5

48 10 0
                                    

Hai Guys👋🏻😄

Akhirnya bisa update lagi spesial pembukaan bulan september 😁

Jangan lupa komen dan vote yaa guys..

Selamat membaca semuanyaa

.

.

.

Pagi harinya Jongin masih saja merasa kesal karena Sehun menginap di apartementnya. Tentu tidak hanya menginap, peria pucat itu melakukan hal yang biasa mereka lakukan saat berpacaran — bercinta. Dan  saat ini Jongin terbangun dengan tubuh yang penuh dengan tanda dari Sehun. Melihat pria pucat itu masih tertidur disampingnya, Jongin langsung duduk dan menendang tubuh Sehun hingga terjatuh kebawah. Pria pucat itu terbangun dan mengaduh kesakitan karena pinggangnya mencium lantai dingin kamar si tan.

"Aakkh sial! Kenapa menendangku, Jongin?" Tanya Sehun yang berdiri sambil mengelus pinggangnya. Jongin berdecak keras sambil merotasikan bola matanya melihat pria pucat tersebut merintih kesakitan.

"Itu bayaran karena kau membuatku seperti ini!" Jawab Jongin sambil menunjukkan seluruh tubuh telanjangnya yang penih kissmark pada Sehun. Pria pucat itu yang tadinya merintih langsung tersenyum bangga. Ia berjalan mendekat pada si tan dan merengkuh tubuh langsing Jongin untuk mendekat padanya.

"Itu bagus, aku suka melihatmu seperti ini. Kau... terlihat sangat sexy." Ucap Sehun diakhiri senyuman miring membuat Jongin menertawainya remeh.

"Simpan omong kosongmu! Sekarang pulanglah! Kau semakin membuatku emosi." Usir Jongin sambil menjauhkan tubuhnya dari Sehun. Setelahnya ia berjalan tertatih menuju kamar mandi. Sehun yang tidak tega tentu mengikuti Jongin dan langsung menggendongnya membuat Jongin memekik terkejut.

"Ya! Oh Sehun! Turunkan aku sialan!" Teriak Jongin dengan tubuh yang merontah dalam gendongan Sehun.

"Lebih baik kita mandi berdua saja. Itu akan menghemat air dan juga waktu." Sahut Sehun mendapati delikan dan pukulan ringan dibahu dan dadanya. Tapi Sehun tak melepas sedikitpun Jongin dari gendongannya. Akhirnya mereka mandi bersama dengan dibumbui sedikit aktifitas panas seperti semalam. Jongin sendiri hanya bisa mendesah sambil mengumpati pria pucat itu. Ia yakin jalannya tidak akan normal sampai beberapa hari kedepan.

.

.

.

Sedangkan didalam apartement Kyungsoo, pria mungil tersebut sedang berada didapur dan sibuk dengan bahan masakannya. Hari ini ia ingin berkunjung ke rumah sakit untuk menjenguk Junmyeon dan Baekhyun. Ia juga sengaja memasak untuk keduanya karena merasa jika memakan makanan rumah sakit pasti tak senikmat masakan luar. Kyungsoo akan membawakan samgyetang dan juga bubur abalone. Ketika ia sibuk dengan masakannya, tiba-tiba sebuah tangan kekar memeluknya dari belakang membuat Kyungsoo tertegun. Ia tahu siapa pria ini, Park Chanyeol.

Semalam Chanyeol menginap dirumahnya untuk menenangkan Kyungsoo. Mereka tak melakukan hal-hal lain, tapi pria tinggi nan tampan itu tidur bersamanya. Kyungsoo juga dipeluk dengan erat oleh Chanyeol hingga tadi pagi ia terbangun lebih dulu dan langsung bergegas mandi juga keluar dari kamar. Ia tidak ingin melihat Chanyeol dulu karena malu. Kyungsoo juga merutuki dirinya yang malah diam saja semalam ketika Chanyeol tidur dengannya. Walaupun tidak melakukan apapun, tetap saja ini tidak benar baginya. Dan saat ini Chanyeol malah memeluknya dan mengecup ringan lehernya sedari tadi. Kyungsoo tidak tahu harus bereaksi seperti apa, tapi tangannya nampak bergetar dan jantungnya berdebar. Ingatannya juga kembali mengulas pada kejadian saat di gudang kala itu.

"Chanyeol... bisakah kau menyingkir dulu?" Ucap Kyungsoo lirih akhirnya setelah mengendalikan dirinya sendiri. Ia juga berusaha melepas pelukan pria Park tersebut.

CAMARADERIE (EXO X NCT 127)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang