang di balik ini semua.

"Lo harus kuat Len!".Ujar seseorang yang tiba-tiba duduk disampingnya,mencoba berbicara kepadanya sembari ikut menikmati langit yang biru di bawah pohon sana.

"Gue gak tahu lagi harus gimana Frey."Jawabnya,menatap Perempuan di sampingnya dengan tatapan yang hancur.Matanya sembab air mata itu sekaan tak lagi keluar namun,sesugukan itu masih terdengar.

Fryea,sahabat kelas Alena sekaligus kekasih dari Arsyan.yang saat ini terlihat tegar namun siapa tahu isi hatinya.Seorang gadis belia yang sangat cantik dengan mata indah yang tersirat .

"Gue tahu Lo hancur Len.Apalagi Gue?Gue juga hancur sama hancurnya seperti Lo saat ini.Tapi,gue juga harus menyimpan kesedihan gue disini".Ujarnya sembari menaruh tangan di dadanya mengisyaratkan kalau rasa sakit rasa sedih itu sebenarnya ada namun ia simpan di hatinya.

"Malam itu!Sebelum kejadian itu."

Flashback....

Baby Aku berangkat dulu ya? Aku otw sama Gerry ,nanti Baby aku jemput sekalian.

Sebuah pesan tertulis di layar handphone itu, kontak bernamakan Bubuy ada disana.

Siap...!

Balasnya dengan sedikit senyuman menyeringai di wajah imutnya gadis itu.

Detik berganti menit ,menit berganti jam Ia terus menunggu namun dia belum juga datang.Waktu sudah larut jam disana menunjukan pukul 22.00 sedangkan acara ulangtahun adiknya itu dimulai pukul 19.00 kemana dia? Otaknya berkecamuk ia mencoba terus menghubungi namun tidak ada jawaban.

Arsyan mengalami kecelakaan.

Tulis sebuah pesan masuk dari kontak bernama Kinan.

Ia Menatap ponsel nya.Terdiam sejenak sebelum akhirnya jatuh tersungkur disana.Malam itu sunyi suara rintihan hujan seperti membisu,hanya ada Isak tangis dari gadis di ujung sana.Gadis yang sedari tadi berharap kekasihnya datang.Namun tak kunjung datang.Ia kacau hatinya seperti tertusuk benda tajam. Bibirnya kaku tak lagi tahu harus berkata apa.Tanganya lemas ,matanya lembab tak beraturan.Hingga akhirnya ia tertidur di temani hujan yang terus menari dari luar sana.

Flashback off..

Dua orang masih termenung disana,langit biru menjadi teman mereka berdua .Dua orang siswi yang tengah di rundung duka.Duka yang amat mendalam bukan tentang kepergian namun tentang kejadian yang menyakitkan menimpa seseorang yang mereka sayang.

"Gue harap geng itu segera di basmi dari muka bumi ini!Ingin rasanya gue mencari dan membubarkan geng itu."Sorot mata itu tajam,mengarah ke segerombolan siswa yang tengah berjalan di lorong sana.Farhan,Devan dan tentunya para anggota gengnya.Tangan itu mengepal erat seakan bentuk dendam yang begitu besar.

"Kita selesaikan ini bersama ."Ujarnya di samping Alena ,Freya sahabat baiknya itu ada untuk menenang kan amarah yang selalu menggebu ketika ia mengingat kejadian yang seharusnya tak ia ingat itu.

Ambisi telah membutakannya.Yang ada di pikiran nya saat ini hanyalah bagaimana caranya membalas semua perbuatan brandalan itu.Ia tak peduli apakah semua itu benar atau tidak.Saat ini nyala api sudah membakar diri seorang Alena.

Dia Farhan Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang