Cap 19.Di atas sebuah buku harian

3 1 0
                                    

Terkadang rasa sakit bisa kita sembunyikan di balik sebuah senyuman.Bahkan,dengan senyuman saja kita bisa menipu banyak hal .




Ia terbangun di malam itu.Terbangun sendirian di ruangan yang sunyi , terbangun di kala orang-orang sudah tidak ada disana.Berapa lama ia tertidur?Entahlah kini yang ia rasakan hanyalah sebuah rasa capek yang tak bisa di utarakan.Sebuah tangan mungil yang masih tertancap selang infus itu menulis sebuah kata nan cantik diatas sana.Rungan sunyi itu menjadi tempatnya saat ini.Tepatnya setelah insiden kemarin.

"Semesta lucu!!Baru saja gue ada disana,sudah harus berada disini saja hari ini."Ujarnya sebelum akhirnya tangan mungil itu menulis sebuah kata demi kata.

Dear Farhan:

Terimakasih kamu telah menjadi bagian dari semesta ini, terimakasih kamu sudah menjadi galaxy yang berhias para bintang nan cantik.Aku tidak tahu sampai kapan aku bisa berada satu bumi dengan mu!Bumi yang kita pijak dengan berbagai histori diatasnya.Aku gak tahu sampai kapan kedua mataku ini bisa menatap Galaxy indah seperti mu.Aku tidak tahu sampai kapan,tangan mungil ini bisa merasakan genggaman hangat tangan besarmu.Farhan.Kamu adalah semesta yang diciptakan begitu indah.Kamu adalah Semesta tempatku berpulang dan berkeluh kesah .Akankah diri ini? Selamanya bisa menetap bersamamu?Hehe..Aku tidak tahu..! Terimakasih sudah me menjadi bagian dari hidup ku, Terimakasih untuk semua hal yang kamu berikan kepadaku.Jika mata ini tak sanggup lagi melihat mu?izinkan hati ini selalu merasakan hadirmu.Terimakasih duniaku.

Air mata itu lolos begitu saja ,Isak terdengar tipis disana.Sebuah buku indah bersampul pink adalah curahan hatinya.Seorang Aurelia dengan kekuatannya.Malam itu terasa sunyi,jauh didalam perasaanya ada getaran yang tidak bisa didefinisikan.Rasa seperti tertusuk pun singgah Ia hanya tak ingin kehilangan semuanya sekejap mata.Saat ini Aksara adalah keluarga keduanya.Bagaimana kalau dia kehilangan mereka semua.pikirna itu berkecamuk di malam yang sunyi itu.

Farhan🖤:Cantik?bisa keluar   sebentar aku ada di depan .

Sebuah pesan masuk membuat mata bulat itu menyeringai riang,senyuman terlukis di ujung bibirnya .Ketika Hatinya dilanda gundah sosok itu hadir dengan tiba-tiba.Begitu bahagia sampai ia terdiam sesaat .

Langkahnya beranjak dari Brangkar pelan , meninggalkan ruangan sunyi disana dengan perasaan yang sulit untuk di utarakan.Senyuman mengiringi langkah kecil itu.Malam itu tadinya sunyi tapi entah kenapa sekarang malam itu menjadi malam yang bahagia yang ia rasakan.

"Heyy..!Sapanya dengan sedikit rasa malu yang disembunyikan.

"Jalan ?Lo mau kan?Lo udah enakan kan?"Tanya laki-laki sangar yang hanya berjarak satu jengkal di depannya itu.

"Kemana.?"Tanyanya singkat dengan sebuah anggukan mengisyaratkan penuh harap.

"Di taman sana.!"Balasnya ,dengan tangan menunjukkan kearah taman yang tak jauh dari rumah sakit  tempatnya dirawat saat ini.

Belum sempat menjawab tangan kekar itu memakaikan jaket kebesaran Askara  yang ia miliki.

"Gue sudah sering bilang!kalau keluar selalu pakai jaket!Diluar dingin Rel!Gue gak mau kesayangan gue ini sakit.!"Ucapnya dengan manis.Ketua sangar galak dan tegas dengan segala misteri di kehidupannya sangat menggemaskan ketika bersikap manis terhadap ratunya itu.

Yah !kali ini memang dirinya tidak memakai jaket hanya sebuah baju biru yang khas dengan sebutan baju orang sakit.

Senyuman tersirat diantara mereka berdua,senyuman khas dua sejoli yang sedang jatuh cinta.Tidak ada pikiran apapun tentang masalalu pria di depannya itu .Yang ada bagi dirinya saat ini adalah cinta pria itu yang besar terhadapnya.

Dia Farhan Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang