• 𝙀𝙥𝙞𝙡𝙤𝙜 •

202 11 1
                                    

🌻🧸🌻

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

🌻🧸🌻

Good morning, papski!” pekik Toshio dari arah tangga.

Gojo tersenyum, “Good morning, sayang. Gimana tidurnya, hmm?”

“Nyenyak banget, hehehe. Papski lagi apa?”

“Buatin sarapan untuk kita, nak”

“Ouh iya, dede baru sadar, paps. Mamski ke mana? Kok engga ada di sini buat nyiapin sarapan kita?”

“Mamski sakit, nak”

“Ha? Kok papski engga bilang dari tadi? Terus sekarang mamski gimana? Kok papski tenang-tenang saja? Mamski sudah minum obat kah? Kira-kira perlu panggil dokter Shoko tida--”

Boy, listen to me” potong Gojo membuat Toshio terdiam menatap Gojo.

“Papski tau kamu khawatir sama mamski, tapi kamu harus tetap tenang, okay? Karena apa? Karena kalau kamu panik seperti tadi, takutnya hanya menambah hal-hal yang tidak diinginkan terjadi. Dalam hal apapun itu, engga boleh panik gitu”

“Termasuk maling kah, paps?”

“Heh! Siapa yang nyuruh kamu maling?”

Toshio hanya terkekeh, “Engga serius, paps. Tapi terima kasih ya karena sudah mengingatkan dede agar tidak panik atau pun heboh menghadapi sesuatu”

“Sama-sama. Emm balik lagi soal mamski. Mamski hanya deman, karena mamski kecapean kemarin. Mamski sudah sarapan duluan dan sudah minum obat. Jadi sekarang lagi istirahat”

Terlihat Toshio menghela napas lega setelah mendengar penuturan Gojo.

“Nah, sekarang kita sarapan juga, ya”

“Okay, paps. Tapi-tapi habis ini dede mau bawain buah potong buat mamski, paps”

“Boleh, nanti papski potongin dulu, baru kamu kasihin ke mamski ya”

Okay, paps”

“Gimana, nak? Enak engga?”

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

“Gimana, nak? Enak engga?”

“Enak, paps. Enak banget. Terima kasih ya sarapannya”

“Kembali kasih, my boy

𝙃𝙪𝙗𝙗𝙮 : 𝙂𝙤𝙟𝙤 𝙎𝙖𝙩𝙤𝙧𝙪Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang