ketika dokter magang menyelamatkan tentara yang bersimbah darah di unit gawat darurat, betapa terkejutnya melihat wajah lelaki tampan terbujur kaku di bangsal adalah seseorang yang ia kagumi sewaktu masa SMA.
Apakah cinta lama dokter cantik ini terb...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Pagi ini diawali oleh Ahlia yang kocar-kacir menuruni tangga mencari keberadaan Zein yang entah dimana setelah melihat Piyama yang dikenakanya hanya dikancing separuh, isi kepalanya sudah berputar-putar hal apa yang dilakukan Zein semalam. jam menunjukan Pukul 9 pagi, pertama kalinya ia bangun ke siangan entah apa yang akan dipikirkan semua orang dibawah
"Hati-hati Ahlia nanti jatuh, kenapa lari-lari" Ya Eyangnya benar, sakin terburu-burunya Ahlia lupa jika ada lift dirumah. semua orang yang tengah sarapan dibawah terkejut melihat penampilan Ahlia yang acak-acakan. tapi mereka berusaha memaklumi namanya juga pengantin baru.
"Mana Mas Zein, Eyang?" Tanya Ahlia sembari mengedarkan netranya sembari merapikan rambut berantakan melalui sela jemari lentiknya, mendengar alasan cucunya yang lari-lari karena mencari Zein Eyang terkekeh kecil.
"Mandi dulu sayang, ga baik penampilan gini, disini banyak orang tua, setelah itu sarapan bersama" guman Eyang menghampiri Ahlia. netranya melihat beberapa sesepuh yang tengah duduk bersiap untuk sarapan bahkan ia melihat Rania tengah menatapnya. Ahlia meneguk ludah kasar untuk menetralkan rasa malunya Ahlia menyapa hormat lalu ia menatap Eyang nya mengigit bibirnya pelan.
"Zein sedang di kolam berenang belakang" bisik Eyang, langsung membuat Ahlia berlari kesetanan.
Mendengar langkah kaki cepat mendekatinya Zein menjeda sejenak untuk tersenyum simpul dan melanjutkan Push upnya." baiklah kita hitung mundur satu dua.. ti-
"MASSS!" Pekikan nyaring membuat burung-burung bertengger di pekarangan ikut buyar dibuatnya.
"kenapa?" balas Zein to the point tanpa mendongak menatap Ahlia. dia masih sibuk dengan gerakan naik turunnya dimatras bahkan kini melipat satu lenganya di atas punggung.
Ahlia yang merasa di cuekin mendengus kasar dia melipat kedua tanganya bersedekap didada ."Siapa yang mengganti baju ku? dan kenapa ga dikancing penuh"
"Saya yang ganti" Sahut Zein santai membuat Ahlia menatap horor punggung berotot milik Zein yang tak hentinya bergerak." Mas ga ada kerjaan lain ha? jangan-jangan Mas ngapa-ngapain aku lagi". Ahlia meraba dadanya ketakutan membuat Zein tersenyum gemas melihat tingkahnya.
"memangnya ada Masalah kalau saya ngapa ngapain istri sendiri?" ucap Zein menyudahi Aktivitasnya mengusap handuk ke surai dan turun lehernya yang penuh keringat hingga membuat Ahlia kelagapan. "Shit kenapa dia terlihat sangat seksi" batin Ahlia menatap otot-otot berurat yang terekspos beberapa centi dari pandanganya.
"Masalahnya tidak boleh jika tanpa persetujuanku" delik Ahlia. Zein tertawa sumbang dan berjalan menghimpit tubuh Ahlia "saya sudah melihatnya semalam" bisik Zein membuat gadis itu merinding seketika. namun Ahlia yang tak percaya mendorong tubuhnya mendesak dada bidang Zein" oh ya seperti apa punya ku?" tantang Ahlia balik sok berani.
Zein menarik pinggang Istrinya, melilitkan lengan kekarnya di sana. Ahlia yang sebatas dada Zein berusaha mendongakan wajahnya "seingat saya semalam dibungkus dengan pengait berwarna hitam" deg. Ahlia menyelipkan jemarinya melihat kedalam piyamanya teryata benar. "ada tahi lalat kembar warna coklat di dada sebelah kiri" lanjut Zein. pernyataan kedua membuat Ahlia menegang tak ada elakan jika Zein tak melihatnya. "dan ukurannya hmm sepertinya sangat pas ditangan saya" Zein memperlihatkan jemarinya membentuk mangkok didepan mata Ahlia yang terbelalak seperti orang kerasukan" memiliki warna-