18. ditendang kuda

964 30 0
                                    

pintu terbesar mencintai seseorang adalah karena rasa kasihan

-buya hamka-

-buya hamka-

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


budayakan vote sebelum baca biar ga lupa!

jangan jadi silent reader guys! jejak dari kalian sangat berharga buat author pemula seperti aku.

.
.
.
.

"Pliss itu yang depan cakep banget woy, kayak opa-opa" tunjuk dora heboh

"itu Kapten Zeidan punya si Ahli ups!" una yang keceplosan spontan mendapat bombastic side eye dari Ahli yang tengah berdiri disampingnya.

"pacar nya dokter Ahlia kah? btw emang keliatan cocok si"

"sama-sama cantik dan ganteng terus aura mereka alpha banget"

"bener! definisi couple goals ga sih udah serasi, harmonis, menginsipirasi lagi tutor dong dokter Ahlia"

Ahlia yang mendengar pujian para rekan hanya bisa merona seraya mengontrol bulan sabit di sudut pipinya, boro-boro pacaran bahkan zein belum menyatakan cinta sama sekali, mereka hanya sebatas rekan yang saling melindungi berawal dari hubungan dokter dan pasien lalu tentara dan dokter bertugas menjalankan misi perdamaian.

wiu, wiuuu wiuu!

suara alaram sirene terdengar dari barak utama mengisyaratkan semua tentara dan tenaga medis segera berkumpul. setelah berganti pakaian Ahli dan rekan medisnya bergegas ke lokasi, disana mereka disambut hangat warga lokal dengan berbagai hidangan yang terbetang di lapangan beralaskan terpal.

kambing guling segede gaban dengan nasi rempah ala timur tengah begitu menggugah selera tak hanya makanan berat, dipinggir terpal berjejer kue kering dengan aroma khas kacang yang kuat. Samuel dan Maxel hampir meneteskan air liur menatap binar bermacam makanan didepan mereka.

"Xel, ini makanan khas yang kayak di santap orang-orang arab gitu bukan si?" Tanya samuel dibalas anggukan mantap dari Maxel

"kalo gua makan login jadi muslim ga?" muel kembali bertanya dengan wajah polosnya

"ya ga anjir, login agama ada paswordnya bukan gara-gara makanan gini lu bisa join" timpal Maxel seraya terkekeh melihat wajah polos sahabatnya.

"Apa coba paswordnya?"

"Entar kalo lo udah siap gua ajarin" sahut Maxel melepas sepatunya mengambil posisi duduk bersila didekat makanan

...

Ahlia memutar bola matanya menatap sekeliling hingga sesuatu menarik perhatianya. Rania sedang berbaur dengan warga lokal yang membawa seekor kuda.
mengingat gadis itu fasih berbahasa arab Rania mengobrol hangat seraya tertawa kecil disela pembicaraanya bersamaan jemari lentiknya membelai surai kuda hitam tersebut.

Misi TerakhirTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang