WB-J Go (十五)

403 53 8
                                    

Persoalan antara KEEL dengan Fuurin sudah tuntas tidak tersisa. Kini, seluruh anak kelas 1-1 tampak senang dan bahagia atas kemenangan mereka. Bisa digambarkan, mereka tengah menjahili Anzai dengan makanan asam (Lemon) untuk dicoba kala mulut Anzai penuh luka. Tetapi, yang memulai jahilan ini adalah Anzai sendiri, karena ia meminum jus jeruk yang katanya membantu penyembuhan luka.

"Semuanya happy ya hari ini." celetuk singkat Kiryuu yang memperhatikan seluruh murid yang tengah berinteraksi dengan baik. "Iya." jawab Nirei.

"Syukurlah, Anzai keliatannya baik-baik saja." tambah Kiryuu.

"Oh, iya, Nirei!" sahut Anzai uang menghampiri Nirei dengan seseorang yang tengah ia tahan menggunakan tangannya agar tidak menjahilinya terus-terusan.

"Apaa?"

"Kau tau dimana (Name)-chan dan Sakura?" tanya Anzai.

"Enggak, Sakura-san juga tidak balas chat ku. Tapi kalau (Name)-chan yang aku tau cuma dia ada urusan dengan Umemiya-san." jawab Nirei sambil membuat jari tangan seperti pistol lalu meletakkannya dibawah dagu.

"Eh? Mereka berdua (Name dan Hajime) sedang kencan, kah? Soalnya dari kemarin aku lihat mereka deket banget." kata Anzai tanpa mencerna dulu apa yang ia katakan.

Walau suaranya terdengar kecil itu membuat Nirei memunculkan imajiner tetesan air di keningnya. "Ti-tidak, mereka berdua tidak sedang berkencan! Kau jangan asal bicara, Anzai-san! Bagaimana jika nanti didengar oleh mereka?! Lagian ... hubungan mereka itu hanya sebatas kakak dan adik kelas yang dekat, mungkin."

"Ah, kau orang kedua yang menganggap mereka itu berpacaran. Sebenarnya aku juga, sih ..." celetuk Suo yang tersenyum canggung sambil menggaruk tengkuknya yang tidak gatal.

"Ternyata kau juga sama, Suo-san!" tegur Nirei. Sembari tempurung otaknya mencari-cari topik lain, kedua manik matanya menatap bangku Haruka yang terlihat kosong.

"Sakura-kun ... apa yang terjadi padanya hari ini?" Kebetulan sekali Suo dapat mengalihkan topik ini. "Mungkin dia ketiduran." Nirei menimpali, tetapi tidak mungkin jika Haruka yang memiliki kecintaan terhadap adrenalin yang terpacu itu ketiduran, mustahil sekali.

"Makan siang aja udah mau selesai, dia masa masih tidur!" Kiryuu menanggapi ucapan Nirei yang tidak masuk akal itu.

"Dia kelihatan depresi setelah bertarung itu ... aku jadi khawatir." final Kiryuu.

"Ayo coba telpon dia." usul Nirei. Jari jemari tangannya pun menekan nomor kontak Haruka dan volume panggilannya dibesarkan akan bisa didengar oleh seluruh siswa.

"Halo, Sakura-san?" Nirei menyapa Haruka yang berada disebrang panggilan. Suara baritone terdengar, itu membuat siswa yang lain sedikit lega.

"Oh, bagus, dari tadi aku chat, lho!"

"Eh?! Kenapa dengan suaramu?!" Sedikit terkejut karena suara dari lawan panggilan sedikit serak. Atensi siswa pun mulai mengkhawatirkan ketua kelas mereka.

"Tunggu, Sakura-san, Apa-"

Tut tut tut-

Panggilan diputus oleh satu pihak, Haruka. Entah apa yang sedang terjadi dengan lawan panggilan Nirei, tiba-tiba saja dan tanpa alasan Haruka mematikan setelah Nirei bertanya.

"Dia menutup telponan ..." kata Nirei sedikit lesu sambil menatap lamat-lamat ponselnya.

"Kenapa? Apa dia baik-baik aja?" Andai bertanya dengan raut wajah yang ikut khawatir. "Kedengarannya sih, dia baru bangun tidur." sahut siswa yang lain.

Anzai melotot terkejut, tidak masuk akal. "Jam segini?!"

"Kurasa ... Sakura-san ... dia demam. Kedengarannya dia sakit, begitu." Nirei berkata demikian setelah mendengar suara Haruka bak orang yang tengah demam.

𝗞𝗬𝗢𝗠𝗔𝗜 𝗔𝗜: 兄妹愛 ┆ Wind Breaker × Reader's┆NII SatoruTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang